DUA PULUH ENAM

3.1K 138 28
                                    

Saat ini, Lisa dkk sedang berkumpul disebuah cafe yang tidak jauh dari rumah Jisoo.

"Sorry guys gue gapernah bermaksud buat sembunyiin ini dari kalian" ucap Jisoo menunduk malu.

"Gue berasa gak pantes aja berteman sama kalian. Apalagi dengan kondisi gue yang sekarang ini" lanjut Jisoo masih dalam keadaan menunduk.

"Jadi selama ini loe anggap kita apa Jis?" tanya Jennie sedih.

"Maafin gue, gue gak bermaksud" lirih Jisoo.

"Jisoo" panggil Lisa membuat Jisoo menatapnya.

"Kita ini udah kayak keluarga tahu gak, jadi jangan pernah loe anggap kita bakal ngejauh dari loe cuma gegara ini" ucap Lisa meyakinkan Jisoo.

"Paham?" tanya Lisa membuat Jisoo mengangguk.

"Loe tenang aja, kita bakal bantu perusahaan bokap loe kok" ucap Jennie.

Jennie yang melihat Rose yang sedaritadi hanya diam pun menatap tajam kearah Rose.

"Ahh iya kita bakal bantu loe kok" ucap Rose.

"Gue kira kalian bakal jauhin gue. Makasih masih mau jadi temen gue" ucap Jisoo.

"Keluarga" ralat Lisa membuat Jisoo salah tingkah.

"Yaudah makanannya dimakan yuk, gue udah laper tau gak" ucap Rose yang langsung menyantap makanan yang sudah mereka pesan dari tadi.

"Dasar chuby" ledek Jennie.

Mereka semua pun tertawa karena melihat ekspresi Rose yang sangat lucu.

Hit you with that ddu ddu du~

"Lis ponsel loe bunyi tuh" ucap Jennie.

Lisa segera mengambil ponselnya dan melihat nama dari panggilan tersebut.

Lisa menghembuskan nafasnya kasar, kemudian menaruh ponselnya diatas meja.

"Sehun?" tanya Jennie membuat Lisa mengangguk.

"Angkat aja sih, siapa tahu penting" ucap Jennie.

Dengan terpaksa Lisa pun menjawab panggilan dari Sehun.

"Hallo" sapa Sehun.

"Hmm"

"Nanti malam loe ada waktu gak? Ada yang mau gue omongin" tanya Sehun.

"Gue sibuk"

"Gue tau loe gak sibuk kan? Gue tunggu nanti malam jam 8 dicafe ****" ucap Sehun diseberang sana, kemudian mematikan panggilan tersebut.

"Ngapain nanya kalau dia tetap maksa gue sih" batin Lisa kesal.

_____

Sekarang Lisa sedang berada dikamarnya, ia bingung harus mengenakan pakaian apa. Pasalnya sudah dua lemari ia bongkar tapi tetap saja bingung mau memakai yang mana.

"Pake apa aja loe tetap cantik" ucap Lisa meyakinkan dirinya sendiri.

Ia segera mengambil kaos polos hitam, jeans panjang hitam dan sepatu kets hitam. Tidak lupa dengan tas selempang kecilnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul set 8, Lisa segera turun untuk berpamitan kepada orang tuanya.

"Pa, Lisa mau keluar sebentar" ucap Lisa.

"Keluar kemana?" tanya sang Ayah sedikit curiga.

Tidak mungkin dia menjawab jujur bukan? Bisa mati jika dia jujur akan bertemu dengan Sehun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SADISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang