Chapter# 22'Special Part'

1.1K 111 114
                                    

Hai-hai masih ingatkan sama aku, atau ada yang kangen 😄 ckck #kepedean yaa?  .. arraseo-arraseo lebih baik langsung saja, hati-hati dengan typo

Happy Reading
⬇⬇⬇




-

Bukan lagi khawatir yang menjeratnya, ketakutan akan hal buruk membuatnya limbung akan perasaannya. Bagaimana tidak, istrinya terguling dari atas tangga hingga membuatnya tidak memperdulikan apapun untuk menahannya namun takdir Tuhan berbeda ketika ia sangat telat menyelamatkan sang istri. Jessica tidak sadarkan diri dengan luka memar dipelipisnya dan hal yang sangat menakutkan ketika darah segar mengalir dari selakangan wanita itu. ia juga terluka bahkan darah ikut serta mengalir dipelipisnya rasa pusing yang tiba-tiba menjeratnya membuat penglihatannya tidak terarah, terkadang buram namun juga sesekali bisa melihat dengan jelas.

Tekad yang kuat untuk menyelamatkan sang istri dan bayinya ia menahan segala pusing yang menyerangnya, menyempurnakan penglihatannya dari buram. Yoona mencoba menahan kesadarannya tetap aman demi membawa Jessica sesegera mungkin keRumah sakit. Yoona tergopoh-gopoh membawa tubuh Jessica bukan karena berat melainkan karena pandangannya yang tidak teratur. Detak ketakutan tidak terusir seolah tiba-tiba perutnya merasa kosong tanpa organ apapun. Yoona terseok akan setiap langkahnya dan dalam keadaan seperti ini kemana semua pelayannya..  Darah yang semakin deras mengalir diselangkangan sang istri bahkan hingga menetes kelantai membuatnya diserang kepanikan akut.

Jebal, jeball Jessica. Jebal!”. Yoona menyetir dengan keadannya, meski kepalanya terasa pusing tetapi demi tekadnya membawa sang istri keRS ia bahkan begitu cepat mengemudi tidak peduli banyak bel mobil lain mengumpatnya yang harus memutar stir ketika Yoona hampir menyenggol mobilnya dan baiknya Tuhan masih menuntunnya hingga kini Yoona berhasil membawa Jessica keRumah Sakit meski dengan rintangan yang membahayakan nyawa.

Lantas dengan gusar Yoona turun dan kembali membopoh tubuh Jessica hingga tak berapa lama dua Perawat dan satu Residen berlari mendorong Brankar dorong menuju tempat Yoona yang juga berlari untuk segera membaringkan Jessica diBrankar dorong itu. Darah dipelipis Yoona sudah mengering dan hanya menyisahkan peluh tak terkira. Brankar yang membawa tubuh Jessica terdorong sangat cepat Yoona ikut mendorongnya tetapi tiba-tiba ia kembali merasakan pusingnya bahkan untuk kali ini ia merasa seluruh yang masuk penglihatannya berputar-putar, ia secara refleks melepas tangannya dari Brankar dorong Jessica dan memegang kepalanya memijit kedua sisi pelipisnya karena penglihatannya juga mendadak buram kini, ia hanya mendengar samar dorongan roda  yang berpadu dengan lantai marmer yang menuju IGD hingga semakin lama semuanya hilang tidak terdengar juga terlihat. Yoona ambruk begitu saja dan seorang pria baya yang melihatnya langsung menghampiri Yoona dan berteriak untuk memanggil perawat.

Diruang IGD seorang Dokter kandungan yang seketika mengambil alih langsung bergerak cepat menangani Jessica yang tidak berhenti mengalami pendarahan, dengan serius Dokter itu melaksanakan tugasnya “Siapkan ruang Operasi sekarang!”. Perintah tegas keluar dari mulut Dokter kandungan, seorang Residen tadi seketika keluar dari IGD untuk mempersiapkan Ruang Operasi.

“Kandungannya terlalu keras menerima benturan sehingga janinnya tidak bisa diselamatkan, kita harus melakukan Kuretase untuk membersihkan sisa janin yang masih menempel pada Dinding rahimnya”. Semua perawat yang berada disana menganggguk lantas segera membawa tubuh Jessica menuju Ruang Operasi

Sementara itu diRumah sakit yang sama setelah beberapa saat berlalu Yoona tersadar, matanya mengerjap lemah melihat sekeliling hingga kesadarannya tiba-tiba penuh ketika mengingat keadaan Jessica yang ia lupakan begitu saja. Dengan gusar Yoona turun dari ranjang lantas berlari menuju IGD untuk melihat keadaan sang istri tetapi ketika tiba disana Yoona harus kembali dibuat khawatir ketika ternyata istrinya tengah menjalani Kuretase. Tanpa berpikir Yoona kembali berlari menuju Ruang Operasi.

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang