Special Chapter

3.5K 735 240
                                    

Special chapter ❤️

Katanya kemaren kangen Bonon ye kan? Tapi yang munculnya Njunkuh wkwkwk :v


Happy reading!^^



~°~°~



Api yang berkobar di atas obor menjadi satu-satunya sumber cahaya di ruangan itu. Lilin-lilin berada di atas nakas samping tempat tidur, tetapi api tak menyala di sana.

Di atas sebuah ranjang dengan seprai serba putih, seorang wanita tertidur lelap. Rambutnya yang cokelat terang dan panjang tergerai bebas. Wajahnya tampak sangat damai, seolah ia tengah mengisi tenaga usai melakukan hal yang melelahkan.

Jun menatap wajah damai itu dengan wajah datarnya. Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa ia merasa gundah. Ia adalah penyebab dari tidurnya wanita itu ... mungkin satu-satunya orang yang bisa ia sebut teman.

"Aku tak punya pilihan lain." Entah sudah berapa kali kalimat itu keluar dari mulutnya dalam dua tahun ke belakang. Tapi, kalimat itu tak lantas membuatnya merasa tenang. Ia masih menyayangkan tindakan yang pernah dilakukan oleh rekan satu timnya itu.

Jun menghela napas. Ia membalikkan tubuhnya kemudian melangkah pergi. Ia adalah darah murni yang sibuk. Ada banyak sekali urusan yang harus diselesaikannya, terutama mengurus darah murni lain yang punya nyali untuk menantangnya.



Deg!


Langkahnya seketika terhenti. Matanya membulat, spontan saja ia menyentuh dadanya yang merasa tak nyaman.

Sudah lama ia tak merasakan hal itu .... Sudah lama ia tak mendapati sesuatu yang aneh di dunia bawah.

Mendadak wajahnya menjadi tak bersahabat. Jun mencebik. Sadar akan apa yang terjadi di dunia bawah membuat Jun merasa kesal.

"Manusia bodoh," ucapnya, "berani-beraninya dia kembali ke dunia bawah. Nyalinya cukup besar."

Jun memutar bola matanya. Ia mencoba untuk tidak peduli dan melanjutkan langkahnya. Toh, yang mungkin dilakukan manusia itu pasti hanya menemui ayahnya. Adakah yang lebih buruk dari itu?

Namun, pergerakan Jun lagi-lagi terhenti. Ia merasakan pergerakan lain di wilayah kekuasaan ayahnya tersebut. Ada sesuatu yang ganjal.

"Tidak mungkin ... kan?"

Jun mencebik. Perasaannya mendadak tidak enak. Ada yang mengganjal.

"Jun ...."

Matanya terbuka lebar. Spontan ia berbalik, menatap satu-satunya orang yang berada di dalam sana selain dirinya.

"Saera?" Ia lantas mendekat. Dilihatnya wanita yang baru terbangun itu dengan kedua bola mata lebar. Ia tak melihat tanda-tanda wanita itu akan bangun sebelumnya. Kenapa tiba-tiba ...

Wanita itu beranjak untuk duduk. Ia benar-benar dalam kondisi baik, tak tampak seperti baru saja tertidur panjang. Ia menoleh ke arah Jun. Wajah datarnya menyiratkan kekhawatiran yang samar.

"Aku baru saja bermimpi," ucap Saera. "Half Blood berhadapan dengan Wonwoo ... dikelilingi api."

Jun tersentak. Ia tidak tahu kenapa Saera tiba-tiba bermimpi tentang Half Blood dan saudara tirinya itu. Tapi, hal tersebut bisa jadi sebuah petunjuk atas firasat buruknya.

Half Blood 2 (Son of the Sky) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang