YTMHA : Bab 4

2.3K 268 55
                                    

Kenapa ada orang yang selalu menilai orang lain dari status sosialnya?

-Krystal-

MELVIN ketiduran saat Krystal sudah selesai bekerja. Krystal merasa bingung, haruskah ia membangunkan Melvin? Atau ia tinggalkan saja cowok itu. Tapi kasihan juga, bukankah cowok itu ketiduran karena berniat menunggu dirinya selesai bekerja. Bagaimana kalau Melvin sampai nyasar dan tidak tahu jalan pulang. Nasib Krystal pasti akan ikut terseret karena masalah ini.

Dengan berat hati Krystal membangunkan cowok itu. Ia menggoyang-goyangkan tubuh Melvin. Awalnya pelan namun cowok itu masih belum bereaksi apapun, sampai Krystal kesal dibuatnya.

"Kebo banget sih ini cowok!" Krystal kembali menggoyangkan tubuh Melvin, kali ini guncangannya lebih kencang. "Hey bangun!"

Melvin mengerjap, mengerang sebentar lalu bangkit dari posisi tiduran di atas meja tersebut. Ia mengucek matanya melihat ke sekitar ruangan lalu menatap ke luar jendela. Hari sudah gelap. Krystal masih berdiri di hadapannya dengan raut wajah cemberut.

"Cantik! Kamu udah selesai kerja? Ya ampun aku ketiduran ya?" Melvin melihat jam di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul enam. Berarti Krystal sudah satu jam menunggu dirinya. "Kenapa kamu nggak bangunin aku?" tanya Melvin khawatir.

"Kamu tidur udah kayak orang mati," katanya.

"Maaf ya, karena aku ketiduran kamu jadi nungguin." Melvin menampilkan wajah melasnya pada gadis itu.

"It's okay, anggap aja aku balas kebaikan kamu yang kemarin dan hari ini. Jadi kamu nggak usah ngikutin aku lagi!" Melvin masih menatap lurus gadis itu. "Aku mau pulang!" Krystal berjalan lebih dulu.

"Cantik tunggu!"

Krystal sudah berjalan mendahului, lebih tepatnya berlari. Niatnya ingin menjauh dari cowok itu, ia berharap cukup sampai hari ini saja kenal dengan cowok bernama Melvin itu. Krystal ingin hidupnya tenang seperti sebelum mengenalnya.

Krystal sampai di halte bus. Ia berharap bus segera tiba karena melihat Melvin yang masih tertinggal jauh di belakangnya, terlihat cowok itu dengan susah payah berlari. Ternyata kemampuan berlari seorang Melvin sangat payah. Tapi itu bagus untuknya jadi kalau ada bus berhenti, Krystal akan langsung naik. Begitulah rencananya.

Bus tiba di halte, Krystal sudah bersiap untuk naik. Melvin masih beberapa langkah lagi menuju halte bus, cowok itu terlihat setengah jongkok mengatur napasnya yang tidak beraturan. Melihat Krystal yang sudah masuk ke dalam bus, Melvin kembali berlari dengan sekuat tenaga.

"Cantik! Aku jangan ditinggalin dong!"

Percuma saja Melvin mengejar, bahkan bus tersebut sudah melaju dengan cepat. Melvin lesu dan tak bergairah menyaksikan langsung kepergian Krystal di depan matanya. Ini pasti gara-gara ia ketiduran, makanya Krystal jadi marah dan pergi meninggalkan dirinya. Begitu pikir cowok itu.

Melvin menghentikan taksi yang lewat, sebaiknya ia segera pulang. Hari juga sudah malam, pasti orangtuanya menunggu di rumah. Seingat Melvin, jadwal kuliahnya hanya sampai siang. Kalau sampai ketahuan hari ini ia bolos kuliah, Melvin bisa kena SP alias surat peringatan dari kedua orangtuanya.

Sebelum pulang ke rumah, Melvin menyambangi kediaman Keanu terlebih dahulu. Ia ingin mengambil motornya.

Taksi berhenti di depan rumah yang cukup besar,  halaman seluas dua hektar itu dilapisi rumput hijau dan tanaman yang menjulang tinggi. Tak lupa bunga anggrek kesayangan sang tante berjejer rapi di teras rumah itu. Melvin berjalan menuju selasar rumah Keanu, karena tadi ia turun di depan gerbang rumah.

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang