Selamat membacaTinggal satu BAB lagi,
Kamu harus siap, ya?.
Follow Ig : @dinamiran_•••
From : 08xxxxxxxxx
Caffe Bene, besok jam 12.
Jungkook menatap heran layar ponselnya tak berniat membalas ia merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya sementara otaknya mencerna kejadian semalam.
Senyumnya terukir jelas, tak bisa di jelaskan perasaan Jeon saat ini seperti bahagia dan rasa sedih menjadi satu dalam waktu yang sama.Jantungnya berdegup cukup kencang sesaat ia menyentuh dadanya, Jungkook tak tahu harus melakukan apa terhadap perasaannya.
Rindu semakin memuncak saat memikirkan wanita muda yang ia temui semalam, Hanna. Mungkin bisa di hilangkan perasaan Jungkook berharap seiring berjalannya waktu rasanya memudar lenyap karena kematian Hanna.
Jungkook tidak mungkin mencintai orang yang sudah mati jikalau pun Hanna terikat masih menjadi istrinya. Tetapi tak bisa membuat mereka kembali bersama.
Jungkook harus bangkit walaupun tanpa Hanna dalam hidupnya itu yang di inginkan Jungkook saat itu.
Namun, kehadiran Hanna semalam seperti Opioid yang dapat mengobati rasa nyeri namun mampu membuat candu.
Jungkook tidak bisa memahami tentang misteri ini. Entah fakta apa selanjutnya yang akan ia terima.
Kematian
Kembalinya Hanna.
Jungkook memejamkan matanya sejenak membiarkan dirinya untuk istirahat sejenak dari kelelahan yang ada.
°°°
Aroma kopi memenuhi ruangan pada saat itu, namun tak banyak orang yang datang kali ini karena memang sudah dipesan untuk pertemuan yang di anggap spesial dari salah seorang yang duduk saling berhadapan langsung. Mungkin pertemuan kali ini mereka membasuh rindu yang sempat menumbuh akibat lama tidak pernah jumpa dan hanya mengatakan melalui rasa yang tak terbalaskan.
Mungkin salah seorang dari dua orang yang saat ini diam ingin menghentikan waktu yang mungkin akan singkat mereka bertemu. Hening hanya tersirat jelas dalam situasi ini bagaimana bisa mereka hanya mampu berdiam tanpa saling memandang. Terlebih ingatan Hanna, wanita muda itu memaksa ingatannya untuk tidak memikirkan ikatan masa lalu yang sempat terjalin begitu merdu.
Memang Jungkook adalah bagian penting dalam hidupnya, namun yang penting bagi Hanna belum tentu penting bagi banyak orang terlebih keluarga Hanna, satu-satunya Yoongi. Sudah tahu saja bagaimana Yoongi membenci sesosok Jungkook setelah terlalu lama lelaki itu menyiksa Hanna dengan cara bermain hati dengan wanita lain.
Hanna bahkan tidak mengerti bagaimana kerasnya Jungkook bertahan dari kesepian yang merajuk dalam penyesalan yang semakin membunuh harapan-harapan. Kepergian Hanna seperti sianida, membunuh Jungkook dalam cekatan waktu sesingkat-singkatnya.
Berarti yang membawanya bertemu di sebuah caffe saat ini adalah Hanna.
"Kau sudah tahu jika aku adalah Hanna sungguhan." Akhirnya wanita muda ini membuka suaranya lebih dulu mengingat keheningan terus menjelma dan tak ada akhirnya. Kini Hanna mengakhirinya.
Jungkook tersenyum kecil, "aku tahu." gumamnya pelan.
"Lalu, bagaimana dengan Jiena?" tanya Hanna menatap wajah Jungkook yang terdapat beberapa lebam disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Polygamy [Season 2]
FanfictionCerita ini berlanjut. Dimana Jeon Jungkook merasakan namanya sebuah penyesalan, kehampaan, kesepian dan kesakitan. Dia pantas merasakan hal itu atas apa yang Ia lakukan pada dua orang wanita. Nam Seulhee dan Jeon Hanna. Dan, kini apa yang akan terja...