4 - Satu hari lagi

38 19 41
                                    

Mentari beranjak dari tidurnya. Burung-burung berkicau ria. Kilauan mentari dan seruan mama nya membangunkan Kayla dari mimpi indahnya.

"La bangun sayang." Ucap Sasmita sambil mengelus-eluskan telapak tangannya di dahi anak pertama nya itu.

Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya, "Hmmm."

"Jam berapa mah?" Tanya nya dengan mata yang masih belum terisi baterai nya.

"Setengah tujuh sayang, tadi selesai sholat subuh kamu tidur lagi sih."

"SETENGAH TUJUH MAH? GAWATTT LALA BISA TELAT!!" Ucapnya sangat genting.

"Yaudah sana mandi, biar seragam kamu mamah yang ambilin."

"TERIMAKASIH MAMA SAYANGG." Ia beranjak dari kasur dan mencium kening ibunda nya.

Mama nya hanya mengangguk dengan senyuman manis di bibir nya. Sementara Kayla sibuk mencari handuk.

"Mah liat handuk disini gak?"

"Kan kamu biasanya taro di kamar mandi."

"Oh iya mah Kayla lupa. Heheh."

***
Tring

Daffa : Pagi nona Lala.

Tring Tring

Daffa : Kamu sudah bangun?

Daffa : sudah sarapan belum?

Daffa : Aku kesana ya.

7 panggilan tak terjawab

***

Pagi Nona Lala, semoga hari ini kamu semangat ya! Mr. Ghossan bosan melihat kamu selalu sedih.

Kurang lebih seperti itu yang ditulis Daffa di buku diary nya.

"Lala kenapa ga bales sama gak angkat telepon gua ya?" Herannya. "Apa dia kesiangan? Gua kesana sekarang aja deh."

Daffa menaiki motor CB100 nya itu. Menelurusi jalanan, tapi bukan dari malam hingga pagi. Mungkin dari pagi hingga malam. Hanya bersama Nona Lala.

***

Kayla selesai mandi. Ia bergegas memakai seragam putih abu-abu nya itu.

"Dimana sihhhh." Ia sibuk mencari dimana kotak yang bisa menyalurkan pesan dan juga telepon. Ya! Handphone nya.

"Kamu cari apa sayang?" Tanya Sasmita.

"Handphone Lala mah. Mama liat gak?" Ucap nya tergesa-gesa.

"Itu di bawah bantal. Makanya La, kalo cari barang yang hilang mata, jangan pakai mulut. Memangnya handphone itu bakal jawab kalo kamu panggil-panggil?" Sasmita mencoba menasihati nya.

"Heheh iya mah."

"Di depan udah ada Daffa, cepet kebawah."

Kayla mengangguk dan pergi meninggalkan ibunda nya yang sedang merapikan tempat tidur nya.

Ia mengecek handphone nya, "Mampus gue, Daffa dari tadi nelponin gue."

***

Ia melihat Daffa duduk di sofa.

"Maaf lama yah? Tadi gue kesiangan."

"Udah sarapan?"

"Gak usah udah kesiangan."

"Baru juga sembuh La. Nanti aku ajak beli bubur di sana."

Kayla mengangguk manis.

"Mah Lala berangkat dulu yah." Ucapnya pada ibunda nya yang sedang menuruni anak tangga.

Ruang Waktu [ Kayla Firzha ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang