Epilog

4.6K 347 108
                                        


Disarankan sambil mendengar lagu
Original song IU - Ending scane
Ataupun cover Jungkook - Ending scane.

Selamat membaca

Jangan lupa Vote and Comment.

Follow Ig : @dinamiran_

•••

Pentingnya sebuah rasa menjadi tolak ukur utama, walaupun otak memaksa logika tapi hati bicara sejujurnya. Malam telah memaksa dirinya tidak tidur dan tak terlelap sebab otaknya terus berpikir semaunya, galau itu melanda dirinya.

Matanya memandang langit-langit kamarnya sementara otaknya mencerna setiap kata dalam hatinya. Jungkook tak bisa tidur lagi.

Sudah Ia habiskan 2 malamnya tanpa tertidur memilih diam diatas kasur atau menatap gunung dari jendela besarnya pada siang hari. Instrumen piano yang bergema pelan semakin membuat Jungkook bersembunyi dalam diam. Entahlah pernyataan Hanna tempo lalu membuatnya menjadi seperti ini. Menyendiri untuk masalah hati.

Berdiam diri, bersembunyi dan tak mau bertemu siapapun untuk malam ini.

“Permisi, saya akan mengambil nampan itu.” ujar pelayan yang berada di ambang pintu.

Jungkook mengangguk, membiarkan nampan itu digaet kembali oleh pelayan dirumahnya.

“Jangan beri apapun lagi padaku. Aku tak selera.” ujarnya dingin.

Pelayan itu mengangguk patuh lalu membawa nampan yang masih tersedia minuman ataupun makanan yang tak disentuh sedikitpun oleh pria itu yang dibawa nya kembali kedapur.

Jungkook kembali melipat tangannya menatap langit-langit kamar yang tak pernah berubah sedikitpun. Ia tak suka memandang langit-langit kamar, tapi entah mengapa 2 malam ini terus memandangi pelapon kamarnya.

Eunsoo dan Eunwoo pun tak diijinkan masuk oleh Jungkook, keduanya heran dengan sikap Jungkook.

“Aku masih mencintai Hanna...” gumam lelaki itu pelan.

“Aku tak mau berpisah,” katanya lagi berujung helaan nafas berat terdengar jelas.
“..tapi kami harus berpisah...”

“Ini karena salahmu, Jeon Jungkook. Jika kau tidak berbuat kesalahan pada saat itu semua ini tidak akan pernah terjadi.” kata Jungkook bermonolog sendiri.

“Apa aku harus benar-benar berpisah dengannya?” Jungkook bertanya-tanya.

Masalah cinta memang membuat orang dewasa menjadi kekanak-kanakan, mereka seperti orang gila dengan perasaan yang mereka miliki. Seperti Jungkook, Ia bertanya-tanya sendiri tentang hati dan apa yang akan terjadi. Jungkook sudah meng-klaim dirinya membenci sebuah perpisahan setelah kepergian Hanna.

Kini hadirnya Hanna bukan membuat mereka kembali bersatu melainkan untuk berpisah selamanya tanpa tanda ikatan yang menyatakan mereka bisa bersatu kembali.

“Aku mencintanya...” lirih Jungkook pelan sembari menenggelamkan wajahnya pada bantal guling.

Percuma, bersembunyi dibalik luka mendalam yang membekas kian tak henti menggetarkan rasa perasaannya. Jungkook sudah menepik segala keegoisan nya menetapkan logikanya jika tetap mempertahankan semuanya akan sampai mana bertahan nya.

Berpisah adalah hal yang mudah namun untuk merelakan kepergiannya adalah hal yang begitu sulit dilakukan bagi banyak orang apalagi orang yang akan di tinggal atau meninggalkan masih kau sayangi atau memiliki kenangan yang begitu manis. Sehingga sulit untuk di lepas bahkan dilupakan.

Polygamy [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang