Yuhu, aku kembali~
Siap dengan pertarungan dua keturunan Almer?
Happy reading!^^
~°~°~
Api melesat di atas kepalaku sesaat setelah Jun tiba. Pria itu langsung melirik ke sumber api–Wonwoo–yang tengah bertarung dengan Saera.
"Kau pasti tak keberatan menunggu sedikit lebih lama, kan?" tanya Jun. Ia memperlihatkan senyuman lebar seolah menghadapi Wonwoo dan Hyejin bukan masalah besar baginya.
Itu melahirkan sedikit harapan bagiku. Namun tetap saja, aku tak tahu kenapa ia bisa datang ... kenapa ia bisa tahu aku ada di sini. Almer takkan memberitahunya, kan?
Jun melambaikan tangan kemudian berjalan santai ke arah Wonwoo. Ia menembakkan bola api untuk menginterupsi pertarungannya dengan Saera, membuat keduanya lantas menoleh.
"Biar dia jadi urusanku. Kau bantu saja (y/n)," ucapnya. Tanpa bicara lagi, Saera bergerak ke arahku. Meninggalkan Wonwoo dan Jun yang saling melempar tatap dengan benci.
Mereka mulai bertarung. Api dan api dengan bentuk yang berbeda beradu, menimbulkan suara ledakan yang kencang.
Baru saja hendak menoleh ke arah Hyejin, seseorang menyentuh tanganku. Spontan aku menoleh, Saera sudah berada di depanku.
"Cepat, kita tidak punya banyak waktu," ucapnya. Aku mengangguk kemudian kembali menyentuh rantai di kakiku. Perlahan membekukannya dan berharap rantai itu pecah. Sementara Saera, ia mencoba menghancurkannya dengan batu.
Duar!
Aku tersentak ketika mendengar suara ledakan yang sangat besar. Saera langsung menoleh. Ia berdecak, wajahnya semakin tak bersahabat.
"Ohh sial, dia jadi sangat kuat."
Untuk mengerti maksudnya aku segera menoleh. Aku melihat Jun terus menembakkan bola api yang sangat besar sementara Wonwoo melawan dengan tiga kekuatan berbeda; api, air, dan juga es. Suara ledakan terus terdengar ketika api dan api dari dua orang berbeda melebur menjadi satu. Kali ini, aku bisa merasakan keseriusan Wonwoo untuk bertarung. Seolah ia memang ingin menghabisi Jun.
Trak! Srek, bruk!
Jun terpental tepat ketika kunci rantai di kakiku pecah. Saera langsung berdiri. Ia menoleh ke arahku. "Jaga dirimu baik-baik di sini. Aku harus menolong Jun."
Aku hanya bisa mengikuti pergerakan Saera yang cukup lambat. Ia berdiri di samping Jun, mulai membantunya untuk menyerang Wonwoo.
Aku hanya terpaku pada pertarungan itu. Jun menembakkan bola-bola api berukuran besar pada Wonwoo tanpa henti. Dengan satu tangannya, Wonwoo terus membalas api itu dengan air sehingga serangannya sia-sia. Sementara tangan satunya lagi, Wonwoo gunakan untuk melawan Saera dengan api.
Saera berlutut. Kedua tangannya mengepal pada tanah, membuat batu-batu mencuat dan mendekat ke arah Wonwoo dengan cepat. Namun, sebelum menabraknya, Wonwoo sudah lebih dulu melompat dan menyerang batu-batu itu dengan api.
Ia diserang dari segala arah. Tapi pergerakannya begitu lincah. Ia bahkan tak terkecoh dengan pergerakan Saera yang cepat dan Jun yang membabi buta.
Kenapa ... Wonwoo menjadi lebih kuat dari yang kuketahui sebelumnya?
Brak!
Wonwoo tiba-tiba saja terpental ketika Saera memunculkan batu dari bawah kakinya. Jun memanfaatkan kesempatan itu untuk menembakkan api sebanyak yang ia bisa hingga akhirnya Wonwoo berguling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood 2 (Son of the Sky) [Seventeen Imagine Series]
FantasiaHighest rank - #77 on fantasy 190114 #3 Halfblood Ketika kebahagiaan berada pada tempat dimana aku hanya perlu menggenggamnya, ketika ujung jemariku telah bersentuhan dengannya, kebahagiaan itu lenyap seperti cahaya terang yang tiba-tiba hilang keti...