Jessica duduk melamun dipinggir balkon kamar, pikiran nya kembali pada kejadian Minggu lalu, tepat saat ia memutuskan hubungan nya dengan Erik.
Flashback
Setelah mengucapkan kalimat sakral tersebut, Jessica beranjak pergi, dan disusul oleh Daren yang dibelakang nya, tapi belum beberapa langkah ia meninggal kan toko buku itu, ia pun berhenti ketika mendengar ucapan Erik.
"Ini semua juga karena kamu lebih milih sering nemenin Daren sahabat kamu dibandingkan aku pacar kamu sendiri" ucap Erik
"Atau kamu punya perasaan lebih sama Daren?" Tanya Erik sarkatis.
Mendengar itu, Jessica pun mematung ditempatnya.
" Eh jaga omongan loe ya" ucap Daren yang mulai emosi lagi.
Saat Daren hendak menghampiri Erik, tangan Jessica pun menghentikan kan langkahnya.
" Biarin" ucap Jessica dingin.
Mendengar ucapan Jessica yang semakin dingin pun, Daren pun langsung menarik tangan Jessica, berlalu pergi situ.
Flashback off.
Lamunan Jessica buyar seketika mendengar gedoran pintu dari luar kamarnya,
Jessica tak juga beranjak dari duduknya,
'palingan Mama nyuruh makan,' batinnya.
Tetapi tebakan nya salah,
Sedang kan diluar, merasa tak ada suara dia pun membuka pintu kamar itu.
Ceklek.
Suara pintu terbuka dan munculah sosok seorang dengan tampilan yang sangat keren, kemeja lengan pendek berwarna merah, dipadu kan dengan celana jeans hitam.
Daren pun berjalan menuju balkon kamar Jessica menghampiri nya.
Drap drap drap drap..
Mendengar deru langkah yang semakin dekat, Jessica akhirnya melihat kearah datang nya suara langkah kaki tersebut.
Dan saat melihat penampilan Daren yang cukup memukau, Jessica pun langsung terpana tanpa sadar membuka mulutnya.
Satu kata untuk Daren malam ini, perfect.
"Keren kan penampilan gue Jess?" Tanyanya kepada Jessica dengan tingkat kepedean yang. tinggi.
Namun yang ditanya malah terdiam, belum tersadar dengan Daren yang telah berada didepan nya.
"Jess, "panggil Daren
"Jessie, loe gapapa kan?" Tanya Daren lagi.
Lagi, Jessica hanya terdiam saja.
Merasa tak ada respon dari Jessica, akhirnya Daren pun merasa kesal, tanpa tau kenapa Jessica melihat nya dengan takjub.
Bisa gede kepala dia kalo tau. Jessica membatin.
"Woiiii Jessie, sadar wooi, gue tau gue emang ganteng" ucapnya narsis.
Mendengar teriak kan Daren yang berada didepan nya, seketika itu pula, ia sadar dari keterpukauannya terhadap wajah Daren.
'bisa besar kepala nih anak, kalau gue jujur' batin Jessica, melihat kepedean Daren.
"Emang loe ganteng." Ucapnya
Mendengar itu, Daren Merasa seperti tidur diatas awan saja. Tersenyum senyum tak jelas,
"Gangguan telinga" ucap Jessica lagi setengah mengejek Daren.
Mendengar itu, senyum sedari tadi mengembang pudar begitu saja, Daren pun mengerucut kan bibir, kesal sendiri pada sahabatnya, sudah dilambungkan tinggi eh! Dihempas kuat lagi kebawah.
" Kejam amat si loe" ucap Daren sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hahahaha"
Tawa jessica pecah begitu saja.
"muka loe lucu banget kalo lagi kesal." Ucap Jessica disela sela tawanya.
"terus, terus aja loe ngatain gue sampai loe puas" ucap Daren tak dapat menyembunyikan rasa kesalnya.
"Emang" balas Jessica seraya menahan tawanya.
"Isshh" desis Daren.
Sekarang Daren seperti anak perawan yang merajuk tak dibeli es krim.
Jessica pun menahan senyum nya kemudian menampilkan senyum mengejeknya pada Daren.Dalam hati, Daren merasa sesuatu hal yang membuncah di lubuk hatinya yang paling dalam.
Perasaan seperti ini sering kali ia rasakan saat ia mampu menghibur Jessica, perasaan senang, cukup melihat Jessica tertawa lepas, ia merasa sangat senang.
Daren senang, senang saat melihat Jessica kembali seperti biasanya, ia tau, sahabat nya itu masih memikirkan perkataan kekasih nya Minggu lalu RALAT. Mantan kekasih nya.
"Yaudaah sih, kok loe jadi melow gini, loe mau ngajak gue jalan kan?" Hibur dan tanya Jessica sekaligus.
"Nggak jadi, gue udah nggak mood buat jalan jalan" ucap Daren sembari menampilkan wajah berpura pura merajuk.
"Nggak usah akting, akting loe nggak bagus." Olok Jessica.
" Jahat bat dah loe sama gue"
"Aelaah, emang nyatanya kek gitu kan?"tanya Jessica sedikit mengejek Daren.
"Ya ya ya ya, serah loe, semerdeka loe aja"
"Kalo kek gini kapan berangkat nya dah, loe nggak gercep bat sih Dar, udah buruan keluar " ucap jessica mengusir Daren dari kamarnya.
"get out from my room okay!"
Jessica kembali berucap.Mendengar itu, Daren pun melengos pergi dari kamar Jessica, Jessica yang melihat sifat Daren seperti itu, hanya bersikap cuek, dan segera pergi menuju lemari untuk menggantikan bajunya.
****
Sejak datang ke mall tadi, Jessica tetap diam, dia seperti patung berjalan, setiap ditanya oleh Daren, jawaban nya hanya mengangguk kepala dan menggeleng kan kepalanya.
Hingga akhirnya Daren jengkel sendiri dengan sikap Jessica.
" Loe nggak usah mikirin yang lalu lalu, cukup loe mikirin apa yang membuat loe bahagia Jess." Akhirnya Daren bersuara juga setelah lama diam membisu.
Mendengar itu Jessica pun menoleh kesamping nya dan mengerutkan keningnya, tidak tau apa maksud dari perkataan Daren barusan.
"Makna?" Tanyanya singkat.
" Loe tau maksud gue Jessie sayang" mendengar namanya dipanggil dengan embel-embel sayang, Jessica pun menoyor kepala Daren.
" Gue bukan pacar loe, jadi nggak usah manggil gue pakek sayang" ucap Jessica menusuk hati Daren.
Setelah mengucapkan itu, ia pun berlalu menuju pintu bioskop , karena tujuan awal mereka adalah menonton.
Tapi gue berharap loe jadi pacar gue , apa loe mau Nerima gue jess?. Tanyanya membatin.
Daren pun memandang punggung Jessica dari kejauhan, sambil merunduk lesu, kemudian berlari memanggil nama Jessica sembari memasang fake smile nya.
" Loe kok ninggalin gue" tanya Daren pada jessica.
" nggak usah lebai"
Daren pun diam , tak mau membuat Jessica semakin kesal.
Mereka pun akhirnya beriringan menuju pintu masuk ke bioskop.
💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢
Bersambung...
See you next part 👋👋👋👋With love
Dela💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you
General FictionJessica tidak pernah menyangka jika sahabat kecilnya menyimpan perasaan kepada dirinya, yang dia tau bahwa sahabatnya selalu mengutamakan dia dari pacar pacar nya, yang dia tau sahabatnya adalah seorang playboy. pada fakta yang ada, sahabatnya beru...