Chapter# 48

1.1K 103 58
                                    

Happy Reading

.
.
.












_

Kicauan burung menyadarkan Yoona jika pagi yang begitu membahagiakan ini bukanlah sebuah mimpi semata . ia menerawang kedepan dimana ratusan bangunan terlihat dari balkon kamarnya, dan ada begitu banyak mobil yang tampak lebih kecil dibandingkan aslinya jika terlihat dari atas.

Pagi itu menjadi hari kedua Yoona berada dikamarnya setelah hampir puluhan hari menghabiskan harinya di Rumah Sakit.

Senyum yang memang sudah tampak sejak dirinya menghirup udara bebas di balkon semakin mengembang tak kala sebuah sentuhan melingkari perutnya. Tidak perlu berbalik ataupun menoleh, karena hanya dari aroma wangi yang menyeruak saja ia sudah mampu menebaknya.

“Apa lebih indah dariku, eoh?”. Kepala Jessica menyembul dari sisi bahu Yoona, terikut memandang kota didepannya yang sejak tadi sudah menyita fokus suaminya.

Yoona mengukir senyuman manis sebelum menarik lembut tangan istrinya agar ia juga mampu merangkul tubuh hangat Jessica.  Ia menatap sayang pada Jessica, dipeluknya semakin erat ketika hawa dingin menyusup kulit-kulit telanjangnya.

“Apa aku boleh jika mengatakan mereka lebih indah?”. Sebuah pertanyaan yang dijawab pertanyaan. Jessica merengut akan dua hal, pertanyaan yang tidak dijawab dan malah mengatakan hal lain. Harusnya katakan saja jika ia lebih indah. Mudah kan...

Helai rambut coklat milik Jessica bergoyang akan hembusan angin yang tidak begitu besar. Yoona menggunakan jemarinya untuk menyisir surai coklat istrinya yang hampir menutupi sebagian dahi lebarnya.

“Tidak! Kau hanya perlu menjawab jika aku yang lebih indah”. Yoona terkekeh akan kelakuan istrinya. Untuk apa ia bertanya, jika jawabannyapun sudah dipatenkan seperti itu, apa Jessica juga menaruh cemburu pada pemandangan kota...

“Haha.. Apa ini memasuki bulan kedua bayi kita didalam sini”. Yoona tertawa ringan sebelum memilih mengganti pembicaraan. Dan memang pembahasan yang cocok ketika ia kembali melihat senyum sang istri terukir begitu manis

Jessica menyentuh punggung tangan Yoona yang tengah mengusap perutnya yang masih terlihat rata jika terhalang pakaian.

“Minggu depan dia baru dua bulan. Kemarin Eomma menemani untuk periksa kandungan, dan Dokter mengatakan jika bayi kita sedikit lemah jadi Dokter melarangku melakukan pekerjaan berat atau memakan semabarangan”. Tiba-tiba wajah Jessica kehilangan senyumnya ketika mendengar penjelasan sang Dokter kandungan jika bayinya sedikit lemah. Itu karena Jessica yang kurang menjaga kondisi tubuhnya beberapa pekan belakangan ini.

Yoona sedikit bergerak merubah posisi agar langsung menghadap wajah Jessica. Ditangkupnya pipi sedikit berisi itu, kecupan kecil mendarat didahinya

“Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu selama aku sakit. Mulai sekarang aku akan menjaga kalian sebaik mungkin, Kau dan Im Junior harus selalu sehat”.

“Dan kau tidak boleh bekerja lebih dari delapan jam, kau bisa memberikan tugasmu pada Victoria selama kau mengandung, atau aku akan meminta Tiffany membantumu, dia cukup-“.

“Tidak. Lebih baik aku bekerja sendiri. Kau jangan mencoba mencari alasan untuk berhubungan dengan wanita Hwang itu”. Mode cemburu Jessica aktif. Yoona tersenyum sebelum menarik gemas pipi Jessica

Kyeopta🤗".


-

Flashback On

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang