YTMHA : Bab 5

2.1K 246 53
                                    

Mana yang lebih penting
Sahabat atau pacar?

KRYSTAL masih berusaha melakukan perlawanan terhadap Sylvia. Gadis itu masih saja mau bermain-main dengan Krystal, ditambah tiga lawan satu. Yang benar saja, tentu Krystal sudah kalah sebelum berusaha untuk melawan.

Tanpa sadar dengan aksinya Sylvia tidak sadar, ada sepasang mata tengah menatap kelakuannya dengan amarah yang membuncah. Lelaki itu berjalan menuju tempat kejadian tersebut, setelah sebelumnya hanya memperhatikan dalam diam.

"Lepasin!" Perintahnya dengan nada dingin. Sylvia berhenti dari aktivitasnya, ia menatap heran karena tidak biasanya cowok itu bersikap seperti ini. Sebaliknya cowok itu selalu ramah dan lembut, namun hari ini Sylvia seperti melihat sisi lain dari seorang Vigo.

"Tapi honey," tolaknya tak terima.

"Aku bilang lepasin! Dan kamu ikut aku sekarang juga!" Vigo langsung menarik lengan sang pacar dari tempat tersebut tanpa berkata apapun lagi.

Sementara Krystal bisa bernapas lega karena Sylvia tak mempunyai kesempatan untuk mengganggunya, tidak tahu untuk hari ke depannya. Tapi Krystal bersyukur, setidaknya hari ini ia aman berkat Vigo.

Diandra datang membawa bakmi pesanannya dengan terburu-buru, karena ia sempat melihat Sylvia yang ditarik oleh Vigo. Diandra menatap Krystal yang masih terdiam di tempat.

"Beb kenapa? Ini tangan kamu kenapa merah banget?" Diandra melihat tangan Krystal yang memerah seperti bekas sebuah cekalan. "Tadi aku lihat ada Sylvia sama Vigo?"

"Iya, Sylvia gangguin aku lagi," sahut krystal.

"Dasar cewek uler," geram Diandra. Gadis itu menatap Krystal dengan prihatin.

"Terus kamu diapain aja?"

"Nggak, tadi ada Vigo jadi Sylvia berhenti."

"Syukur deh Vigo masih peduli sama kamu," seru gadis itu.

"Jangan gitu Di. Walaupun begitu, Vigo tetap sahabatku sama kayak kamu."

Diandra tidak seperti dirinya yang sering menahan kekesalan, itu karena Krystal tidak ingin orang lain memperhatikan masalah yang sedang di hadapinya. Krystal tidak suka orang lain memandangnya sebagai gadis pemilik masalah berat. Ia tidak suka diperhatikan dengan rasa iba karena background keluarganya.

Bukan karena Krystal malu tapi percuma saja orang lain tahu dan merasa iba, toh semuanya tidak akan ada yang bisa membantu dirinya yang ada ia hanya mendapatkan cibiran serta sindiran. Krystal benci dikasihani. Ia benci menjadi sorotan karena dikasihani.

"Iya sahabat, sebelum dia jadian sama cewek uler." Gadis itu kembali berkomentar secara ketus.

Krystal termangu mendengar ucapan sahabatnya itu. Ia sadar Vigo berubah, apalagi mendengar Sylvia menghina ibunya tadi. Pasti informasi tersebut Sylvia dapatkan dari Vigo toh Krystal bercerita tentang keluarganya hanya kepada sahabatnya saja yakni Diandra dan Vigo.

"Udah kamu cepet makan bakminya, nanti keburu bel masuk!" Krystal memperingatkan sahabatnya agar segera menyantap makanan pesanannya itu.

Krystal dan Diandra sudah kembali ke kelas, keduanya sudah siap untuk mengikuti mata pelajaran selanjutnya. Krystal senang memilih jurusan bahasa, sejak dulu ia berkeinginan untuk mempelajari berbagai bahasa selain bahasa inggris. Dan menjadi diplomat adalah cita-citanya sejak dulu.

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang