Chapter# 49

1.7K 90 54
                                    

Happy Reading

.
.
.












-

Dua Tahun Kemudian.

Cuaca yang buruk membuat malam terjadi badai salju sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk pergi ke Dam Square, sebuah alun-alun dikota Amsterdam, yang juga terdapat Royal palace sebuah istana kerajaan yang masih berfungsi sampai saat ini, padahal letak tempat itu tidak cukup jauh dari lokasi penginapannya W Hotel, namun karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk keluar akhirnya mereka memilih bersantai didepan televisi berukuran 42 inci dengan ditemani coklat hangat yang terasa nyaman ketika membasuh tenggorokannya.

Suasana Christmas masih sangat terasa meskipun sudah berlalu sejak enam hari yang lalu, Yoona dan sang Istri telah merayakannya bersama keluarga besarnya di Seoul sebelum akhirnya memutuskan untuk bertahun baru di Negeri kincir angin. Karena setalah kelahiran Im Junior yang mendapat banyak kasih sayang, keduanya tidak lagi memiliki waktu bersama karena Jessica selalu kelelahan mengurus Olivia Im, putri kecil mereka yang baru berumur satu tahun lebih. Jadi Yoona memutuskan untuk menghabiskan sisa tahun ini hanya bersama Jessica sementara putri kecil mereka dititipkan pada sang Ibu. Tega tidak tega, Yoona sudah sangat merindukan perhatian sang istri tanpa harus berbagi dengan putrinya yang luar biasa cantik.

Jessica memainkan jemari Yoona sembari meletakan nyaman kepalanya didada bidang Yoona, dengan Yoona yang juga memeluknya.

“Aku merasa jahat telah meninggalkan Oliv kita dengan Eomma, harusnya kita membawanya...”. Jessica merasa sedih jika mengingat putrinya. Putri kecilnya yang biasanya membangunkannya ditengah malam untuk minum susu kini ia merasa kebiasaan itu hilang beberapa hari ini.

Yoona menunduk menatap wajah Jessica kemudian mengecup lembut puncak kepala wanita Jung.

“Kau benar sayang. Tapi bagaimanapun Won Hee masih terlalu kecil untuk kita bawa jauh. Aku berjanji untuk membawanya berlibur bersama kita setelah beberapa tahun lagi, ketika usianya sudah cukup untuk berlarian mengejar merpati-merpati putih”. Berusaha menularkan senyumnya memang cukup tepat, kini Jessica bisa tersenyum meskipun masih ada raut kesedihan dalam parasnya

“Apa kau ingin kita melakukan panggilan Video?”. Jessica menggeleng lembut

Why?”.

“Aku akan semakin tidak bisa menahannya untuk menggendongnya jika melihat wajahnya”. Yoona mengangguk tersenyum paham akan perasaan sang Istri. Memang benar, jika sedang merindukan seseorang lebih baik tidak melihatnya atau mendengar suaranya karena ketika tidak bisa bertemu segera maka rasa itu akan semakin besar.

“Besok malam sudah pergantian tahun, kau ingin kemana untuk menikmati firework party?”. Yoona lebih memilih topik lain untuk membangkitkan kembali mood sang wanita

Jessica menegakkan tubuhnya, mengganti posisi duduknya dengan menaikan kedua kakinya keatas sofa lantas bersila menghadap tubuh suaminya yang sudah menyerong sempurna padanya.

Dam Square merupakan alun-alun pusat di Amsterdam, pasti akan sangat bagus jika kita menyaksikan ribuan gemerlap dilangit sini. Kita tidak perlu pergi jauh, aku ingin merayakannya di alun-alun itu saja bersamamu”. Senyuman terpatri pada wajah pria rusa seraya tangannya mengusak rambut kekasih hatinya.

Membayangkan betapa indahnya besok malam, sepasang mata Jessica sudah berbinar melupakan sejenak akan rindunya pada putri kecilnya

“Baiklah. Kita akan pergi besok malam. Apa kau belum mengantuk? Lebih baik kita beristirahat”. Jessica mengangguk. Tetapi ketika Yoona berdiri dari sofa, bukannya ikut beranjak Jessica justru merentangkan tangannya yang dijawab gelengan oleh Yoona

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang