02 ; Hubungan dan Perjanjian

1.2K 171 13
                                    

⚠️ ; typo's

◈━━━━━━━ ▣ ━━━━━━━ ◈

Calista dan Arion telah sampai di apartemen pemuda jangkung berkulit sedikit hitam itu. Calista duduk dengan perasaan canggung di sofa. Arion sedang kedapur mengambil minuman untuk mereka berdua.

Kalau dilihat-lihat suasana apartemen Arion sangatlah mati, berwarna gelap dan tak terdapat satu pun foto yang terpampang. Calista merasa merinding sendiri, kenapa ada tempat tinggal yanh auranya sangat mencekam seperti ini.

Kalau di ingat-ingat, ini adalah pertama kalinya Calista kerumah teman sekolahnya. Calista adalah seorang penyendiri terlebih Ia adalah anak yang anti-social.

Arion kembali dengan membawa dua gelas orange juice.

"Makasih" Ucap Calista saat Arion menyodorkan segelas orange juice ke depannya.

Arion duduk di sebelah Calista menyeruput minumannya dalam keadaan hening, tak berbeda dengan Calista Ia sama halnya dengan Arion. Tampaknya, tak ada yang memulai percakapan untuk beberapa waktu.

"Rumah gue tampak serem, ya" Ucap Arion memecangkan keheningan. Calista menaikkan sebelah alisnya.

"Sesuai sama kepribadian lo kalo gue rasa" Kata Calista lalu mulai meneguk minumannya lagi.

"Jadi apa yang bakal lo lakuin buat ngilangin rasa sepi?" Tanya Calista kemudian meletakkan gelas yang Ia pegang ke meja yang ada di depan mereka.

Arion menatap Calista lekat. Lalu mengedikkan bahu, sebenarnya Ia tidak tahu bagaimana cara membunuh rasa kesepian. Arion pun bersandar pada sofa, tangannya Ia rentangkan sehingga sebelah tangannya berada di belakang Calista.

"Pacaran, yuk"

Pernyataan tiba-tiba Arion membuat Calista tersedak ludahnya sendiri. Ia menoleh kesamping dan memandang Arion dengan tatapan tak percayanya. Mereka baru kenal beberapa jam yang lalu.

"Kalo lo butuh sesuatu tinggal panggil gue dan begitupun sebaliknya. Lo bisa bayangin kalo gue itu Arven cowok yang lo suka. Dan gue bayangin lo Damara cewek yang gue suka" Lanjut Arion yang masih memandang Calista.

Calista masih diam tak mau bersuara.

"Jangan takut, gue gak bakal jatuh cinta sama lo. Lo jauh dari kata cewek idaman gue" Lanjut Arion lagi.

"Yakin lo gak bakal jatuh cinta sama gue?" Tanya Calista. Arion mengangguk yakin.

Calista mendengus.
"Padahal gue termasuk cewek cantik" Katanya tak terima.

"Jadi lo mau?"

"Dengan beberapa syarat"

"Apa?" Tanya Arion lagi.

Calista diam membuka tasnya dan merobek kertas pas ditengah-tengah buku. Beberapa menit kemudian Calista selesai dengan pekerjaannya. Calista mmeberikan kertas tersebut kepada Arion.

"Baca" Pintanya.

"Tidak boleh jatuh cinta, pacaran selayaknya orang-orang lain, tidak boleh melebihi batas dalam skinsip, harus ada saat dibutuhkan kapanpun itu" Baca Arion dengan mengeluarkan suara. Tak berselang lama Arion mengangguk.

"Well, itu syarat dari lo, sekarang syarat dari gue. Selama disekolah lo harus selalu ada di samping gue, apalagi waktu istirahat. Walaupun kita gak sekelas gue bakal tiap hari datengin kelas lo"

Calista melebarkan kedua matanya.
"Lo gila gue juga punya waktu sendiri" Protesnya.

"Gue aja nyanggupin syarat dari lo. Kenapa Lo protes syarat dari gue"

Calista & Arion | Mina • Mingyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang