08 ; Damara

641 119 25
                                    

⚠️ ; typo

◈━━━━━━━ ▣ ━━━━━━━ ◈

Sudah satu bulan lamanya sejak Calista mengiyakan permintaan Arven untuk membantunya belajar.

Saat itu pula, Calista merasa dekat dengan Arven. Tak dapat di pungkuri, Calista sangat senang sekali.

Ponsel Calista bergetar, tampak ada pesan masuk dari WhatsApp. Calista membuka pesan yang ternyata dari Arven.

Sebagai ucapan terimakasih, besok gue traktir pulang sekolah.

Calista tersenyum membaca pesan dari Arven. Segera Ia mengetikkan balasan.

Serius nih?

Iya, tempat Lo yang atur.

Oke.

Tak ada jawaban dari Arven, Calista segera mematikan handphonenya.

Tak berselang lama bel pulang sekolah berbunyi. Calista bergegas merapikan peralatan sekolahya dan memasukkan kedalam tasnya. Lagi-lagi ia berjalan seorang diri. Selama dirinya dekat dengan Arven, Arion seakan menghilang dari sekitarnya. Berulang kali Calista menghampiri Arion saat mereka berpapasan, namun Arion seolah menghindarinya.

Calista tertunduk lesu. Dia salah apa sih sama Arion?

Diperjalanan Calista melihat Arion, saat itu Arion juga sedang melihatnya. Mereka terdiam ditempat, sampai seorang teman Arion menghampiri Arion kemudian Ia melengos pergi tanpa mengatakan apapun.

Calista memegang dadanya kenapa rasanya sedikit menyesakkan?

Calista berjalan dengan lunglai. Menunggu ojol pesanannya didepan gerbang sekolah.

Calista melamun, apa Ia harus menghubungi Arion. Calista belum pernah menghubungi Arion dahulu biasanya cowok itulah yang selalu menghubungi Calista.

Dan bukankah mereka masih terikat oleh perjanjian itu?

Lamunan Calista buyar kala seorang melambai-lambai didepan wajahnya.

"Hei?"

Calista menggeleng pelan untuk menyadarkan dirinya, "Eh, ada apa ya?" Tanya Calista. Seseorang itu memberikan gantungan kunci penguin ke Calista.

"Ini punya Lo?" Tanya seorang itu.

Calista melihat tangan seorang itu yang menyodorkan gantungan penguin kesayangannya.

"Eh iya, kok bisa ada di Lo?" Tanya Calista kemudian mengambil gantungan kunci tersebut.

"Tadi jatuh dibawah sini. Kalo gitu gue cabut dulu ya" Pamit seorang itu buru-buru. Calista hendak mengucapkan terimakasih namun seorang itu sudah berlalu dihadapannya.

Calista menghela nafasnya.
"Besok aja deh makasihnya"

***

Arion sedang berada di cafe sekarang seragam sekolah masih melekat ditubuhnya tadi sepulang sekolah Arion langsung kemari, menunggu kedatangan seorang yang selalu menyita perhatiannya.

Tak berapa lama Arion melihat siluet tubuh yang dikenalnya. Senyumnya pun mengembang.

"Maaf ya nunggu lama" Ucap seseorang itu tak enak. Arion menggeleng.

Calista & Arion | Mina • Mingyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang