Urusan kita belum selesai

74 2 0
                                    

"Memori tentangmu masih begitu membekas di ingatanku.Tentang bagaimana hancurnya aku ketika kau mencoba memberikan ku sebuah harapan lalu kau hancurkan saat itu juga"

Ada yang harus kusampaikan padamu.
Ucapan ku selalu tertahan ketika didepanmu
Aku selalu membatu ketika kau lewat didepan ku
Entah pesona apa yang ada dirimu sehingga membuat ku menjadi sangat bodoh saat ini.

Setelah rasa perih yang telah kau tinggalkan
Setelah semua harapan yang kau pupuskan
Setelah maaf ku kuberikan dengan percuma tanpa kau meminta
Aku memang tak lagi mencintai dirimu
Hanya saja kehadiranmu dan pesona mu selalu membuat ku ingin menyesali tabiat mu.

Kini,kudengar kau telah memiliki kekasih.
Sudah lama rupanya hubungan mu berjalan.
Sebenarnya kau tidak tau bahwa aku pendendam kan
Ingin sekali rasanya aku masuk ke tengah tengah hubungan mu.
Tapi apa daya ku ketika aku mengetahui ternyata dia lebih dari aku.
Bukan paras yang kukhawatirkan namun lingkungan nya yang ternyata lebih bersahabat dari aku.
Aku yang hanya seorang gadis berisik yang tak punya teman harus melawan dia dengan teman teman nya?
Aku tak ingin menambah lawan.

Walau kini saat berpapasan denganku kau masih mengeluarkan ucapan busukmu.
Ucapan yang ketika dulu kau ucapkan adalah kalimat memabukkan yang dapat membuat terbang
Namun kini ucapan tersebut hanya seperti kata kata kotor tak bernilai apa ap untukku.

Oh ayolah
Aku tau motif mu
Kau berusaha memporak porandakan hatiku lagi?
Hey,aku tak sebodoh itu
Sebodohnya aku pernah jatuh padamu aku juga tak ingin mengulangi kebodohanku untuk kedua kalinya.

Berbahagialah,
Jika dulu aku ikhlas
Kini pun masih begitu
Aku mengikhlaskan semua yang kau perbuat

Dear Kamu
Tenang saja
Aku tak akan menyibukkan diri
06/12/2018

Heyyy,I'm back!!!
Btw,ini nyambung dari Diam! (Chapter1)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang