" Adiiiit balikin hp gue" teriak Xenia pada Adit, karena Adit merampas hpnya.
Membuat semua yang berada diruang tersebut tertawa terbahak bahak.
Ya! Setelah kejadian tadi, mereka berbaikan kembali.
Sekarang posisinya jessica duduk dipangkuan Daren, dengan Daren yang memeluk pinggang jessica dari belakang.
Cup
Sebuah kecupan mendarat dpipi kanan jessica, membuat yang empunya merona kamu.
" Daren ih"
"Kenapa sayang"
" Aku malu" ucap jessica sembari menyembunyikan kepalanya di dada bidang Daren.
" Acieeee"
Seru mereka serempak.
" Udah baikan nih Yee" goda Reina.
" Tadi aja kek suami istri mau pisah" celutuk Adit tiba-tiba,
Membuat Daren dan Jessica sedikit kikuk, dengan keadaan saat ini.
Xenia yang mendengar celutukan itu, merasa kesal pada Adit, karena tak bisa merangkai kata-kata yang baik.
" "Arrhg sakit Nia" erang Adit kesakitan saat Xenia menginjak kakinya dengan sangat kuat.
" Makanya kalo ngomong disaring dulu" timpal Reina.
" Iya iya maaf" ucap Adit meminta maaf.
" Okay, karena sekarang semuanya udah baikan, jadi gue mau ajak kalian menjelajahi puncak saat ini juga" seru Reina semangat.
" Kemana" tanya Xenia yang disetujui mereka dengan sebuah anggukan.
"Tenang aja, Reina udah buat jadwal untuk hari ini"
" Nggak usah banyak mau ya loe" ucap Daren pada adiknya nya.
Mendengar perkataan Daren ,Reina pun mengerucut kan bibir nya kesal.
Sedang kan mereka yang berada disitu menunggu Reina menjelaskan rencana mereka.
"Jadi gini.... Bla bla bla..."
Setelah menjelaskan kemana tujuan mereka hari ini , mereka pun segera bersiap siap.
Jessica pun turun dari pangkuan Daren, ada rasa tak rela saat jessica turun dari pangkuan nya, namun mereka harus siap siap untuk pergi menjelajahi tempat yang bernama puncak.
*******
"Waaaaah, sejuk banget" seru Xenia bersemangat.
Sekarang mereka telah berada di perkebunan teh, milik orang tua Daren, mereka melihat para petani teh memetik daun teh.
" Sejuk kan? Siapa dulu yang punya ide" ucap Reina berbangga.
Reina menunjukkan dirinya, sambil menepuk dadanya sendiri , menyombongkan idenya.
Membuat Adit dan Daren mencibir, namun tak di gubris oleh Reina. Sedang kan jessica asyik sendiri menghirup udara segar dari perkebunan teh hijau itu, sambil memejamkan kan matanya.
Pikiran jessica melayang pada kejadian tadi pagi, ia tidak menyangka akan berkata seperti itu, ia sebenarnya hanya tidak ingin sesuatu terjadi, seperti yang ia alami saat masih SMP, untungnya saat itu Daren datang tepat waktu,
Kalau tidak, mungkin ia akan gila saat itu juga, karena sesuatu yang sangat berharga nya yang direnggut, dan beribu kata untung jessica rapalkan dalam hatinya karena semua itu tidak terjadi pada dirinya, semua karena Daren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you
General FictionJessica tidak pernah menyangka jika sahabat kecilnya menyimpan perasaan kepada dirinya, yang dia tau bahwa sahabatnya selalu mengutamakan dia dari pacar pacar nya, yang dia tau sahabatnya adalah seorang playboy. pada fakta yang ada, sahabatnya beru...