3 - Perhatian

45 21 23
                                    


Tak lama setelah ia memberhentikan percakapannya itu, ia menerima pesan BBM dari seseorang yang ia sendiri tidak tau siapa itu.

Ia membuka Aplikasi nya itu. Dan melihat siapa yang mengirim pesan tersebut.

Mr. Daffa : La? Gimana? Udah enakan
belum? Aku mau kerumah.

Sontak ia terkejut membaca pernyataan itu. Juga merasa bingung harus membalas apa, ia hanya membaca nya.

Mr. Daffa : La kamu gak papa?

Mr. Daffa : Kenapa cuma dilihat?

Ia kelupaan membalasnya karena masih bingung.

Kayla : Eh iya Daf, maaf tadi abis
beresin kamar.

Balasnya dengan ber-Alibi.

Kayla : Gue udah enakan Daf, gak
perlu repot-repot kesini.

Mr. Daffa : Tapi aku mau kesana. Tunggu
aku ya!

Kayla : Tapi daff, gua udah enakan
kok

Tanda centrang muncul setelah ia membalas pesan itu.

***

Ceklek

Gagang pintu terbuka, entah siapa yang datang.

"La ada temen kamu tuh, cowo loh. Hayoo siapa itu?" Goda mama nya.

Beneran dia kesini? Malem malem gini? Ucapnya dalam hati.

"Apa sih mah, Lala aja gak tau siapa yang datang!" Elak nya.

"Yaudah sana cepet temuin!"

"Iya nanti Lala kebawah."

***

Ia menelusuri anak tangga, dengan menggunakan baju tidur bergambar menara Eifel, sambil melihat siapa yang datang.

Bener ini Daffa?

"Ha-ha-hai.." ucapnya yang mendadak terbata-bata melihat sosok Daffa duduk di sofa abu-abunya, dengan mengenakan jeans biru dan jaket bomber.

"Eh iya La."

"Kan gue tadi udah bilang Daf, gue udah baik-baik aja."

"Ya terus? Gua gak boleh kesini?" Ucapnya sambil berdiri menatap wajah Kayla yang sedikit pucat itu.

"Ya..." ucapnya terputus sebab ucapan Daffa.

"Tante, Aku pulang dulu ya. Kayla gak mau aku ada disini. Aku pu-"

"Stttt, udah duduk-duduk."

Tujuan Daffa untuk menggoda nya sukses.

"Gimana? Udah enakan kan?" Tanya nya dingin.

"Kan tadi gue udah bilang enakan."

"Iya-iya."

Sasmita, ibunda Kayla datang membawakan satu gelas teh hangat.

"Diminum dulu kak."

"Daffa aja tante. Makasih yah." Balasnya sopan.

"Oh Daffa."

Ia mengangguk dingin.

"Tante tinggal dulu ya, mau matiin kompor."

"Iya tante."

Seketika suasana sunyi. Tak ada pembicaraan. Mereka saling diam, hingga akhirnya tak sengaja mereka bertatap mata langsung.

"Lo..."

Ruang Waktu [ Kayla Firzha ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang