17

3.4K 692 399
                                    

I'm back ❤️

Are you ready?

Happy reading!^^



~°~°~



Pengkhianatan berada di depan mata. Half Blood mengulurkan tangannya pada kesetiaan, tetapi tak ada kesetiaan yang berada di sisinya. Ia telah ditakdirkan sendiri. Bertahan hidup di lapisan terdalam tanpa harapan untuk diselamatkan.


.
.
.
.


Aku menemukan sebuah kastil tua dengan banyak jendela bergaya kuno setelah terperosok ke dalam jurang. Aku sempat tak sadarkan diri entah berapa lama. Namun, tak ada luka yang serius.

Aku terus melanjutkan langkahku. Mengelilingi kastil itu untuk memeriksa keadaan di dalam sana melalui jendela-jendelanya. Kastil itu tampak kosong. Hanya tampak lorong-lorong di dalamnya.

Apa bersembunyi di sana akan aman?

Kuharap iya. Bagaimanapun juga aku sudah lelah. Aku berlarian sepanjang waktu, menghindar dari sesuatu yang bahkan belum muncul. Aku berlari dengan harapan bisa pergi dari tempat ini meski tujuannya tak pasti. Lalu, aku terperosok di jurang. Aku tak bisa memaksakan diri berlari dan menghabiskan tenagaku dengan sia-sia. Jika itu terjadi ... aku mungkin tak punya tenaga untuk menyerang ketika diperlukan.



Tap Tap Tap


Suara langkah kakiku menggema di sepanjang koridor. Aku memutuskan untuk melepas alas kakiku agar tak terlalu berisik dan menentengnya.

Aku menelusuri sebuah koridor melengkung di mana jendela-jendela kuno dan tinggi memenuhi kedua sisi. Semuanya gelap. Tak ada cahaya obor atau pun lampu. Hanya ada cahaya merah remang-remang yang berasal dari luar. Aku sempat melihat sesuatu seperti bulan. Hanya saja, warnanya merah darah.

Aku menemukan sebuah tangga yang melekat pada dinding. Aku menaiki satu per satu anak tangga. Semakin naik ke atas suhu udara juga semakin naik. Aku mulai berkeringat. Telapak kakiku juga mulai merasa bahwa lantai kastil ini semakin panas. Seperti aspal di tengah hari.

Ketika sampai di lantai dua, aku dibuat tersentak. Hanya ada koridor dan jendela kuno, persis seperti yang ada di lantai bawah. Namun, begitu sampai di atas aku kembali menemukan tangga.

Aku melirik sekitar. Merasa tak ada hal mencurigakan, aku langsung naik ke atas. Lagi-lagi aku menemukan hal yang sama dan kembali naik hingga akhirnya aku berada di lantai lima.

Tempat ini agak berbeda. Meski hanya berupa lorong dengan dinding penuh jendela kuno, di bagian dalam tak ada dinding melainkan pagar pembatas berwarna hitam. Kastil ini memiliki lubang yang gelap di bagian tengah.

Aku melangkah menuju pagar pembatas yang tingginya hanya sepinggangku. Aku menyentuh pagar itu untuk melihat ke bawah sana. Namun, pagar hitam itu berubah warna menjadi merah dan terasa sangat panas sehingga aku langsung menarik kembali tanganku.

Aku mendongak ke atas. Memeriksa tempat ini lebih lanjut. Ada sebuah kubah di atas sana dengan lukisan api. Seperti mengisyaratkan siapa pemilik kastil ini. Atau setidaknya, siapa yang saat ini menguasainya. Tapi, aku jadi bertanya-tanya.

Tempat apa ini? Apa lapisan bawah bisa memiliki kastil semegah ini?

Atau ...


Half Blood 2 (Son of the Sky) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang