the king's game2 (jungkook X Sana)

527 52 1
                                    

Baca yang pertama dulu Ya Biar ngerti.

😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇

Sana keluar dari ruang tari itu, tidak buruk semuanya rasanya nyaman nyaman saja yang membuat sana senang sana bisa kembali menari. Hari mulai sore sana mengambil kembali keranjang berisi bunganya. Tunggu. BUNGA! sial ini sydah layu.

"ahhh sial!" sana kembali berlari cepat menuju taman bunga, semua gara gara kelas tari ini sana berlari sekencang kencangnya hingga ia memasuki area taman bunga. Sana berjalan perlahan dengan sangat hati hati dia tidak mau kebun ini hancur.

Mata coklat sana mencari cari kesegala arah, matanya menelusuri setiap bunga sampai dia melihat mawar biru yang dia cari cari. Mawar biru akan lebih indah saat sore menjelang malam seperti ini. Sana tergesa gesa mengambil pisau kecil khusus untuk tanaman.

Sana memgambil sekitar 7 tangkai bunga mawar biru, ingin mengambil tangkai terakhir justru telunjuk kiri sana tertusuk duri dan membuatnya mengalami pendarahan, "aww" kata sana meringis kesakitan..

"kau masih di sini?" suara itu mengangetkan sana membuat sana langsung menoleh "apa sih yang kau lakukan hingga lama sekali berbicara dengan bunga?" tanya jungkook laki laki itu sudah berdiri di belakang punggung sana.

"bukan urusan mu!" kata sana kesal sambil sedikit memotong ranting ranting bunga itu dan memasukanya ke keranjang. Hingga sana berbalik sampai kerasnya angin menerbangkan sedikit rambut beserta roknya, tanpa sengaja matanya melihat jungkook yang sekarang berdiri di hadapannya.

Angin ini menerbangkan rambut hitamnya membuat sana tertegun bahkan kadang sana lupa bahwa betapa tampannya seorang jungkook. "ada apa?" tanya sana karena jungkook dari tadi terus menataonya hampir saja dia mungkin akan salah tingkah.

Jungkook membuang muka ke arah lain kemudian berjalan terlebih dahulu keluar dari area taman meninggalkannya sendiri. "ada apa sih?" batin sana ingin segera bergegas pergi dari taman yang sangat luas itu. Sana baru saja akan mengambil beberapa langkah lagi hingga dia akan sampai di luar taman.

Tapi badan jungkook menghalangi jalannya dengan tiba tiba, sana melihat di tangan jungkook alat alat obat obatan kerajaan dan perban. "tangan mu" kata jungkook "ah tidak apa hanya luka biasa" kata sana padahal jarinya sudah berdarah darah dan sana sibuk menyembunyikan rasa sakitnya.

"tunjukan jari mu!" bentak jungkook mrmbuat sana menelan ludahnya kasar kemudian dengan agak bergetar memperlihatkan jarinya yang terkena luka dengan masih ada darah segar gang mengalir. Jungkook menekan jari sana "Ah!" sana meringis kesakitan, masih dengan tatapan lurus menatap jari sana jungkook mulai mrngobati tangan sana.

Sana termenung sambil sekeli sekali memperhatikan jungkook, oh jantungnya berdebar sangat hebat sekarang bahkan rasanya pipinya memerah panas padahal angin malam yang saat itu sangat dingin.

Setelah mrmbalut luka sana, jungkook menatap kedua bola mata coklat sana yang terlihat sangat jernih seperti madu. "berhati hatilah" kata jungkook kemudian menepuk kecil kepala sana sebelum pergi meninggalkan sana yang masih mematung di sana.

"apa apaan itu?" gumam sana kecil.




"TIDAK SANA BERHENTI BERFIKIR YANG TIDAK TIDAK!" Kata sana sambil menetap dirinya di kaca "bukan hahahaha bukan dia hanya laki laki sialan jangan termakan kata kata manisnya sana!" kata sana sambil menepuk nepuk kedua pipi putuhnya sampai sedikit merah.

"ARGGHHH!" sana frustari kemudian berjalan menuju kasurnya sambil berguling guling kecil, menutup wajahnya dengan bantal dengan jantungnya yang seperti berdisko dan pipinya yang memanas, drngan kata kata jungkook yang masih berputar dan rasanya bergema di kepalanya.

END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang