Chapter# 41

1.1K 102 36
                                    

Happy Reading

.
.
.


















-

Meja makan itu tampak penuh. Semua anggota keluarga berkumpul untuk menyantap makan malamnya. Bukan tanpa alasan kedatangan Yoona dan Jessica, Ibu Jessica yang sejak diberitahu kabar putri sulungnya hamil terus memaksa keduanya untuk datang dan menginap di Jung House

Yeon Hee tidak bisa berhenti tersenyum melihat kehangatan rumah tangga sang putri setelah beberapa kali terguncang badai, apalagi kabar Jessica hamil adalah hadiah terindah yang pernah ia terima setelah kehadiran JeKrys didunia. Yeon Hee terus memberikan makanan dimangkuk putrinya agar makan yang banyak, tapi Jessica malah memindahkannya kemangkuk sang suami atau menyuapinya

“Sayang aku tidak kuat lagi, sudah yaa_”. Keluh Yoona menolak suapan sang istri. Mulutnya terkunci rapat untuk menghalau makanan yang Jessica berikan. Sungguh ia hampir menghabiskan semua menu yang ada karena paksaan Jessica dan jabang bayinya

Eonnie kau tidak salah, Oppa sudah menghabisakan hampir lima porsi makan. Kasian Oppa”. Seru Krystal yang tidak tega melihat bagaimana Jessica terus memaksa Yoona agar memakan makanannya juga. Lihatlah Yoona sudah hampir mati kekenyangan, dia memang seorang shikshin tapi apa seorang shikhsin tidak bisa merasa kenyang?

Jessica menatap Krystal tajam. Ia tidak suka jika ada orang yang mengganggunya, entah siapapun itu

“Apa kau istrinya? Eoh, kau akan membiarkannya kelaparan. . .”. Sewot Jessica. Yoona sudah tidak memiliki tenaga untuk menyabarkan istrinya yang sangat berubah sifatnya sejak hamil

Jika dia bertemu lebih dulu denganku juga pasti Yoong Oppa lebih menyukaiku. Aku lebih tinggi darimu”. Ingin Krystal menyerukan ucapannya itu namun hanya berakhir menjadi keluhan hati. Bisa terjadi perang saudara jika Jessica benar-benar mendengarnya.

“Terserah kau sajalah Sooyeon-ah”.

“Yahh~”.

Krystal selanjutnya hanya diam tidak peduli lagi. Bahkan kakaknya adalah orang yang tidak mau mengalah sejak belum hamil, sejak dia dilahirkan mungkin. Krystal kembali melanjutkan makannya dengan sesekali tanganya mengetuk ponsel pintarnya, berharap seseorang yang dirindukannya menghubunginya

Jessica hampir menyuapkan kimchi namun tangannya sudah tertahan oleh tangan Yoona. Pria itu menggeleng, pertanda ia sudah sangat kekenyangan

One more, please”. Memasang wajah puppy eyes adalah kelemahan Yoona untuk melawan. Alhasil dengan sangat sungkan mulutnya terbuka kecil. Seperti menelan kulit durian, Yoona terlihat tidak rela makanan itu mengusak perutnya yang hampir meletus.

“Buka lebih lebar lagi, kau pikir aku menyuapkan bubur bayi padamu huhh”.

“kupikir Eommamu tidak sepertimu ketika dia hamil kau juga Soojung”. In Ha mengomentari setelah sejak tadi hanya menjadi penonton amatiran. Pria baya itu baru benar-benar melihat sisi putri sulungnya yang ini. Memaksa, manja, dan akan berakhir marah jika ada yang menentang.

“Benarkah? Apa Eomma baik-baik saja ketika hamil aku dan gadis tengil ini”. Krystal melotot pada kakak perempuannya. Astaga dimana sikap kakaknya yang sok elegant?_ mengapa jadi suka mengatainya? Apa Jessica tadi mendengar isi hatinya yang mengatainya pendek dan ini Jessica membalasnya . . .

“Gadis tengil itu aku? Kalau begitu Eonnie adalah wanita pemaksa yang suka marah. Terkadang aku tidak bisa berpikir jika kau adalah Eonnieku. Eomma sangat lembut dan penyabar, sebaliknya kau__”. Krystal tidak perlu melanjutkan ucapannya karena Jessica pasti sudah mengerti kemana arah ejekannya

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang