Chapter -1

1.4K 126 57
                                    


Hari ini, yups, hari pertama kalinya gue masuk ke Sekolah baru. Gue masuk tahun ajaran baru di kelas XI, lebih tepatnya kelas 2 SMA di SMA Saint Peterson Jakarta.

Seperti biasa, sebelum berangkat ke sekolah gue sarapan dulu bersama Abang tercintah pake h. Dan gue selalu bangun lebih awal darinya. Tau lah kalau cowo itu kebo banget. (maap ya yang merasa cowo, author ga bermaksud kok)

Gue pun menyiapkan sarapan dan akhirnya, si raja dari gua hantu pun turun dari tangga. Siapa lagi kalau bukan si Abang laknat, oh iya nama dia itu adalah Bariq Elbarka panggil aja dia buriq.

Dengan menuruni anak tangga dia pun sambil berkata,

"Eh udh bangun tuan inces, inces miper..." ucapnya sedikit meledek.

"Yeh gue tuh bukan inces miper, orang cantik begini dinamain inces miper harusnya semvak fir'aun" jawab gue sembari menyiapkan makanan.

"Bego banget dah ade gue"

"Siapa dulu?Adekny Bariq elbarka," sambil mengeluarkan jurus andalan yaitu tepok jidat.

Kami pun tertawa terbahak-bahak. Ntah lah dari dulu kami sudah dekat, dengan terlalu banyak pertengkaran dan canda tawa. Yups hanya dia yg ada di rumah gue, orang tua gue ada di Bandung. Mereka kerja di sana, terpaksa gue harus tinggal bersama si kunyuk.

Setelah menghabiskan sarapan, kami pun langsung berangkat. Jarak Sekolah baru gue dengan Rumah, tergolong tidak lah jauh.  Jadi, tidak membutuhkan waktu lama untuk bermacet macetan.

       Pagi yang dingin, menyelimuti raga ini. Udara pagi, tanpa polusi mulai dirasakan lagi.  Kota Jakarta yang terkenal padat dengan polusi dan macet, belum terlihat di pagi ini.

    Sudah dibilang, tidak membutuhkan waktu yang lama, gue sudah sampai di gerbang Sekolah. Bagaimana bisa? tentu saja bisa. Sekarang masih terlalu pagi buat gue untuk pergi ke sekolah. Padahal sekarang sudah pukul 07.15. Dan sekolah gue akan di tutup 5 menit lagi. Mungkin saja orang-orang sudah pergi dari rumahnya pukul 6 pagi, atau mungkin pukul 5. Terlalu rajin...

Sebelum masuk ke pintu gerbang, seperti biasa Bariq selalu menasehati,

"Eh jangan lupa makan, terus jangan belajar mulu. Belajar itu ga guna, tapi boong hahaha. Ntar stress kalau belajar mulu. Jangan lupa sholat ya jelekk...." mencoba menasehati, sambil membuka kan helm yang terpasang di kepala mungil gue.

"Serah lu deh onta. Yang harusnya dapet nasehat kaya gitu tuh elu buriq" jawab gue, memeleti nya.

"Eh awas lu yaa.."

Gue menghiraukan perkataan nya dan langsung berjalan masuk ke dalam sekolah.

     Sekolah gue itu..terbilang sangat luas,warna gedung yang berwarna putih dengan balutan warna emas yang elegan. Bisa dikatakan bukan sekolah, tapi istana. wahaha idaman banget ya..

----------

    Sesampainya di kelas, Salma duduk di barisan ke dua dan langsung disapa dengan teman sebangkunya namanya Rahma. Salma sudah kenal dengannya semenjak ia dimasukkan ke grup kelasannya. Dan dibelakang tempat duduk nya ada Naya, Disty dan Rani, mereka teman baru Salma juga. Dan memang dari awal mereka sudah mengajak Salma buat berteman (biasa lewat chat).

Kringgg... Is time to begin the first lesson..

     Bel pun berbunyi, saat nya jam pertama dimulai.

"Anak-anak, seperti yang kalian ketahui. Disini mungkin ada murid asing yang sepertinya kalian tidak mengenalinya. Yaa.. Dia adalah anak baru di kelas ini. Mr Edward tidak bisa masuk ke kelas hari ini, dan memerintahkan saya sekaligus memperkenalkan kalian dengan murid baru" ucap Bu Susi kepada semua murid XI IPA-3.

I'm StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang