Daren sedang berbaring diatas kasur king sizenya, menatap langit-langit kamarnya.
Pikiran nya tak lari juga dari jessica, bahkan tadi siang sepulang sekolah, ia beralasan ada kepentingan pribadi, sehingga ia tidak bisa pulang bersama jessica.
"Gue nggak bisa gini terus, lagian jessica pasti nggak akan percaya kalau gue suka sama dia, paling dia nganggap nya cuma becanda" ucap Daren mensugesti kan dirinya.
"Woii bang dipanggil mama tu, disuruh makan" teriak adik Daren. Reina Alvitro.
Reina adalah anak kedua dari keluarga Alvitro, Dia selama ini sekolah di Amerika, ia baru datang kemarin malam, katanya sih, ia ingin menetap di tanah air nya ia berencana akan bersekolah di sekolah yang sama dengan kakaknya, SMA Rajawali.
"Malas banget gue" gumamnya.
Sementara diluar kamar, adik Daren terus memanggil nama Daren.
Daren tak menggubris teriakan adiknya,
'Sial sial sial,'Daren membatin.
Menyesal telah terjebak pada perjanjian yang telah ia buat sendiri."Aaarrrrggh"teriak Daren frustasi, kemudian memejamkan matanya.
BRAAAK
Pintu kamar Daren terbuka secara paksa akibat dobrakan sang adik,
Daren yang memejamkan matanya sampai terkejut, ia pun melihat siapa yang membuka pintu kamar nya.
"Bang loe gapapa kan" seru adiknya tergopoh-gopoh berlari dari pintu kamar Daren untuk menghampiri Daren.
"Mana yang Luka, oh atau dalaman loe yang sakit." Tanya Reina ambigu, sambil sesekali memeriksa keadaan Daren.
Daren memejamkan matanya, ketika melihat adiknya yang sangat berlebihan menanggapi keadaan nya.
" Gue gapapa Rei, nggak usah lebai loe" ceramah Daren.
"Lagian, typo loe, dalaman, nggak nggak enak bat sih dengerin nya" ucap nya pada Reina.
" Loe mau curhat, sini duduk" ucap Daren sembari menepuk pinggiran king size nya.
Reina berdecak sebal,
" Nggak" katanya
Membuat Daren mengerutkan keningnya.
"Gue kan khawatir sama loe" ucapnya cemberut, karena merasa kesal dengan tingkah laku abangnya.
Melihat Reina seperti itu, Daren merasa sangat lucu, timbul pikiran untuk menggoda adiknya.
"Kenapa loe? Takut kalau gue nggak bisa dengerin curhatan hati loe yang suka galau" tanyanya, sembari menaik turun kan alisnya.
Reina yang mendengar godaan abangnya hendak protes, tapi saat mendengar ucapan abangnya, iapun makin tambah kesal.
"Atau perlu gue aduin ke papa aja kali ya?" Goda nya pada Reina kembali.
"iiiss Abang, loe kok jadi ember bat sih?" ucapnya pada Daren sambil memasang wajah cemberut nya.
"Hahahaha" tawa Daren
"Lagian, berlebihan banget jadi orang" ucap Daren.
"Gue cuma mau melepaskan penat setelah menempuh perjalanan yang menguras otak gue" ucapnya mendramatisir.
"Sok mendramatisir loe bang" protesnya pada Daren.
"Biarin, yang penting nggak newer kek loe, kalau lagi galau." Ucapnya pada Reina sukses membuat Reina akan berteriak.
" Awas loe kalau teriak," ucap Daren.
"Bodo Am-"
" Atau gue nggak akan dengerin curhatan hati loe yang alai itu" ancam Daren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you
General FictionJessica tidak pernah menyangka jika sahabat kecilnya menyimpan perasaan kepada dirinya, yang dia tau bahwa sahabatnya selalu mengutamakan dia dari pacar pacar nya, yang dia tau sahabatnya adalah seorang playboy. pada fakta yang ada, sahabatnya beru...