Sepulang dari rumah sakit yang aku lakukan hanya melamun dan terus melamun, rasanya aku tidak ingin berada disini sungguh.
Panggilan dari namjoon hanya aku abaikan seperti angin lalu, siapa namjoon? Laki laki yang sering bermain wanita dan selalu mengingkari janjinya? Dasar bajingan gila!
'Drrrtt'
Panggilan dari nomor tak dikenal, aku mendekatkan handphone milikku ke telinga"Halo"
"Luna, sedang apa ?"
Aku memejamkan mata dan mencaci diriku sendiri, namjoon sialan. Dia menggunakan nomor yang tidak ku ketahui untuk menelfonku.
Dengan segera aku mematikan panggilan itu dan meng off kan handphone ku.
21 : 30
Aku membuka pintu rumah karena seseorang mengetuk pintu, di depan pintu terdapat lelaki mengenakan topi dan masker hitam, aku tidak dapat mengenalinya.
Aku memundurkan langkah ku dan dengan segera menutup pintu, aku takut jika orang itu adalah orang yang tidak menyukaiku.
Tapi orang itu menahannya "tunggu."
Aku terdiam, kaki ku bergetar air mataku mentes seketika tidak dapat terbendung
'Tuhan kumohon tidak saat ini.' Rintihku dalam hati.Orang itu membuka masker dan topinya. Dianadalah namjoon, penampilannya kusut karena tidak make up. Sepertinya namjoon kelelahan.
Tapi aku tidak peduli, yang kulakukan hanya mundur dan menangis. Namjoon mulai mendekatiku dan aku kembali membuat jarak diantara kami, hingga aku menabrak tembok tidak bisa lagi mundur.
Aku duduk dan menangis sejadi jadinya, namjoon panik tidak tau ada apa yang terjadi "hei kenapa? Apa yang mereka lakukan?" Tapi aku masih terus terisak tidak bisa menjawab.
Namjoon langsung memelukku, hangat yang kurasakan. Pelukan yang aku rindukan tapi aku mengingat kejadian itu. Aku memukul namjoon dengan tenaga yang tersisa
•••
Kini aku sudah tenang, namjoon yang menenangkanku tapi hingga saat ini aku masih belum mau memberitau apa yang terjadi kepada namjoon.
"Kapan kau akan kembali dan melanjutkan tour mu?" Tanyaku yang sedang memasak, namjoon yang sedang mengambil minum "besok pagi" katanya
"Kau harus istirahat, aku tau kau kurang tidur. Setelah makan malam kau harus tidur"
"Tapi aku merindukanmu" ucap namjoon dan tak kujawab
•••
03 : 15
Aku bangun untuk menyiapkan perlengkapan namjoon dan memasak untuknya, sebelum aku turun dari kasur aku memandangi wajah namjoon yang tidur dengan pulas, orang yang melihatnya pasti tidak tega untuk membangunkannya.
05 : 00
Namjoon bangun dan menghampiriku di dapur "apa yang saat ini sedang kau masak?" Tanyanya "tidak tau, ini aku membuatkanmu resep baru" jawabku dengan senyuman
•••
06 : 00
"Bolehkah aku mengantarmu ke bandara?"
"Tentu, jika kau tak keberatan aku sangat senang sekali" jawab namjoon dengan antusias.
Aku mengantar namjoon dengan mantel tebal, topi, kacamata, dan tidak lupa mengenakan masker
"Hati - hati, jaga dirimu" ucapku ketika namjoon akan memasuki ruang tunggu. Namjoon memelukku dan aku membalasnya, namjoon menatapku dan mendekatkan wajahnya
Namjoon membuka masker yang aku kenakan dan mengecup bibirku sekilas setelah itu ia tersenyum dan aku membalas senyuumannya
"Jika aku menelfonmu harap menjawabnya dan jika aku mengirimu pesan jangan lupa untuk membalasnya, jaga dirimu baik - baik. Aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu" namjoon berjalan pergi dan menjauh.
Kini kami dipisahkan oleh petugas bandara dan penumpang pesawat lainnya yang sedang mengantre tapi aku tetap bisa melihatnya dan melambaikan tangan kearahnya namjoon oun membalas lambaian tangan dari ku.
•••
Aku pulang untuk packing, rencananya aku akan meninggalkan rumah ini tanpa sepengetahuan namjoon.
Ketika aku berada di dalam rumah ini aku selalu teringat tentang kehangatan namjoon, setelah itu terlintas video yang dikirimkan oleh seseorang kepadaku.
Sebelumnya aku telah memesan apartemen yang lokasinya agak jauh dari rumahku dengan namjoon saat ini, salah bukan rumahku melainkan hanya rumah namjoon.
Daniel send a massage
"Aku sudah diluar"
Aku membukakan pintu dan mendapati ong di depan pintu. Dimana daniel? Sepertinya ong tau aku kebingungan diapun menjelaskan "ada sedikit kendala pada daniel saat menuju disini jadi dia menyuruhku untuk menjemputmu"
Daniel send a massage
"Maaf, ada kendala dengan mobilku. Aku sudah menyuruh ong untuk menjemputmu, maafkan aku luna"
"Mana barang bawaanmu? Biarkan aku membawanya luna" tanya ong, aku memberi aba - aba untuk masuk lalu ong mengambil koperku dan membawanya ke dalam bagasi mobil.
"Trimakasih" ucapku dan dibalas dengan senyuman beserta anggukan dari ong
•••
Dari tadi di dalam mobil hanya keheningan yang terjadi, hingga ong membuka suara dan membuatku semakin sesak "kau sudah melihat video tentang namjoon?" Tanya ong tapi aku menggeleng berbohong
"Ohh jika belum sebaiknya tidak usah melihatnya kau akan sakit hati sama seperti ku. Biarkan aku saja yang sakit hati sendiri" katanya serius dengan nada murung
"Aku sudah melihat video itu, apakah kau mengenak wanita yang bersama namjoon?" Tanyaku pada ong
"Apakah namjoon tau kau pergi dari rumah?" Tanya ong dan aku menggeleng
"wanita itu adalah pacarku, mungkin hubungan kami tidak bisa diteruskan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster,ㅡ Kim Namjoon
FanfictionKau hanya mengetahui sebagian saja. Tapi tidak tahu seutuhnya. Happy reading ^_^