Prolog.

238 42 168
                                    

BRAKKK!!!

Tiba-tiba terdengar suara gebrakan keras dari arah kelas Kayla. Ia yang baru saja datang, dikagetkan dengan suara keras itu. Siswa yang lalu lalang didepan kelasnya pun seketika langsung menuju ke arah suara keras itu dan melihat apa yang terjadi.

"ANJ*NG! KEMAREN LO NGAPAIN SAMA CEWE GUE?!!" Tanyanya pada Daffa dengan nada yang sangat tinggi.

Daffa yang sedang duduk terdiam sambil memainkan handphone nya, bangun dari tempat duduk.

"Maksud kamu apa Sal? Kamu liat saya kan kemarin kerkel sama Goblin?" Dengan perasaan heran.

"SEBELUM ITU LO NGAPAIN! KEMANA AJA LO SAMA CEWE GUE?!!" Dengan raut wajah sangat sengit dan menarik kerah baju Daffa.

Kayla yang baru datang pun langsung angkat bicara dengan wajah kesal.

"Heh kamu apa-apaan sih! Lepasin!! Kayak anak kecil tau gak? Dia gak salah, kamu nya aja yang terlalu egois!!!" Mengernyit sangat kesal.

"MAKSUD KAMU APA! AKU EGOIS GIMANA?!!" Nada nya sangat tinggi.

"Iya kamu egois! Kamu pergi sama cewe lain ke mall, ke cafe aku diem aja, giliran aku cuma ke toko beli novel sama dia kamu marah!!!" Bentak nya lagi.

Sebenarnya Kayla tak ingin membicarakan hal itu. Namun ia sudah terbawa emosi karna lelaki brengsek itu.

"KAMU DIEM!!!" Gertaknya pada wanita itu.

Kayla hanya diam menatap nya. Terlihat mata yang membendung beribu tawanan air mata dan ia beranjak pergi dari kelas.

"Tunggu La!" Teriak Niken, sahabat nya bersamaan.

"Awas lo ya!!!" Menunjuk ke arah lelaki yang membentak sahabatnya itu.

Bagaimana tak kesal, ini kali ketiga ia dipermalukan di depan umum hanya karena hubungannya. Sikapnya yang kasar padanya membuat dirinya sangat tak nyaman.

***

Perdebatan baru saja dimulai, namun beberapa pihak guru, termasuk bu Ros datang ke kerumunan siswa yang tengah melihat perdebatan itu.

Bu Ros adalah guru ter-killer di SMAN 15 Kota Bandung. Ia mengajar mata pelajaran Matematika. Ia adalah satu-satu nya guru yang kejam. Bagaimana tidak? Ia selalu menghukum murid yang terkena masalah, walaupun hanya terlambat datang ke sekolah 5 menit, hukuman nya membersihkan seluruh toilet hingga bersih. Walaupun kelihatannya kejam, namun ia punya cara tersendiri untuk meredakan amarah nya.

***

"Kalian lagi ya! Gak ada bosennya! ayo ikut Ibu ke ruang BP!!!" Bu Ros angkat bicara.

"Dia duluan Bu, tiba-tiba dateng ke kelas marah-marah gajelas tanpa sebab." Mencoba menjelaskan dengan tatapan sinis mengarah ke Faisal.

"MAKSUD LO APAAN! GUE GAK BAKALAN KESINI KALO LO GAK BANGUNIN MACAN TIDUR!!!" Amarahnya makin menjadi hingga Mendorong bahu Daffa.

"Udah-udah eh malah ributin macan, tah sekalian bangunkeun koala tah lamun angges tah bangunkeun mayat, geus hayu ke ruang BP."
( udah-udah eh malah ngeributin macan, tuh sekalian bangunin koala tuh. Kalo udah bangunin mayat. Udah ayo ke ruang BP. )

Siswa yang menyaksikan tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kamu ngetawain ibu? Mau ikut ke ruang BP? Melihat salah satu murid yang menertawakannya sangat keras.

"Jangan atuh Bu. Tos atuh Bu si Daffa sama Faisal aja yang di bawa, haha." Wajah nya tiba-tiba berubah ketakutan. (Tos = silahkan)

"Udah bubar-bubar." Pihak guru lain mencoba menenangkan lagi suasana kelas.

Ruang Waktu [ Kayla Firzha ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang