YTMHA : Bab 28

1.1K 164 44
                                    

Apalah artinya tulus mencintai seorang gadis bila hanya sepihak saja.

-Melvin-

MELVIN berusaha menenangkan dirinya. Sedari tadi keempat temannya terus menanyakan keadaan cowok itu karena setelah kedatangannya ke ruang kelas, Melvin masih membisu.

Lantunan musik masih terdengar nyaring dan suara penonton bersorak riuh. Kendati demikian, ekspresi Melvin justru berkebalikan dengan keadaan di luar sana.

Beberapa kali Keanu mengajak Melvin untuk beranjak dari tempat duduknya, karena mereka hendak mengisi perut masing-masing namun Melvin masih enggan menanggapi.

Melvin berpikir kembali, sepertinya ia sudah keterlaluan berbicara seperti itu pada Krystal. Dan ia harus minta maaf atas sikapnya yang sudah di luar batas. Melvin tidak tahu, kenapa ia seolah ingin menghakimi Krystal dengan bicara seperti tadi. Sepertinya otak dan hatinya sedang tidak sinkron.

Melvin memutuskan untuk menemui Krystal kembali, ia ingin minta maaf atas kesalahan yang sudah diperbuatnya. Semoga gadis itu tidak membencinya karena Melvin sudah membuat masalah. Sungguh, ia tidak sanggup membayangkan Krystal menangis seperti tadi.

Melvin keluar kelas, berniat untuk melanjutkan keinginannya bertemu Krystal kembali. Langkah Melvin mendadak terhenti, saat melihat Diandra berjalan ke arahnya. Namun pandangan gadis itu tidak bersahabat seperti biasanya.

"Melvin! Jelasin ke gue, kenapa lo bikin Krystal nangis?" cecarnya penuh penekanan.

"Krystal masih nangis?" Cowok itu menjawab dengan melemparkan pertanyaan. "Dia ada di mana?" Melvin masih tidak mengindahkan pertanyaan Diandra.

"Lo mau ngapain?"

"Kasih tahu gue dulu di mana Krystal!" Melvin memegang bahu Diandra dengan kedua tangannya seolah memohon.

"Jelasin dulu! Kenapa lo bikin Krystal nangis?"

"Please, Di. Kasih tahu gue dulu di mana dia? Nanti gue jelasin sama lo kalau masalahnya udah beres sama Krystal."

Melihat Melvin yang terlihat lemah sembari memohon dengan serius seperti ini, membuat Diandra jadi tidak tega. Sepertinya masalah Krystal dan Melvin memang harus segera diselesaikan.

"Di UKS," jawab Diandra pada akhirnya.

"Thanks, Di. Gue ke sana dulu!"

Melvin mempercepat langkah untuk melanjutkan niatnya menemui Krystal dan juga meminta maaf. Ia tidak ingin terus dihantui rasa bersalah.

***

Krystal rasa ia memang sudah bersikap egois selama ini, terutama kepada Melvin. Krystal berpikir secara substansif, terkadang ia masih mempertimbangkan lagi sesuatu yang sebenarnya tidak mungkin terjadi --bersatu dengan Vigo.

Berbagai harapan yang muncul, seperti: semoga Vigo berubah. Semoga Vigo menyadari perasaannya. Semoga Vigo menganggapnya lebih dari sekadar teman. Kendati Krystal cukup mengerti, bahwa yang dilakukannya hanyalah untuk menyatukan jalan pikiran dan prinsip yang sebenarnya tidak akan pernah bertemu.

Dan salah satu bentuk setiap orang bersikap egois, diakibatkan karena rasa ketakutan. contohnya ketakutan terhadap kedekatan dengan orang lain, pernah mendapat penolakan, ditinggalkan atau dicampakkan. Sehingga hal tersebut menjadi rasa ketakutan secara menyeluruh terhadap proses kehidupan.

Krystal pernah merasakan ketakutan seperti itu. Ia kira dulu ayahnya mencampakkan bundanya dengan sengaja. Ia bisa merasakan sebesar apa rasa kecewa dan sakit hati yang dimiliki sang bunda. Lambat laun Krystal merasa takut mengenal orang lain, kecuali Vigo yang memang sedari kecil sudah menemani hari-harinya.

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang