YTMHA : Bab 27

1.1K 158 48
                                    

Kalau kamu masih berharap sama cinta pertama kamu. Aku bisa apa?

-Melvin-

MELVIN mencari keberadaan Krystal usai aksi panggungnya beberapa menit yang lalu. Kebetulan ia menemukan Diandra yang sedang berbincang dengan seorang gadis di dekat booth kerajinan tangan.

"Hey, Di." Melvin menyapa dengan suara lantang.

Diandra dibuat terkejut saat Melvin menepuk pundaknya cukup kencang, beruntung dirinya tidak mempunyai latah seperti Krystal. "Eh, Melvin! Nyapa tuh pelan-pelan dong, kalau gue jantungan mau tanggung jawab lo?"

Melvin menyengir lebar. "Duh sorry-sorry, tapi lo nggak jantungan beneran 'kan?" tanya Melvin lebih ke arah candaan. "Kalau pun jantungan beneran, gue bawa Aldric ke sini deh. Ya, kali aja lo bisa langsung sembuh."

"Ih boleh-boleh," canda Diandra. "Lagi pada ngapain mereka?" Gadis itu ingin tahu juga.

"Itu lagi pada istirahat, lo ke sana aja kalau mau nyapa mereka. Kelasnya yang arah mau ke perpus, tau 'kan?"

"Oh di sana, iya gue tau. Btw, lo mau ke mana?"

Melvin menepuk keningnya karena hampir melupakan tujuan awalnya mencari Krystal. "Hampir gue lupa. Gue 'kan mau cari si cantik. Ke mana dia?"

"Oh Krystal? Tadi sih diajakin Vigo ke kantin ada yang mau dikerjain katanya."

"Lo nggak ikut mereka?"

"Nanti gue nyusul sih, gue masih ada urusan sama temen nih," ujar Diandra.

"Ya udah gue ke kantin deh." Setelah pamit pada Diandra, cowok itu berlari ke arah kantin Metro.

Sampai di kantin, pandangannya meneliti ke segala penjuru arah, banyak sekali murid yang berlalu-lalang di sana. Melvin sampai pusing menemukan keberadaan Krystal. Di mana gadis itu berada?

Melvin terus berjalan dan masih saja tidak menemukan Krystal, lalu ia memutuskan untuk keluar dari kantin. Melvin kembali menajamkan penglihatannya sembari menoleh ke kanan dan ke kiri, sampai ia mendekat ke sudut pintu kaca. Di bagian depan ruangan tersebut bertuliskan Pusat Layanan Informasi.

Ruangan itu cukup luas dan memiliki banyak kursi dengan meja bundar. Pusat Layanan Informasi umum dikunjungi para murid Metro, maka dari itu siapa pun bisa masuk ke sana. Melvin melirik gadis pujaan hatinya sedang duduk di sana. Ia bisa melihat dari luar, aktivitas yang sedang Krystal lakukan efek pintu transparan itu.

Namun hatinya mencelos saat ia mendekat ke arah pintu. Melvin menyaksikan Krystal sedang tertawa lepas bersama Vigo. Masing-masing telinga mereka sedang disumpal earphone. Pantas saja sedari tadi pesan yang Melvin kirimkan tidak pernah dijawab, rupanya Krystal sedang asyik dengan dunianya.

Melvin masuk dengan gerakan sedikit berisik, alhasil kehadirannya menimbulkan banyak pasang mata untuk menoleh ke arah pintu masuk termasuk Krystal.

"Melvin," gumam Krystal saat Melvin berjalan ke arahnya.

"Bisa minta waktunya sebentar?" tanya Melvin pada gadis itu.

Vigo memandang Melvin tidak suka. "Ngomong aja di sini, nggak perlu izin sok formal begitu. Biasanya juga selonong boy!" sindir Vigo kepada Melvin, meski pandangannya masih fokus pada buku tebal di atas meja.

"Aku perlu bicara empat mata," kata Melvin pada gadis itu dan tidak memedulikan ucapan Vigo. "Setelah ini aku nggak akan ganggu kamu," lanjutnya.

Krystal merasa sedikit aneh dengan ucapan Melvin yang tidak seperti biasa. Dan lagi, aura cowok ini begitu dingin.

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang