Hmm..
Swara menggeliat pelan diranjangnya. Tidur nyenyak nya terusik karena sinar matahari yang mulai mengintip dari balik gorden jendela. Wanita itu mengusap matanya dengan satu tangannya, senyum diwajah cantiknya tiba tiba terukir dengan indah saat melihat pria yang dicintainya tengah memeluk erat pinggangnya. Swara baru sadar dan kembali ingat kejadian membahagiakan kemarin malam, dimana dirinya dan Sanskar saling mengungkapkan perasaan cinta. Hingga akhirnya, mereka tertidur bersama diatas ranjang dengan saling berpelukan erat.
Swara tersenyum bahagia lalu mendekatkan wajahnya kearah dada bidang milik suaminya, dan mencari posisi hangat ditubuhnya. Apa yang dilakukan Swara itu, berhasil membuat Sanskar terbangun.
"Swara.." ucap Sanskar.
Mendengar namanya dipanggil, Swara menengok kearah Sanskar yang telah membuka matanya. Swara merasa terpana dengan wajah Sanskar yang semakin tampan saat terbangun dari tidur seperti ini
"Selamat pagi, suamiku" bisik Swara lalu mengecup pipi Sanskar.Sanskar merasa malu dengan tingkah Swara.
"Selamat pagi juga, istriku sayang" goda Sanskar dan mengecup kening Swara dengan sayang.
"Sanskar, peluk aku lagi. Aku ingin kehangatan dari tubuhmu itu" pinta Swara dengan manja. Entah mengapa, Swara tiba tiba berubah menjadi manja setelah berhasil mengungkapkan cintanya. Kemudian dengan senang hati, Sanskar membawa tubuh Swara mendekat kedalam tubuhnya dan memeluknya begitu erat.
Swara merasa bahagia ada dalam dekapan Sanskar.
"Sanskar, aku merasa sangat bahagia.." ucap Swara.
Sanskar tersenyum kecil lalu mengecup rambut Swara.
"Bahagiamu adalah tujuan hidupku, Swara. Kau bahagia, aku pun akan jauh merasa bahagia melihatmu" ujar Sanskar. Swara merasa melayang mendengar perkataan Sanskar yang membuat hatinya merasa semakin bahagia.
"Aku mencintaimu, Sanskar. Sangat mencintaimu. Terimakasih, kau sudah membuktikan padaku, bahwa masih ada sebuah Cinta yang Tulus seperti ini" kata Swara.
"Dan maafkan aku juga, dulu aku selalu merendahkanmu. Aku sudah banyak berbuat tidak baik padamu. Padahal aku adalah istrimu, aku yang harusnya hormat padamu yang adalah suamiku, tapi aku malah selalu membuatmu menderita. Maafkan aku, aku sungguh menyesal Sanskar" sambungnya dengan wajah yang mulai terlihat sedih.
Sanskar tersenyum mendengar pengakuan Swara. Pria itu menarik dagu Swara agar menatapnya.
"Dengar Swaraku, semua itu adalah masa lalu. Aku tidak masalah dengan semua itu. Apapun yang kau lakukan padaku asalkan itu semua membuatmu bahagia, aku akan mengorbankan apapun untuk senyum dan kebahagiaan diwajah cantikmu ini" ujar Sanskar sambil mengelus wajah Swara dengan jemarinya.
"Dan dengar, Tidak ada kata maaf atau terimakasih dalam Cinta kita" lanjut Sanskar dan diakhiri dengan mengecup dalam kening Swara.
Swara kembali tersenyum dan memeluk tubuh Sanskar, "Aku mencintaimu, Sanskar.." bisiknya
Sanskar mengangguk pelan."Apalagi aku, aku sangat mencintaimu nyonya Sanskar Andrawan" ujar Sanskar. Swara tersipu malu mendengarnya.
----------
Beberapa minggu kemudian..
"Sanskaarr, aku ingin jalan jalan!" pekik Swara dan merengek manja dihadapan Sanskar yang tengah sibuk berkutat pada laptop kerjanya.
Swara sedari tadi merengek seperti anak kecil. Ya, sikap Swara berubah semenjak mencintai Sanskar. Kini dia berubah menjadi wanita yang manja dan sedikit kekanak kanakkan, bukan seperti Swara yang dulu yang memiliki sikap keras kepala dan ego yang kuat. Kini Swara memiliki sikap yang lemah lembut pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERE LOVE [END]
Random[COMPLETED] "Semua pria itu sama! Mereka semua munafik! Jahat! Mengapa setiap pria harus datang dalam kehidupan seorang wanita jika mereka hanya ingin menyakiti seorang wanita saja?! Aku tidak akan membiarkan nasibku akan sama seperti nasib ibuku y...