[lagunya enak, dengerin deh]
"wanita itu adalah pacarku, mungkin hubungan kami tidak bisa diteruskan lagi." Ucap ong murung matanya berkaca kaca, aku bisa melihatnya dari samping sangat terlihat jelas.
Aku menarik nafas dan menghembuskannya untuk menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh "mengapa tidak coba untuk mempertahankannya?" Tanyaku
Ong menoleh kearahku dan tersenyum lebar "menangislah, aku tau kau menahan agar tak menangis" suruhnya
"Kau juga, jika ingin menangis menangislah jangan hanya dibendung" ucapku dan setetes air mata ong jatuh
"Maaf sudah membuatmu harus mengeluarkan air mata"
•••
Aku sudah sampai di apartemen yang telah aku pesan, suasananya jauh berbeda dari rumah namjoon yang sebelumnya aku tempati. Haruskah aku memulai kenangan baru disini?
'Tok tok tok'
Seseorang mengetuk pintuku saat dibuka ada daniel yang membawa beberapa kantung keresek yang berisi sayuran "apakah kau menyukai tempat baru mu ini 'pendek'?" Tanyanya antusias
"Pendek? Aku bukan kekasihmu daniel. Hahahaha" daniel akan memanggil kekasihnya dengan sebutan 'pendek' katanya pada saat reality show
Daniel hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuk lehernya, wajahnya menjadi merah begitupun telinganya
"Tidak usah malu, ayo masuk"
•••
Hp ku lagi lagi bergetar, seseorang mengirim berkas. Dan benar saja dugaanku, berkas itu berisi link video yang menunjukkan namjoon sedang bermain bersama wanita yang sama seperti kemarin
Aku sudah terbiasa, bahkan hati ini telah kebal ketika mengetahui hal itu. Tapi tenang rasa cintaku pada namjoon masih sama tapi hanya berkurang sedikit saja, benar benar hanya sedikit.
Aku mengirim pesan pada ong
"Hai ong"
"Apakah kau baik baik saja?"
"Tidak tau"
"Campur aduk"
"Kau sudah melihatnya luna?"
" :) "
~~~
Nasib kita memang sama ong, sama sama dihianati oleh pasangan sendiri. Aku iri dengan ong, hubungannya bisa ditinggalkan begitu saja tapi bagaimana denganku? Hah tidak usah dijawab akan menambah rumit saja.
•••
Beberapa hari kemudian...
Hari ini adalah hari kepulangan namjoon, aku menghilang tanpa jejak aku takut namjoon akan menemukanku.
Rasa kecewa itu datang ketika melihat namjoon masih dengan wajah tidak bersalahnya berkata ia masih mencintaiku tidak akan menduakanku, aku muak dengan semua itu.
Untuk apa harus diucapkan padahal yang ia lakukan jauh berbanding terbalik dari apa yang ia lakukan?
Dari tadi namjoon terus menghubungiku, aku membeli handphone cadangan dan dengan nomor baru agar namjoon tidak mengetahuinya. Maaf.
'Tok tok tok'
Saat aku membuka pintu ada lima orang laki - laki mengenakan masker, topi, dan kacamata. Kali ini bukan niel, ong, ataupun namjoon.
Badannya besar begitupun juga dengan ototnya, sesaat kemudian dua orang dari mereka maju menghampiriku dan menarik paksa untuk masuk kedalam mobil
Aku merintih sambil berteriak tapi tidak bisa karena mulutku ditutup oleh segumpal kain oleh orang itu.
Aku baru sadar ternyata ini arah rumah namjoon, apakah ini orang suruhan namjoon "apakah kalian orang suruhan namjoon?" Tapi tidak ada yang menjawabnya, mendengarpun mungkin tidak
Sesampainnya di depan rumah namjoon aku disuruh turun dan didampingi oleh dua orang saja
Aku melihat kehadiran daniel dan ong disana, daniel dengan wajah babak belur dengan darah keluar dari hidungnya yang sudah tergeletak tak berdaya, saat aku datang daniel masih bisa tersenyum menyambutku.
"Agghh" itu suara ong yang kesakitan karena ditinju oleh namjoon dengan tangan kosong dari namjoon, kali ini namjoon benar benar menjadi monster yang sesungguhnya
Aku hendak menghampiri daniel dan melerai namjoon yang masih mehujani ong dengan tinjuan yang membuat orang pilu melihatnyaa.
"HENTIKAN NAMJOON! ATAU KITA SUDAHI HUBUNGAN KITA." Teriakku yang sudah tak tahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster,ㅡ Kim Namjoon
FanfictionKau hanya mengetahui sebagian saja. Tapi tidak tahu seutuhnya. Happy reading ^_^