Pria dengan tukedo hitam tampak membuang paksa sebuket bunga ditempat sampah hingga menimbulkan bunyi sedikit nyaring.
Matanya seperti menerawang jauh, hatinya merasakan luka yang dalam.
Pandangannya kabur seiring dengan tetesan air mata yang kini mengelabuhinya. Ia menghapus paksa airmata tidak bersalah itu.Kini Jungkook kembali masuk kedalam gedung besar. Membawa tungkainya masuk kedalam rombongan orang-orang yang tengah menanti sebuah pemberkatan pernikahan.
"Dari mana saja?" Tanya Wonwoo setengah berbisik.
"Hanya keluar sebentar,"
Wonwoo menatap sebentar kedua mata Jungkook lalu menepuk pundak dongsaengnya seakan mengerti apa yang tengah dirasakan oleh pria itu. Semua berdiri, dimana kedua sepasang pengantin akan masuk kedalam gereja diikuti dengan kedua orang tua masing-masing mempelai. Paling depan, seorang gadis manis berjalan membawa sebuket bunga bewarna putih cream. Jiena.
Sebelumnya memang Wooshin meminta ijin pada Jungkook. Sebenarnya bukan hanya Jiena tapi dibelakang Jiena ada beberapa teman sekelasnya yang ikut serta. Itu juga salah satu permintaan Hyemin selaku guru mereka.
Seulas senyum begitu menarik Jungkook ketika melihat senyum bahagia putrinya. Dengan balutan dress putih yang begitu pas ditubuh Jiena. Jungkook merasa hidupnya kini bangkit lagi.
"Aku tidak akan melewatkan moment ini, Jung."
Ckrek!
Ckrek!
Ckrek!
Wonwoo tersenyum puas melihat hasil potretnya pada camera canon hitam miliknya. Jungkook ikut tersenyum.
"Aku pikir-pikir. Dia memang hampir mirip seperti Hanna, namun coba kau lihat lagi. Hanya beberapa yang mirip selebihnya dia bukan Hanna. Apalagi sikapnya," Kata Wonwoo yang membuat Jungkook melirik kearah wanita disebelah Wooshin.
"Lain kali, aku ingin mencoba bertanya pada Wooshin dimana Ia mendapatkan wanita yang hampir mirip seperti Hanna itu?" Jungkook menepuk pundak Wonwoo sedikit keras membuat pria yang lebih tua dari Jungkook sedikit mengerang karena terkejut juga.
"Kan' bisa untukmu juga." Sambungnya disertai dengan kekehan. Kini semuanya kembali duduk. Jungkook lagi-lagi memandang wajah wanita yang bersanding disebelah Wooshin dimana Ia kembali merasakan kegetiran hatinya mengingat sebuah kenangan manis bersama Hanna.
*Flashback On*
"Kini sepasang pengantin boleh berciuman sebagai salah satu tanda pemikat diantara kalian." Tutur sang pendeta memberi silahkan bagi kedua mempelai itu.
Jungkook dan Hanna saling menatap dengan seulas senyum yang begitu tercipta sangat bahagia."Aku harap mulai sekarang kau bisa memanggilku Oppa bukan hanya namaku saja!" Kata Jungkook.
"No! Aku tetap akan memanggil namamu, Jungkook, Jung atau Jeon."
"Kenapa begitu?"
"Karena tidak ada artinya juga jika aku memanggil Oppa atau yeobo. Aku senang menyebut namamu Jungkook, Jeon, atau Jung. Itu lebih baik dan berarti untukku."
"Aku mengerti sekarang." Jungkook tersenyum seraya tangannya menyentuh pinggang ramping Hanna semakin mendekatkan tubuh wanita pada tubuhnya. Hanna melingkarkan kedua tangannya dileher Jungkook.
Suara riuh mulai terdengar melihat adegan romantis mereka, mungkin ada beberapa juga yang merasa jengah. Kedua sepasang manusia yang saling jatuh cinta itu kini mulai mendekatkan bibir mereka hingga saling menyentuh dan merasakan kehangatan yang indah dan nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Polygamy [Season 2]
FanfictionCerita ini berlanjut. Dimana Jeon Jungkook merasakan namanya sebuah penyesalan, kehampaan, kesepian dan kesakitan. Dia pantas merasakan hal itu atas apa yang Ia lakukan pada dua orang wanita. Nam Seulhee dan Jeon Hanna. Dan, kini apa yang akan terja...