Tim futbol Darville High School memenangi pertandingan melawan tim wilayah tetangga. Kabarnya masuk ke surat kabar dan berita lokal pagi harinya. Mrs. Midden bukan main bangganya hingga dia harus berulang kali mengulang-ulang dialognya tentang 'solidaritas' dan 'kedisiplinan' saat wawancara dan tayangannya disiarkan di stasiun televisi lokal secara live. Semua murid Dartville High—baca: Kaum Paling—merayakannya di rumah Vincent Brody semalam, begitu hebohnya hingga polisi setempat harus mendatangi pesta dan membubarkannya dengan paksa.
Di luar hiruk pikuk itu, Samantha Feather berbaring di balik selimutnya, memejamkan mata walaupun dia sudah sepenuhnya terjaga. Sam ingat semalam dia langsung menghempaskan dirinya ke atas kasur sepulangnya dari stadion dengan naik bus, dan menangis sejadi-jadinya. Mary tidak berkomentar atau bertanya apa-apa.
Tiba-tiba Tom menggedor-gedor pintu kamarnya, "Sam! Keluar dan sarapan!"
"Kelual dan calapaan!" tiru Lou, yang juga ikut menggedor-gedor.
"Tom, Lou, tinggalkan kakakmu sendirian!" Sam mendengar Mary berteriak dari lantai bawah.
Itulah hebatnya Mary Feather, Sam membatin, Dia tak pernah memaksa anak perempuannya untuk bercerita di saat emosinya sedang labil, ingusnya berleleran, dan sesenggukkan parah. Dia tahu amat sangat tidak enak bercerita dalam kondisi seperti itu. Ibunya akan sabar menunggu.
Sam diam-diam bersyukur karena semalam tidak turun hujan. Kalau iya, maka adegan ketika dirinya berlari menghindari Colin sepanjang lapangan parkir bakal jadi semacam tiruan cuplikan film drama kacangan.
Sembari memikirkan itu, Sam tertidur lagi.
❧
Tok-tok.
Sam mengerang dan menutupi kepalanya dengan selimut.
Tok-tok-tok!
"Mom, aku masih ingin tidur satu jam lagi..."
"Ibumu menyuruhku langsung masuk saja, kupikir kau sudah bangun..."
Sam mengucek matanya dan berbalik. Dia menajamkan pandangannya. Di ambang pintu kamarnya telah berdiri orang yang berada di urutan teratas daftar Sam yang dia pikir tidak akan pernah menginjakkan kaki di rumahnya.
Hillary Swan.
Akcjsadnuicnsjknxmskjaslcnkaorwofiicjnxxx!!!!
"Hillary?!" Sam langsung terduduk dan terjaga sepenuhnya, mulutnya menganga selebar sepuluh sentimeter.
Hillary tampak berkilauan dan cantik seperti biasanya. Rambutnya yang pirang sempurna dikuncir kuda. Dia mengenakan kaus santai biru muda dan jins stretch warna tulang yang menunjukkan lekuk kaki langsingnya yang mengagumkan. Betapa hebatnya efek dari kaus dan jins sesederhana apapun bila dikenakan orang cantik.
Dan cewek cantik—tapi jahat—itu berdiri di pintu kamar Sam.
"Mau apa kau di sini?!" tanya Sam curiga, dengan gugup melirik ke cermin dan melihat dirinya sendiri yang kontras sekali bila dibandingkan dengan Hillary; masih mengenakan baju tidur, berantakan, dan belum mandi.
"Sori aku datang tiba-tiba, ini pasti agak mengagetkan buatmu..." katanya dengan nada suara yang sama sekali berbeda dengan yang selalu digunakannya pada Sam di sekolah. Suaranya kali ini benar-benar lembut dan bernada meminta maaf.
Sam mengecek jam digitalnya dan melihat tanggalnya. Ini jelas-jelas bukan April Mop. Cewek paling jahat dan paling memusuhinya di Dartville High datang ke rumahnya jam sepuluh pagi.
Ini dia salah satu kelanjutan dari rentetan kejadian mengejutkan yang terjadi dalam hidup Sam.
"Jujur saja nih," kata Sam, akhirnya dapat menemukan kembali suaranya. "Ibarat cerita serigala yang mengunjungi anak babi. Hanya saja kau nggak berusaha merobohkan pintu kamarku atau semacamnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Citrus
Teen FictionSamantha Feather satu-satunya cewek yang bersepeda dari rumah ke sekolah, makan sendirian di tangga darurat, dan jenius Matematika. Karena itu dia menjalani hari-hari di Dartville High sebagai 'Kaum Hantu'; terkucil, tidak penting, tidak terlihat. H...