Ternyata memang tak bisa ia hindari,
Saat ini Daren sedang sarapan pagi bersama jessica dan keluarga jessica, seperti biasanya, alasannya adalah biar irit duit, padahal mah Jessica alasannya, ia suka melihat ekspresi jessica ketika makan, lucu menurut nya.
Pagi-pagi sekali, Daren sudah menjadi bahan bully-an kedua orang jessica, sayangnya jessica tak pernah menganggap itu serius, karena terlalu sering bersama Daren, jadi dia terbiasa dengan julukan itu, mungkin kedua orangtuanya mendengar temen-temen Daren sedang bc menggoda Daren dengan dirinya, oleh sebab itu, ia tak merasa janggal sama dengan sikap.
Jessica turun dari kamarnya, kemudian menuju meja makan,
"Morning" ucap nya kepada semua orang yang sedang duduk bersama di meja makan menunggu kedatangan nya.
"Morning sayang" jawab sang mama.
"Duh dedek jessica hari ini cantik banget, Abang Daren juga udah ganteng banget, mau berangkat bareng ya?" Goda dan tanya sang papa pada anaknya.
Matanya melirik Daren yang sedari tadi kasak kusuk duduk, dengan sangat gelisah, ia takut jika jessica menyadari itu.
"Paan sih pa, biasanya juga berangkat bareng Daren, papa jangan ketularan alay nya Adit ah pa." Ucap jessica pass papanya.
Mendengar itu, papanya pun berhenti menjahili Daren, iya pun tersenyum penuh arti bisa pada Daren, yang sedari tadi hanya diam tak membalas papanya Jessica.
Mama nya sedari tadi sibuk menyiapkan kan sarapan untuk suaminya hanya menggeleng kan kepalanya, menghadapi suaminya.
"Loe lagi sariawan ya Dar, " tanya Jessica penasaran, pasalnya itu bukan sekali sifat Daren, yang ia tau, Daren adalah anak yang berisik.
"Huh eh gue-" ucap Daren salah tingkah.
"Ketularan dinginnya kamu tau" ucap sang mama menyelamatkan Daren.
Pandangan Daren beralih pada mama jessica yang dianggap nya juga mamanya, dengan gerakan isyarat berterimakasih karena sudah menyelamatkan nya.
Mama jessica yang melihat itu pun, tersenyum simpul, membalas tatapan Daren.
Papa jessica yang melihat itu pun menahan tawanya,
"Lah kok?"tanya jessica.
"Pengen belajar dingin kek loe, tadi bokap loe bilang belajar dingin itu ya diawal dengan diam dulu" kilah Daren.
"Oh gue kira beneran kata papa" ucap Jessica santai.
"Lah kok?" Giliran Daren yang bertanya pada Jessica.
"Ya abis papa juga jadi ketularan sikapnya Adit, bisa aja kan loe juga" ucapnya menyelidiki.
"Gak usah gitu Jess, gimana pun Dia sahabat nya Daren, temen kamu juga kan?" ucap dan tanya sang mama bijak.
Daren pun mengangguk kepala nya.
Papa jessica yang sedari tadi sibuk menahan tawanya, kemudian tawanya pecah sepecahnya,
"Jessica pun akhirnya bingung dengan sikap papanya, sedari tadi papanya Terus-terusan tertawa.
"Pa, papa sehat" tanyanya sarkatis.
"Papa sehat kok Jess, kamu tenang aja, " ucap papanya setelah mampu meredam kan tawa nya.
Kemudian melihat kearah jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Papa pergi kekantor dulu,"lalu bangkit dari tempat duduknya, yang diikuti oleh mamanya.
Daren menghela nafas kelegaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you
General FictionJessica tidak pernah menyangka jika sahabat kecilnya menyimpan perasaan kepada dirinya, yang dia tau bahwa sahabatnya selalu mengutamakan dia dari pacar pacar nya, yang dia tau sahabatnya adalah seorang playboy. pada fakta yang ada, sahabatnya beru...