what the.. (sana X jungkook)

501 31 8
                                    

Entah sudah berapa lama sana berlari di padang rumput itu, sana berlari tanpa tau arah dan tujuan terserah kemana kakinya akan membawanya, hari sudah gelap dan tenaganya benar benar sudah tak tersisa, sampai dia terjatuh ke tanah nafasnya terengah engah air matanya mulai bercucuran.

"sakitthh.."

Sana yang tak memiliki tenaga lagi perlahan mulai menutup matanya malam itu dia sendirian di tengah padang rumput dan tak tahu menahu tentang keberadaannya.

Sebelumnya..

"LEPASKAN AKU! AKHH! TOLONG!" ronta sana sambil berusaha melepaskan tanganya dari pria besar mengerikan yang terus menariknya menuju mobil. Sana menangis dalam keadaan panik, sekarang gilirannya umur sana tepat 18 tahun dia sekarang adalah makanan untuk para para vampir klan suraguya, di dunia yang gelap ini manusia lebih rendah dari pada vampir.

"LEPASKAN AKU! HMMP-" mulut sana di bekap dengan lakban sehingga membuat sana berhenti berteriak, sana berusaha fokus mencari cara agar bisa keluar dari sana, sampai sana merasakan sesuatu di kakinya sebuah obeng? Sana menelan salivanya kasar berusaha meraih obeng itu.

Sana menyiapkan dirinya kemudian pada saat mereka tiba di sebuah tempat yang di penuhi rumput rumput tinggi ini sana langsung menancapkan obeng ke arah bahu membuat mereka hampir saja mengalami tabrakan. Tabrakan nya cukup parah untungnya sana berpegangan dan tak sampai mobilnya terbalik karena area yang tak curam dan kosong.

Sana mencoba mengembalikan kesadarannya kemudian mencoba melepaskan ikatan yang ada di tanganya kemudian lakban, sana langsung berlari keluar tanpa alas kaki ke segala arah.

Dan berakhir lah sana di sini. Sendirian.

Sana terbangun karena merasakan sesuatu yang aneh tubuh nya rasanya hangat, sana perlahan mulai membuka matanya. Apa ini? Rasanya lembut, seperti bulu? Sana mencoba mengembalikan kesadarannya, "KYAAA!" teriak sana saat melihat hewan apa yang ada di sebelahnya sebuah serigala? Oh bukan anjing, anjing jenis husky yang besar.

Sana menghela nafasnya kemudian mengelus pelan anjing itu. "kau menemani ku di sini?" tanya sana lembut kemudian tersenyum manis "tidak dingin?" tanya sana dan hanya di balas dengan gonggongan pelan. "joddy?" gumam sana setelah melihat tali nama yang melingkar di sekitar lehernya.

"dimana pemilik mu dimana kau tinggal?" tanya sana kemudian anjing dengan dua iris mata dengan warna berbeda itu hanya menatap sekitar kemudian berjalan duluan, kemudian berhenti seakan menuntun sana. Sana yang masih dalam ke adaan duduk kemudian perlahan bangun dari duduknya.

"as..

"taga"

Sana tak menyadari sana sekali kalau sebenarnya dia berada dekat dengan sebuah rumah bergaya Eropa lama. Sana berjalan perlahan mengikuti kemana anjing itu menuntunnya. Anjing itu berhenti tepat di depan sebuah pintu besar.

Yang ada di pikiran sana hanya mengetuk pintu meminjam telpon kemudian menelpon panti asuhan dan menunggu ada yang menjemputnya. Sana menghela nafasnya kasar mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu itu. Sana ingin mengetuk pintu tapi pintu itu terbuka kecil membuat sana bingung sekaligus kaget.

"aku sudah hampir masuk kedalam gurun mematikan oke kau bisa melakukannya jang sana! " tegas sana menyemangati dirinya sendiri. Sana mengetuk tiga kali sambil mengintip ngintip dari celah.

Rumah itu bergaya Eropa lama, luas dengan banyak tangga, suasana gelap cahaya hanya masuk dari jendela apa ada orang? Beberapa menit tak ada jawaban sana memutuskan untuk masuk perlahan. Sana merasakan lantai yang dingin benar benar gelap dan sunyi di dalam sana.

Saat sana kira kira berjalan tiga langkah dari pintu, pintu tiba tiba tertutup membuat sana untuk kesekian kalinya kaget bukan main. Sana mencoba memberanikan diri padahal kakinya sudah begetar bukan main. Sana mencoba melihat ke sekitar benar benar sepi sampai dia melihat sebuah telpon tua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang