silent love (Daniel X sana)

1.5K 88 10
                                    

Ini hanya kisah tentang sana yang menyukai Daniel Tapi rasa takutnya yang membuatnya masih diam sampai sekarang. Sana sedang duduk Santai bersama Teman temannya sampai suara tariakan kecil dari beberapa perempuan membuat mata sana teralihkan. Kang Daniel tampan tinggi siapa yang tidak akan menyukainya termasuk Sana. Bukan karena wajahnya sana tak bisa bohong dia Memang tampan Tapi...

Flashback.

Waktu itu sedang MPLS seluruh siswa Di persilahkan untuk istirahat sana Turun dengan perlahan dia karenakan kakinya yang sedang Sakit entah mendapat dorongan dari mana Sana hampir terjatuh dia sudah menutup matanya siap menahan rasa Sakit Dan rasa Malu.

Tapi Sana merasakan sebuah Tangan menahannya agar tak terjatuh Sana masih menutup matanya sampai tangan itu kembali menariknya mendekat. "berhati hatilah" Sana membuka matanya perlahan sungguh Perlakukan yang hanya beberapa menit ini sungguh berarti untuknya sehingga membuatnya jatuh Hati pada Daniel.

Flash back end.

Daniel Dan teman temannya duduk Di kursi yang lumayan dekat dengan belakang sana. "hei makanan mu do sini Bukan Di sana" kata jihyo sambil menunjuk Daniel. "eh jangan nunjuk nunjuk ih" Kata sana memukul tangan jihyo Dan jihyo menurunkannya. "kenapa? Kenapa Daniel? Yang Udah gak pernah peka Udah hampir 2 tahun lagi, Ude San lepasin aja!" Kata jihyo ya pasalnya Sana cantik Dan sudah banyak Kali laki yang Dia tolak hanya Demi Daniel.

Sana kembali melirik Daniel menatap laki laki yang sedang tertawa itu. "eh sana liat ke sini? Lagi liatin gue Kali pesona gue bikin ratu es cair" kata ong sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah sana. Malah Sana melotot Kemudian membuang Muka. "enggak mungkin Dia liatin lu" Kata Daniel sambil menggeleng geleng tidak jelas. "oh jadi maksudnya lu yang mau Di liatin oke.. SAN!" merasa namanya Di panggil Sana melirik ke belakang dapat Dia lihat Daniel yang sedang menutup Mulut ong dengan tanganya.

"enggak San jangan dengerin orang gila" kata Daniel Sana memilih bangun dari duduknya Dan kembali ke kelas Di ikuti jihyo. "anjing lu ya!" Kata ong Daniel hanya tersenyum menunjukan Gigi kelincinnya melirik punggung Sana yang sudah jauh.

"Woi semuannya Daniel suka sama airin!" teriak ong Di tengah kelas sana terdiam mendengarnya jihyo melirik sana yang sedang menunduk. Dia masih diam Bahkan saat kelas sedang berisik dia memilih memainkan bulpennya mengegambar mencoret Coret tidak jelas. Hatinya rasanya Sesak di sini ini membuatnya Gila "San.." sana menatap asal suara itu jimin duduk Di sampingnya.

"lu suka sama Daniel kan" kata jimin membuat sana melotot. "enggak" Kata sana lumayan grogi jimin menatapnya memperhatikan gadis itu. "Kalo gak bisa bohong jangan bohong!" kata jimin kata kata itu menusuk sekali untuk sana oke Dia ketahuan. "emang gue gak liat Kalo lu diem diem ngeliatin dia, pas dia lagi main basket lu liatin diem diem itu namanya enggak suka?" tanya jimin sial Sana sedang mengumpat Karena dirinya ketahuan. "Kalo gue kasi saran lepasin aja" Kata jimin Kemudian bangun dari duduknya.

"eh lu mau pulang bareng gue?" tanya jimin lumayan keras mungkin Satu kelas Mendengar Bahkan Daniel Sana meangguk Tanda dia setuju. Jimin tersenyum tipis Kemudian duduk Di belakang Daniel. "Acieeeee sana ama jimin Nih??" teriak Satu orang di kelas sana kembali memainkan bulpennya tak peduli.

Waktu pulang pun tiba sana berjalan ke luar kelas tapi Daniel menghentikan jalannya. Tangan Daniel Tanpa Di Minta menarik Sana ke taman. "kenapa?" tanya sana, Sana merasakan rasa senang sekaligus gugup tadi Daniel menariknya Bahkan sekarang mereka sedang berdua bersama. "jangan pernah lagi lu ngeliatin gue! Bisa gak sih lu jauhin gue, aneh tau gak sih lu!" sana terdiam apa apaan ini Setelah mengatakan itu Daniel meninggalkan sana, kenapa apa Daniel sadar.. Kalau sana menyukainya.

"berhenti bodoh sadarlah berapa Kali dia melukaimu" Kata sana memukul kepalanya sendiri air mata sana jatuh Tanpa peduli dengan apa pun dia bangkit Dan teringat jimin. Dia berajalan Dari Sana sambil menunduk Dan Dia menemukan jimin yang sedang menunggu Di mobilnya. "jimin.." panggil Sana.

END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang