7

3.7K 733 280
                                    

Yuhu~

Aku kembali dengan cepat kali ini :')


Mau lebih cepet lagi? Komen yang banyak 🤭🤣



Pstt ... aku lagi libur loh /gak ada yang nanya Ndah/


Happy reading!^^



~°~°~



Air dan angin terus melesat di atas kepalaku. Pria berjubah itu mengerahkan air dalam jumlah banyak untuk menyerang dan Mingyu selaku orang yang berada di paling depan menyerangnya balik dengan pusaran angin buatannya.

"(Y/n)! Perisai es!" seru Jun.

Aku yang tidak sempat berpikir apa-apa langsung menuruti perkataan Jun dan menjatuhkan beberapa stalaktit yang terbentuk dari es di atas gua lalu melapisinya dengan es buatanku sebagai pelindungi bagi kami berempat—Mingyu dibiarkan menahan serangan sendirian di luar. Jun langsung mendekat ke arahku, ia memperhatikan pria berjubah dari celah-celah perisai yang kubuat.

"Dia darah murni," ujar Jun pelan.

"Apa?!" pekikku. Aku langsung menarik bahu Jun agar ia melihatku. "Mana bisa darah murni menyerang sesamanya begitu saja di misi penting seperti ini?!"

"Dia pengkhianat," sahut Jun. "Sepertinya dia bekerjasama dengan manusia berilmu hitam atau semacamnya. Dia yang sepertinya menjaga perkamen kuno itu."

"Kau yakin?" tanyaku lagi.

Jun mengangguk mantap. "Aku bisa tahu hanya dengan sekali lihat. Bukankah aku pernah mengatakannya padamu?"

Jun menghentikan ucapannya. Ia kemudian melirik ke arahku, Vernon, dan juga René bergantian. "Kalian, lanjutkan perjalanan ke dalam dan cari perkamennya. Vernon, aku memberikan kepercayaanku padamu untuk menjaga (y/n) dan René. Aku akan membantu Mingyu menahan orang ini. Aku yakin ia menyimpan sesuatu. Cepat pergi!"



Prang!


Perisai es dan stalaktit yang kubuat sebagai tempat perlindungan dipecahkan oleh Jun dengan bola-bola api yang ia ciptakan. Ia melompati bagian yang bolong lalu melempar bola api berukuran besar untuk memukul mundur pria berjubah itu.

"Ayo!" seru Vernon. Aku segera membalikkan tubuh dan mengikuti Vernon untuk memasuki gua lebih dalam. René berjalan beriringan denganku.

Sesekali aku melihat ke belakang. Tiga kekuatan beradu di depan gua. Jun bahkan tampak sangat serius, tetapi pria berjubah itu tetap bertahan meski beberapa kali terkena serangan besar Jun dan terpukul mundur. Dua hal yang menjadi pertanyaanku saat ini ... kenapa serangan Mingyu tampak lebih berpengaruh daripada serangan Jun yang justru lebih besar? Apa maksud lambang api di jubah pria itu? Warna hitam dan merah, apa itu lambang kelompok manusia berilmu hitam?

Aku kembali menatap lurus ke depan ketika kami berbelok dan pertarungan di bibir gua tak lagi tampak. Aku mempercepat langkahku ketika menyadari bahwa aku tertinggal cukup jauh dari Vernon dan René. Selama perjalanan itu kami tak berucap. Hanya fokus mengikuti Vernon—ia yang memimpin perjalanan, ia yang memutuskan jalan mana yang harus dilalui ketika kami menghadapi jalan bercabang.

Suara ledakan kecil terdengar dari arah yang cukup jauh—sepertinya bibir gua. Aku spontan menghentikan langkah dan berbalik untuk melihat arah yang tadi kulalui. René dan Vernon juga melakukan hal yang sama. Jantungku berdebar hebat. Rasa takut mulai menggerogotiku. Meski aku yakin ledakan itu berasal dari bola-bola api yang Jun ciptakan, aku takut Jun dan Mingyu terluka hebat atau Jun mengeluarkan kekuatan yang begitu besar karena mereka terpojok.

Half Blood 2 (Son of the Sky) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang