2 - Problematik

64 21 30
                                    

"Kita mulai pelajaran pagi ini." Kalimat itu membuat fokus perhatian seisi kelas tertuju pada sumber suara. Bagaimana tidak? Kalau tidak diperhatikan, bisa-bisa jadi masalah besar. Guru perempuan yang satu ini tingkat sensitivitas nya lumayan tinggi. Yang berani mencari masalah dengannya siap-siap saja dikenakan point yang sangat besar. Yaitu -80 sedangkan selama satu tahun siswa hanya diberi +100 point. Bisa-bisa kena skors. Entah sedang apa tuhan saat guru seperti ini dilahirkan ke bumi.

Kayla tersenyum, ia menyadari betapa harus sabar nya ia bertemu dengan manusia-manusia jahat yang membicarakannya dibelakang. Meski tak semua. Tentu masih banyak yang berbaik hati memberi saran dengan baik padanya. Banyak juga yang lebih suka meng-upload foto-foto alay ke story instagram nya maupun sosial media lainnya.

➡➡➡

"Nanti dulu!"

Kayla menahan kedua sahabat nya. Ia menghampiri Daffa yang sedang duduk membaca novel yang dibeli nya kemarin.

"Ayo." Ucapnya pada Daffa.

Tangannya menarik Daffa menuju sahabatnya itu.

"Nih." Tunjuknya pada kedua sahabatnya. "Eh tapi dikantin aja deh." Ucapnya lagi.

Gisel juga Niken merasa kebingungan. Namun mereka mengikuti saja kemauan Kayla.

Kayla bergegas membawa mereka ke tempat yang di tuju, yaitu kantin. Ditengah perjalanan, tepatnya di balkon depan kelas nya. Dengan posisi tangan nya menggandeng Daffa. Didapati Faisal yang berjalan mengarah mereka.

Faisal yang melihat itu tak hanya tinggal diam. Ia langsung menyergap nya dengan mendorong bahu Daffa dengan keras. Dan alhasil Daffa terjatuh.

"Ada apa Sal?!" Tanya nya tak terima.

Kayla sontak langsung menolong Daffa yang terjatuh di lantai.

"Kok lu bantuin dia?!" Gertaknya.

"Sal pliss. Kita kemarin baru baikan!"

"Terus? Kalo kita baikan, lu bisa deket deket sama cowo ini?!" Ucap nya sambil menunjukkan jari nya ke udara mengarah ke Daffa.

"Sal!"

"Ternyata bener ya! PHO bukan cuma cewe aja! Ternyata cowo brengsek kayak dia juga bisa jadi PHO!"

"Sal?!"

"Apa? Lu masih mau bela cowo bajingan kayak dia?!"

"Sal!" Ucap nya sambil menyisakan isakan tangis. "KITA PUTUS!" mata nya berbinar menatap mata Faisal yang juga terlihat kesal.

Tangis nya pecah. Ia berusaha berlari meninggalkan mereka semua. Mencari tempat dimana tak ada orang, hanya kesunyian yang ia dapati. Yaitu ujung lorong kelas yang tak terpakai.

"La tunggu!" Ucap Daffa sambil mengejar Kayla yang memang benar-benar butuh tempat untuk bersandar, menyejukkan hati nya yang amat sangat panas.

Sementara Daffa dan Gisel mengejar Kayla, Niken menarik tangan Faisal. Ia membawa nya di sudut ruangan yang sepi.

"Lepasin gua!" Gertaknya pada Niken.

Ruang Waktu [ Kayla Firzha ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang