1

12K 974 215
                                    

Hello guys~

Setelah kupertimbangkan, akhirnya kuputuskan untuk membuat season 2. Emang udah kepikiran sih sebenernya, tapi gak begitu yakin untuk posting ini. Berhubung ending kemaren emang gantung banget dan kukira masih cukup banyak yang berminat, akhirnya aku publish dengan karakter baru yang aku janjikan juga konflik antara Jun dan Wonwoo yang akan aku kupas di season 2 ini. So, jangan bosen-bosen, jangan lupa add to library biar gak ketinggalan update karena –maybe– akan sering update.

*aku kecanduan nulis fantasi gaisss😭😭😭*


Happy reading!^^



~°~°~



Riuh suara tawa dan juga pembicaraan hangat memenuhi seisi mansion. Suara alunan musik, dentuman piring dan peralatan makan, juga candaan yang terkadang terlontar menambah kesan untuk acara hari ini. Tak ada satu pun orang di dalam ruangan ini yang tak menunjukkan senyum. Bahkan, cahaya hangat yang terpancar dari langit biru membuat situasi ini menjadi lebih membahagiakan dari yang seharusnya terasa.

Aku menatap satu per satu wajah berseri di sekitarku. Vernon yang tertawa terbahak-bahak hanya karena lelucon singkat dan tak begitu lucu yang dilontarkan Mingyu, René yang tertawa bersama ibu setelah membicarakan masalah pentingnya berpenampilan anggun bagi wanita, juga Aron dan ayah dari Vernon yang terus berbincang ringan tanpa melunturkan karisma yang mereka punyai.

Bukan... ini bukan acara mewah dan besar. Ini acara kecil-kecilan yang baru sempat diadakan setelah tiga tahun tinggal di tempat ini ditambah hampir setahun kembali ke dunia manusia untuk memisahkan Vernon dari darah murni lain sementara waktu. Kami semua, satu keluarga –dan orang-orang yang telah dianggap sebagai keluarga– berkumpul di mansion Vernon. Makan bersama, berbincang lebih dalam, juga bergurau bersama.

Ahh, kalau dipikir-pikir ini adalah momen yang benar-benar kuharapkan. Akhirnya, setelah cukup lama tinggal di dunia yang berbeda dari dunia asalku, aku merasa benar-benar bebas dari ancaman. Tidak ada bahaya yang berani mendekatiku, bahkan tidak ada lagi yang bertarung karenaku, juga tak ada penglihatan yang benar-benar mengejutkan dari kemampuan khususku. Vernon, Jun, dan Wonwoo juga sudah tak lagi bertengkar. Ya, setidaknya di depanku. Aku tidak peduli apa yang mereka lakukan di belakangku sementara mereka tak membawa-bawa namaku.

Tunggu...

"Di mana Vernon?" Pertanyaan itu membuatku tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Semua mata dengan beragam warna bersamaan menatapku.

Aku mengerjap pelan. Seingatku, Vernon tadi duduk di sudut kiri bersama Mingyu dan saling melontarkan lelucon garing yang entah kenapa tetap membuat keduanya tertawa terbahak-bahak. Ohh! Hey! Mingyu juga tidak ada!

"Ke mana perginya Mingyu?!" tanyaku lagi dengan nada sedikit lebih tinggi karena terkejut. Sumpah! Aku baru saja menceritakan bahwa Mingyu dan Vernon tertawa karena sebuah lelucon bukan? Ke mana perginya mereka berdua? Kenapa tidak ada satu pun dari mereka yang menjawab pertanyaanku?!

Aku menghela napas, lalu berusaha melembutkan suaraku. "Bisakah seseorang menjawab pertanyaanku?"



"Happy birthday to you! Happy birthday to you!"

"Ohh!"

Aku segera berdiri dan memutar tubuh guna memeriksa. Mingyu berjalan dari arah belakangku, sebuah topi ulang tahun untuk anak kecil menghiasi kepalanya. Ia memegang sebuah kue ulang tahun berhias lilin dengan angka dua puluh satu juga beberapa buah segar seperti jeruk dan kiwi yang mengelilingi kue. Aku kembali menatap orang-orang di belakangku yang mulai ikut menyanyikan lagu. Aku tertawa pelan, air mata jatuh dari sudut mataku. Sungguh, ini pertama kalinya ulang tahunku dirayakan setelah ayahku meninggal dunia. Bahkan, tiga tahun ke belakang tak ada yang pernah memberiku kejutan atau sekedar ucapan selamat ulang tahun. Aku bahkan melupakan hari ulang tahunku sendiri. Tapi... rupanya mereka tahu? Mereka ingat?

Half Blood 2 (Son of the Sky) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang