3 years (jihoon X sana)

607 67 2
                                    

3 tahun yang lalu tepat di mana jihoon di sini telah terjadi sesuatu yang selalu akan Ada Di benaknya, bagaimana Dia bisa melupakan gadis itu? Dengan senyum manis mata coklat indahnya yang bersinar cerah, suara air dari bawah sana terus terdengar air itu bertabrakan dengan Batu besar Tapi itu menenangkan, tempat yang menenangkan ini adalah tempat perkara sebuah kejadian yang sangat menyedihkan Dan masih meninggalkan rasa Sakit. Kalau jihoon meninggat ingat itu lagi rasanya Dia akan semakin menyalahkan dirinya sendiri akan hal itu. Gadis itu tidak Di temukan jasadnya atau pun barang barangnya tidak Di temukan polisi sudah membantu proses pencariannya Tapi tetap saja tidak Di temukan...

3 tahun yang lalu..

Jihoon Bagai patung tak bisa bergerak setelah apa yang Di lakukan sana saat ini bibir mereka saling Bertemu tak Ada pergerakan hanya seperti itu. Sementara gadis yang menciumnya juga terdiam bingung apa yang Harus Dia lakukan ohh ayolah dia bukan seseorang yang pintar dalam bidang seperti ini, perlahan gadis itu melepaskan tuatan mereka. "aku tak pernah membuat rencana seperti ini Tapi yang ku tahu aku hanya ingin menggengam tanga mu" Kata sana kecil entah mengapa itu membuat detak Jantung jihoon tidak tenang berkali Kali dia ingin berteriak tapi dia tahan dengan diamnnya.

Belum selesai melanjutkan kata katanya suara mobil membuat pandangan mereka langsung tertuju ke sebuah Mobil Kira Kira Tiga mobil di sana, banyak orang mulai Turun dari mobil Mobil itu orang orang dengan jaz Hitam Dan pistol yang mengarah ke arah mereka. "yakk! Jeon jihoon!" seorang laki laki dengan pakaian yang sangat rapi turun dari mobilnya dengan kaca Mata Hitam, Sana melirik raut wajah jihoon yang berubah menjadi sangat Waspada. "kemana saja Kau menghilang begitu lama? Hm? Adik kesayangan ku?" laki laki dengan pakaian rapi itu melepaskan kaca mata hitamnya membuat sana bisa melihat lebih jelas siapa pemilik suara itu.

Dengan wajah waspadanya jihoon maju selangkah menutupi tubuh kecil Sana. Dari balik punggung lebar jihoon Sana sedikit mengintip orang orang itu antara takut Dan penasaran yang Ada Di benaknya, Dia kakak jihoon? Kenapa banyak orang memodongkan pistol ke dirinya Dan jihoon?

"hm? Siapa gadis cantik itu? Ohh apa Dia membantu proses kabur mu?" tanya laki laki itu mendekat Satu Langkah "jangan apa apakan dia aku mohon kakak.." jihoon terdiam menunduk menelan salivanya kasar sana terdiam dengan kebingungan. Laki laki itu tersenyum Kemudian melirik ke kiri Dan ke kanan "bawa gadis itu!" suruh jungkook kepada beberapa orang "baik tuan jungkook" sana panik bukan main Sana meremas kuat jaket yang jihoon pakai dia ketakutan. "Dia tidak terlibat sedikit pun aku mohon" kata jihoon Sana yang Di seret Dan tangan jihoon yang juga di tahan dia memberontak Tapi tetap saja dia gagal.

"KALAU AYAH TAU APA YANG KAKAK LAKUKAN SELAMA INI DIA PASTI... " Belum Sempat selesai berbicara jungkook sudah memotong perkataannya "katakan padanya adik ku.. Tapi ucapkan Dalam Doa Karena Dia sudah.." jungkook tersenyum penuh kemenangan jihoon menatap jungkook dengan emosi yang menggebu gebu, di puncak emosinya dia berhasil melepaskan tanagnya dari dua orang yang tadi menahannya, Dan langsung menayambar jungkook menarik kerah bajunya menatap kedua mata itu dengan penuh emosi. "KAPARAT! Kau pantas mati!" bentak jihoon Tapi Dia berhenti melakukan aksinya perlahan dia melepaskan kerah Baju jungkook. Kenapa? Karena salah Satu bawahan jungkook sudah menodongkan pistol ke arah kepala sana.

Jungkook sedikit merapikan jaznya yang berantakan "Haaa.. Gadis cantik ini pasti segalanya bagi mu yah?" tanya jungkook mengelus surai rambut sana, jihoon menatap jungkook dengan semakin geram melihat wajah sana yang terlihat risih dengan Perlakukan jungkook. "JEON JUNGKOOK JAGA SIKAP MU!" bentak jihoon lagi yang hanya di balas senyum jahat jungkook. "cium aku!" kata jungkook, Sana Dan jihoon terdiam saat Mendengar Kata Kata jungkook, Sana menolak dengan terdiam jungkook memberikan sebuah kode kepada salah Satu bawahannya seakan mengerti bawahannya menodongkan pistol tepat di kepala jihoon.

END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang