Kalau sudah begini, bagaimana hari-hari bisa berlalu tanpamu?
MELVIN mendongak saat namanya dipanggil oleh gadis bernama Bella. Cowok itu tidak menyangka akan bertemu Bella di mall sebesar ini, ada sedikit rasa tidak enak karena Melvin sempat menolak ajakan jalan gadis itu. Namun, bukan Melvin namanya kalau tidak bersikap cuek.
"Kok lo bisa di sini?" Melvin bertanya seraya pandangannya mengarah kepada pasangan di sebelah Bella, yang Melvin yakini adalah orangtua gadis itu.
"Aku abis makan siang sama keluarga, terus adekku pengen beli es krim di foodcourt ini, katanya enak banget. Eh nggak taunya ketemu kamu di sini." Bella lalu memandang Krystal, seolah matanya memberikan perintah agar Melvin mengenalkan gadis itu kepadanya.
"Hemp ... ini Krystal temen spesial gue." Melvin mengenalkannya pada Bella.
"Oh sampai lupa. Kenalin juga ini orangtuaku, Vin," kata Bella. Melvin mencium punggung tangan kedua orangtua Bella dengan sopan.
"Dan ini adek, Sylvia." Melvin bersalaman dengan Sylvia hanya untuk menghormati Bella dan orangtuanya saja. Sylvia terlihat canggung saat menatap Melvin.
Ketika pandangan Bella mengarah pada Krystal, gadis itu justru lari meninggalkan mereka semua.
Melvin merasa terkejut dengan sikap Krystal, akhirnya cowok itu memutuskan unguk segera berlari mengejarnya. Sementara keempat orang yang ditinggalkan hanya diam memandang kejadian tersebut.
"Sorry, gue duluan," kata Melvin buru-buru.
"Tadi temen-temen kamu?" Vita, sang Mama bertanya pada Bella.
"Yang cowok temen sekampus Bella, Mah." Bella mulai menjelaskan. "Kalau yang cewek, kayaknya satu sekolah sama kamu ya Dek? Dari seragamnya sama walau dia pake jaket."
"Eh iya Kak," jawabnya gugup. "Satu sekolah cuma nggak begitu kenal sih Kak." Vita hanya mengangguk tanda mengerti, sementara Galih suaminya terlihat cemas seperti memikirkan sesuatu.
"Yaudah yuk, katanya kamu mau beli es krim." Vita mengingatkan niat utama putri keduanya yang mendatangi tempat ini.
"Oh iya," cicit Sylvia. Kemudian berjalan menuju stand es krim yang biasa disinggahinya.
"Cantik! Krys! Ital?" Melvin memanggil Krystal beberapa kali dengan sebutan yang bermacam-macam, meski gadis itu terus saja berjalan menghiraukannya.
Melvin tidak mengerti kenapa Krystal tiba-tiba lari begitu saja, atau jangan-jangan semua ini karena hadirnya Sylvia. Ah iya, Melvin baru menyadari. Melvin tidak menyangka, dunia ini begitu sempit. Bella dan Sylvia ternyata adalah saudara.
"Sayang!" Teriak Melvin pada gadis itu. Ia mencoba peruntungan dengan panggilan tersebut, barangkali Krystal mau berbalik ke arahnya. Harap-harap cemas Melvin menanti reaksi gadis itu. Dan benar saja Krystal langsung menghampirinya, itu karena Melvin berteriak tepat saat keduanya melewati toko buku.
"Bisa diem nggak sih?" Tatapan Krystal sengit, membuat Melvin takut dan senang di saat yang bersamaan. Senang karena Krystal akhirnya mau berbalik arah kepadanya, takut karena gadis itu kini terlihat begitu menyeramkan.
"Sorry, ya aku bingung kenapa kamu tiba-tiba lari? Hemp ...?" Melvin kembali berjalan mengikuti Krystal. "Kenapa?"
Krystal tidak menjawab pertanyaan Melvin, menurutnya mereka belum sampai tahap untuk saling bercerita.
"Aku mau pulang!" Krystal terus berjalan.
"Oke sayang, siap laksanakan!" Krystal menghentikan langkahnya, berbalik ke arah Melvin. Gadis itu kembali memberikan tatapan horor pada cowok itu, sementara yang ditatap hanya memberikan cengiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Took My Heart Away
Ficção Adolescente(COMPLETED) #WALKMAN SERIES 1 Silakan follow untuk membaca! Melvin suka sekali menggoda gadis yang dikenalnya lewat sebuah acara ulang tahun. Berawal dari sikap superhero dadakannya pada gadis itu untuk menghindari pembulian di depan matanya. Melvin...