Ada hal yang tidak bisa diraih meski itu teramat ingin kita lakukan.
BELLA sudah berdiri dari tempat duduknya dan hal itu menyita atensi para pengunjung kafe lainnya. Bella hendak berjalan menuju stage meski perasaan ragu masih menyelimutinya, namun ada sebagian di sudut hatinya yang memintanya untuk maju.
"Bella!" Panggil Melvin di atas panggung, Bella menatap lekat ke arah cowok itu, menunggu kalimat selanjutnya yang akan dikatakan oleh Melvin. "Sorry bukan lo, cewek yang gue maksud adalah Krystal Alvionita."
Bella mematung di tempatnya berdiri, perasaannya saat ini sungguh berkecamuk. Bella tidak tahu harus berbuat apa di situasi ini. Krystal memandang ke arah Bella dengan iba. Pasti gadis itu kecewa dan malu karena ucapan Melvin barusan.
"Krystal, aku minta kamu maju!" Melvin kembali memanggil, sedangkan yang dipanggil masih menatap Bella di tempat duduknya.
Bella menatap ke sekeliling, betapa ia menjadi ousat perhatian saat ini. Ia segera meraih tas di atas kursinya lalu berlari keluar kafe.
Sementara Sylvia dan Vigo masih menatap bingung. Krystal melihat ke atas panggung, Melvin sudah memberinya arahan untuk segera menghampirinya namun gadis itu justru mengejar Bella keluar. Krystal lebih tertarik dengan gadis yang sudah dibuat patah hati oleh Melvin.
Krystal berlari keluar mencari-cari Bella ke segala arah, kakinya masih terus berjalan memperhatikan sekelilingnya. Dan akhirnya Krystal melihat Bella berada di sudut kafe, gadis itu sedang menangis tersedu-sedu. Krystal tahu, hal ini tidak mudah bagi Bella. Ia tahu menjadi pusat perhatian, namun dengan tatapan menyudutkan seolah mengintimidasi itu rasanya seperti apa.
"Kak Bella!" Panggil Krystal pelan.
Bella sadar akan kehadiran Krystal meski gadis itu belum mau meresponnya. Bella merasa marah, kecewa dan malu di saat yang bersamaan.
"Kenapa kamu ke sini?" tanya Bella setelah berhasil meredakan tangisnya. Ia menyeka air matanya yang masih tersisa di pipinya.
"Aku khawatir," jawab Krystal jujur.
Ada rasa yang berbeda di hati Bella saat mendengar penuturan Krystal barusan. Ia tidak menyangka kalau Krystal akan peduli kepadanya, seharusnya gadis itu sedang bersama Melvin di atas panggung tapi justru Krystal mengkhawatirkannya.
"Thank you kamu udah khawatir, aku nggak apa-apa kok. Kamu pergi aja!"
"Kak Bella beneran nggak apa-apa?" Gadis itu mengangguk pelan.
Pada saat itu Sylvia dan Vigo tiba di sana, Krystal hendak meninggalkan tempat tersebut namun ditahan oleh Sylvia.
"Mau ke mana lo?" tanya Sylvia sinis. "Gara-gara lo nih Kakak gue jadi kayak gini," ketusnya.
"Honey, udah! Ini juga bukan salah Krystal," ujar Vigo menengahi.
"Jadi sekarang kamu belain dia?" Jari telunjuk Sylvia mengarah pada Krystal.
"Bukan belain, tapi memang ini bukan salah siapa-siapa. Udah ya nggak usah ribut di sini!"
"Nggak bisa begitu, honey." Sylvia masih bersikap keras kepala.
"Cukup!" teriak Bella sudah tidak tahan mendengarnya. "Kenapa kamu jadi menyalahkan orang lain Dek? Bukankah kamu yang meminta Kakak buat maju tadi?" Sorot mata Bella berubah setajam burung elang.
"Kenapa Kak Bella jadi nyalahin aku?" tanya Sylvia tidak suka.
Bella merasa kecewa dengan sikap sang adik yang tidak menyadari kesalahannya. Seharusnya Bella tidak perlu mengikuti ucapan Sylvia, bahkan ia sudah tahu lagu yang dinyanyikan oleh Melvin itu untuk siapa. Kenapa ia bisa bersikap bodoh seperti tadi, dan hanya memalukan diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Took My Heart Away
Teen Fiction(COMPLETED) #WALKMAN SERIES 1 Silakan follow untuk membaca! Melvin suka sekali menggoda gadis yang dikenalnya lewat sebuah acara ulang tahun. Berawal dari sikap superhero dadakannya pada gadis itu untuk menghindari pembulian di depan matanya. Melvin...