Sekolah
Lisa dkk sedang serius memperhatikan guru didepan kelas yang sedang menjelaskan mata pelajaran matematika.
"Oke anak2 untuk hari ini pelajaran kita sudah cukup untuk itu Ibu pamit dahulu" Ucap Ibu guru.
"Terima kasih Bu" balas para murid.
"Puyeng pala gue hapalin tuh rumus2" Jisoo.
"Sama sialan" Rose.
"Lebay loe pada" Jennie.
"Bomat" ucap Jisoo dan Rose bersamaan.
"Kantin yuk" Lisa.
"Yuk dah laper nih gue" Rose.
"Loe mah laper mulu kutil" Jisoo.
"Bacot loe" Rose.
"Loe pada mo makan apa mo aduh mulut?" Jennie.
"Makanlah" Rose Jisoo bersamaan.
Kantin sekolah
"Cesad, bayarin makanan gue dong. Uang gue ketinggalan dikelas nih" Jennie.
"Alesan loe, bilang aja loe mau minta dibayarin" Rose.
"Hehehe" Jennie.
"Makan aja biar gue bayar" Lisa.
"Jennie doang?" Jisoo.
"Loe bertiga" Lisa.
"Ros capcus pesen" Jisoo.
"Siap bossqu" ucap Rose kemudian pergi memesan makanan.
Karena asik mengobrol Lisa tidak memperhatikan seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.
Setelah Rose selesai memesan makanan. Sekarang mereka semua sedang menikmati makanan masing2 dengan lahap.
"Kenyaaaaang" Rose.
"Cepet bener loe makannya" Jisoo.
"Mumpung lagi gratis" Rose.
"Gue bayar dulu" Lisa.
"Oke"
Karena sudah selesai makan, Lisa segera pergi ke-kasir untuk membayar makanannya serta teman2nya.
"Berapa Bu?" tanya Lisa.
"Seratus tujuh puluh lima Dek"
"Nih, kembaliannya ambil aja Bu" Lisa.
"Tapi dek makanannya sudah dibayar tadi"
"Dibayar?" tanya Lisa kebingungan.
"Dibayar siapa?" Lisa.
"Sama anak pemilik sekolah ini, tapi saya tidak tau namanya siapa"
"Ohh gitu ya, yaudah deh" Lisa.
"Iya dek"
"Anak pemilik sekolah?" batin Lisa bertanya-tanya.
Setelah selesai membayar semuanya, kini Lisa sudah kembali bergabung dengan teman2nya.
"Banyak juga loe pada makannya" Lisa.
"Hehehe"
"Ehh ngomong2 loe pada tau ga anak pemilik sekolah?" Lisa.
"Anak pemilik sekolah? Emangnya kenapa loe nanyain kek gitu?" Jisoo.
"Gpp, gue cuma nanya doang sih" Lisa.
"Emangnya loe pada gatau?" Rose.
"Napa emang?" Jennie.
"Siapa lagi anak pemilik sekolah kalau bukan Sehun" Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADIST
FantasySiapa yang sangka hanya berpura-pura berpacaran, namun berujung dengan perjodohan.