Epilogue

2.6K 353 119
                                    

Demonstasi ekstrakulikuler berlangsung lancar dan penuh dengan keseruan. Sorak sorai para siswa baru selalu menyertai di kala klimaks dan akhir penampilan para tim ekskul.

Dari gedung kelas lantai 3, Hwang Hyunjin melipat kedua tangannya diatas tembok balkon kelas, menatap lurus ke lapangan basket outdoor yang penuh dengan lautan siswa dibawah sana. Hyunjin tersenyum, teringat harapan kecilnya saat duduk di barisan siswa baru setahun lalu, harapan untuk bisa tampil di tengah lapangan sebagai pemeran utama tim bisbol Cimut.


Namun sekarang dia tak lagi terpuruk meratapi nasib. Setelah sebulan melewati libur semesternya dengan tangan kanan yang masih berbalut gips, akhirnya kini tangan kanan Hyunjin bebas setelah dokter mengizinkan untuk dilepas, meski ia tetap harus mengikuti terapi dan rutin melakukan check-up setiap 3 bulan sekali.

Hingga teriakan MC menyebutkan nama Tiger 9, lamunan Hyunjin terpecah. Sudut bibirnya kembali terangkat melihat semua anggota angkatan 12 menjadi bagian dari 9 pemain pada demo ekskul hari ini. Tiger 9 menjadi penutup seperti biasanya, yang terbaik selalu yang terakhir.

Hyunjin bangga.

"Gak nonton dibawah aja?"

Suara dari belakang menginterupsi fokus Hyunjin, kini beralih pada pemilik suara yang sangat Hyunjin sukai itu.

Nakyung. Gadis itu memeluk kotak surat yang berisi lembaran kertas terlipat-lipat dari para siswa baru untuk para kakak pembimbing OSIS.

"Aku nemenin kamu aja," balas Hyunjin seraya mengambil alih kotak itu dengan kedua tangannya. "Kan aku mau gabung OSIS juga."

Nakyung sedang menjalani tugas negara dari Renjun, yaitu mengumpulkan semua surat dari tiap-tiap kelas, karena anggota OSIS lain sibuk dengan demo ekskul.

"Nanti kasih tau aku ya kamu dapet surat berapa, terus pisahin yang dari adek kelas cowok, aku mau baca." Kata Hyunjin.

Sementara kakinya menuruni sisa tangga, tangan dan mata elangnya sibuk memilah dan mencari surat dengan tulisan 'Untuk Kak Nakyung'. Hyunjin yang dulu hanya sebatas sahabat pun sangat protektif pada Nakyung, maka lebih-lebih sekarang, tapi Nakyung suka.

"Iya nanti aku kasih tau, sekarang jalan dulu yang bener, jangan bacain itu nanti kamu jatoh lagi!!" Omel Nakyung.

Hyunjin nyengir. Hyunjin dimarahi pacar dong!!!

"Aku udah makan nasi goreng kamu Yang," kata Hyunjin riang. Nakyung merinding, dia belum terbiasa dengan panggilan itu.

Nakyung benar-benar membuatkan bekal untuk Hyunjin mulai sekarang, dan ya, mereka beda kelas sesuai dengan prediksi Nakyung. Hyunjin bahkan bisa naik kelas setelah pertimbangan para guru karena ia membolos lebih dari 10 hari, tapi Hyunjin terselamatkan berkat prestasinya di Tiger 9.

"Katanya buat makan siang?"

"Makan siang di kantin lah sama kamu," jawab Hyunjin. "Biar semesta tau kalau kamu punya aku."

Nakyung merinding. Nakyung merinding. Nakyung merindinggg.

"Bisa berhenti gak?"

"Apanya?"

"Itu cheessy kayak gitu, geli tau gak!?" Cibir Nakyung lalu mengerucutkan bibir.

Hyunjin tertawa. "Ya gak bisalah sayaang, kan kamu pacar aku."

Berakhir dengan Nakyung yang menutupi wajahnya seraya berjalan cepat membelah kerumunan di koridor lantai 1 yang baru mereka injak, sementara Hyunjin tertawa di belakangnya.

✔ Tiger 9 | Hyunjin X NakyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang