Jangan kaget begitu lah, aku tahu perasaan kamu sesenang itu saat ketemu sama aku.
-Melvin-
KRYSTAL sudah keluar lebih dulu, ia menunggu sahabatnya Diandra di depan toilet. Keduanya sudah tidak tahan untuk menyalurkan hajatnya di sana, setelah menahan diri di dalam kelas sewaktu pelajaran masih berlangsung. Sembari melihat ke arah gerbang sekolah, Krystal sedikit bingung karena melihat beberapa anak berkumpul di sana. Apa yang terjadi, pikir Krystal.
"Doorrr!" Diandra mengagetkan Krystal dengan menepuk kedua bahunya dari arah belakang.
"Kecoa buntung," kagetnya. "Di, kamu kan tahu kalau aku tuh kagetan, pake acara dikagetin segala lagi. Kasihan nih jantungku," cicitnya dengan wajah kesal dan napas yang tak beraturan.
"Eh iya sorry-sorry lupa beb, nggak sengaja maafin ya." Diandra melipat kedua tangannya memohon maaf pada Krystal.
"Iya aku maafin, ayo pulang!" Ajak Krystal. Diandra menggandeng tangan Krystal posesif dengan bibir yang merekah menampilkan senyuman terbaiknya. Diandra senang bersahabat dengan Krystal. Sahabatnya itu tidak pernah marah ataupun menaruh dendam kepadanya, meski sedang merasa kesal sekalipun.
"Kemarin kamu dikerjain Sylvia lagi ya di ultahnya dia? Sorry ya aku nggak bisa nemenin waktu itu, karena saudaraku lagi pada main ke rumah." Diandra berkata dengan air muka yang begitu cemas sekaligus sedih. Ia merasa tidak becus menjadi sahabat Krystal, karena tidak ada ketika Krystal sedang membutuhkannya.
"Iya, aku juga nggak apa-apa. Kamu nggak perlu khawatir," katanya seraya tersenyum manis pada Diandra.
Keduanya berjalan menuju gerbang sekolah sembari diselingi cerita seputar ulang tahun Sylvia.
"Oh iya ceritain dong, katanya kamu ketemu orang gila tapi baik. Itu maksudnya gimana? Aku nggak ngerti," cicit Diandra dengan wajah penasaran.
Krystal menajamkan penglihatannya ketika tiba di gerbang sekolah. Orang gila yang dimaksudnya sedang dikelilingi beberapa murid perempuan di sana.
"Itu orang gilanya," jawab Krystal pada sahabatnya.
"Ya ampun, itu sih bukan orang gila tapi cowok ganteng beb. Ya ampun. Kok kamu ngatain dia orang gila sih," tukas Diandara menatap heran.
Keduanya melewati Melvin, karena tujuan utama mereka adalah halte bus yang berada di sebelah kanan gerbang sekolah.
"Hai cantik," sapa Melvin dengan nada lembut dengan senyum yang mengembang, namun Krystal tak acuh malah semakin mempercepat langkahnya. Diandra yang kebingungan akhirnya mengikuti ritme langkah sahabatnya. "Cantik, hey! Tunggu dong!"
Melvin mengejar kedua gadis itu, lebih tepatnya Krystal. Ia ingin berkenalan secara resmi, lagipula Melvin sudah berjanji kalau ia akan memberi tahu namanya pada gadis itu di pertemuan kedua mereka.
Krystal dan Diandra sudah berada di halte, keduanya duduk menunggu bus mereka datang.
"Cantik, ya ampun kamu makan apa sih jalannya cepet banget?" Krystal masih berusaha untuk tidak menanggapi cowok itu. Ia hanya tidak ingin mempunyai urusan dengan orang-orang baru yang akan membawanya ke dalam sebuah masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Took My Heart Away
Teen Fiction(COMPLETED) #WALKMAN SERIES 1 Silakan follow untuk membaca! Melvin suka sekali menggoda gadis yang dikenalnya lewat sebuah acara ulang tahun. Berawal dari sikap superhero dadakannya pada gadis itu untuk menghindari pembulian di depan matanya. Melvin...