YTMHA : Bab 31

1.3K 172 65
                                    

Penyesalan memang hanya milik orang-orang yang bodoh seperti diriku.
-Krystal-

HARAPAN Melvin tidak terlalu tinggi, ia hanya ingin bertemu dengan Krystal lewat surat yang dititipkan kepada Keanu. Setidaknya, meski gadis itu tidak memiliki perasaan untuknya, Melvin hanya ingin mengingat bahwa Krystal pernah singgah di hatinya.

Namun tiga puluh menit sebelum jam keberangkatannya, belum ada tanda-tanda kehadiran Krystal. Apa gadis itu memang tidak tertarik untuk bertemu dengannya? Melvin sudah berusaha menghubunginya namun ponsel Krystal tampaknya tidak aktif.

"Lo yakin suratnya sampe ke Krystal, Nu?" tanya Melvin dengan perasaan yang tidak tenang seraya memaju-mundurkan kopernya perlahan.

"Gue titip sama Vigo sih, soalnya kemarin lo minta gue cepet-cepet datang ke basecamp buat kumpul." Melvin mengacak rambutnya frustasi menanggapi hal itu.

Tiba-tiba ia punya perasaan buruk ketika Keanu mulai menyebut nama cowok itu.

Bagaimana tidak, cowok bermuka dua itu yang dititipkan surat darinya oleh Keanu. Yang benar saja. Rasa-rasanya tidak akan sampai pada penerimanya.

"Entah kenapa gue selalu curiga sama cowok itu," katanya. "Ya udah deh, gue masuk ya nanti takut ketinggalan boarding."

"Yakin nggak nungguin sebentar lagi?" Melvin mengerjap lalu menggeleng cepat, seolah jawaban barusan adalah hal yang tidak akan disesalinya.

"This is my decision."

"Sorry, mungkin ada kesalahpaham di sini. Atau nanti gue coba tanya Vigo deh." Keanu memilih untuk berdiri di sisi Melvin.

"Nggak perlu, Nu. Lupain aja, thanks brother. Gue bakal kangen sama lo," ujar Melvin seraya memeluk sepupunya dan menepuk-nepuk punggungnya penuh sayang.

"Kangen apa?" cibir Keanu seraya bibir bawah dimajukan.

"Kangen ngusilin lo lah, apalagi." Melvin memilih tertawa meski hal tersebut hanya sebagai pengobat luka. "Bilang nyokap bokap, gue jalan ya!" sambungnya. Kedua orang tua Melvin kebetulan tidak bisa mengantar sang anak, yang akhirnya meminta teman-temannya untuk menemani Melvin ke bandara.

Setelah Keanu, Melvin berpamitan pada satu-persatu personil Walkman yang lainnya. Kemungkinan setelah kepergian Melvin ke Korea, mereka memutuskan untuk vakum dari band. Itu karena masing-masing dari mereka punya rencana dan tujuan sendiri.

"Kalau ketemu cewek Korea yang cantik kasih tau gue ya, Vin!" ujar Ansell bernada perintah dengan alis yang dinaik-turunkan.

"Dudul! Cari kerja yang bener, jangan cewek terus yang dikejar. Lagpula si Diandra mau di kemanain?" Melvin mengacak rambut Ansell sebentar yang langsung dihadiahi ringisan dari cowok itu.

"Ah nyerah gue, kayaknya dia lebih suka sama nih anak. Si cowok penyuka cokelat." Ansell menunjuk sohibnya dengan tinjuan ringan di bahu Aldric.

"Apaan sih, kok jadi gue?" Aldric menatap bingung. Lagipula, kenapa ia selalu dibawa-bawa kalau sedang membahas gadis agresif nan energik itu?

"Al, lo tuh harus lebih peka sama perasaan cewek. Jangan kayak gue nantinya, Krystal nggak suka tetep gue paksa." Melvin membuang napas panjang seolah ingat akan nasib kisah cintanya. "Tapi kasus lo sebaliknya sih," sambungnya, menatap Aldric dengan senyum tipis.

"Udah, udah ... Nggak perlu bahas cewek terus. Sekarang tuh saatnya fokus sama masa depan dan tujuan kita aja, supaya nanti kita jadi orang sukses." Widhy mencoba menengahi pembicaraan mereka seraya merangkul bahu Melvin dan Ansell, yang kebetulan berada di sisi kanan dan kirinya.

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang