Epilog

2.7K 310 13
                                    

Benar - benar pencapaian yang gemilang. Mesir begitu maju, rakyatnya sejahtera, hilangnya diskriminasi terhadap kaum wanita, itulah pencapaian Uchiha Naruto. Tentu pula tidak lepas dari sokongan orang hebat di belakangnya. Sang suami Sasuke, Itachi, Kiba, Hinata, Karin, Shion, Fugaku serta Mikoto. Tanpa mereka Naruto tidak akan mampu seperti saat ini begitu pula mesir.

Mesir kini di penuhi oleh tawa. Rakyat yang bekerja lebih semangat dari biasanya, menjadi pondasi yang kokoh bagi mesir sebagai tatanan negara.

"Ah.. aku tidak akan bisa menjadi seperti ibunda." Helanya.

"Yangmulia fir'aun. Anda pergi tanpa izin lagi?" Suara terhengah itu mengalihkan atensi pemuda yang tengah larut dalam pikirannya. "Mendatangi piramida orang tua anda lagi? Saya kira anda sudah mendatanginya kemarin."

"Aku merindukan mereka, Neji nii-sama." Senyumnya. "Bisa kau memanggilku seperti biasa, Neji nii-sama? Jangan terlalu formal padaku."

"Tidak bisa, yangmulia. Anda adalah seorang fir'aun sekarang."

"Aku mohon. Kita sedang berdua saat ini. Gelarku bukanlah penghambat persaundaraan kita. Aku sudah berkali - mengatakannya."

"Haaah." Neji menghela nafas berat. "Baiklah Menma."

"Hee." Menma tersenyum lebar.

"Sedang apa isteriku sekarang?"

"Hinaki? Adikku sedang menyusui anakmu sekarang. Dia sangat panik karena kau tiba - tiba menghilang. Aku memintanya tenang dan aku yang akan mencarimu."

"Hoo. Itu karena nii-sama tahu aku berada di mana?"

"Tepat. Tidak ada tempat lain yang akan kau tuju."

"Wooh penasihatku ini benar - benar mengenal aku." Neji hanya memutar bola matanya malas. Menma kebali menatap piramida, Neji pun melakukan hal yang sama. Hening menimpa mereka sejenak. Hanya suara desiran angin yang terdengar sebelum kalimat kembali di lontarkan. "Aku tidak bisa menjadi sepertinya." Ucap Menma dengan suara yang pelan.

"Siapa? Yangmulia Naruto?"

"Hn."

"Memang. Tapi kau menjaga mesir dengan caramu sendiri."

"Apa itu bagus?"

"Tentu saja. Lagi pula. Kau melanjutkan apa yang beliau perjuangkan. Yangmulia Naruto pasti sangat bangga padamu sekarang."

Menma tersenyum lebar. "Ya aku pikir begitu. Terimakasih Neji. Aku bisa meyakini ibunda dan ayahanda untuk tidur dengan tenang. Karena aku akan meneruskan impian mereka."

End...

Dan maaf.. lama banget updatenya.. aku tuh masih magang.. .˚‧º·(ฅдฅ。)‧º·˚.

Terimakasih banyak untuk kalian yang masih setia mengikuti cerita ini sampai tamat.. love u guys. Makasih untuk dukungan berupa vote dan komennya ♡

PharaohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang