Chapter- 21

165 18 11
                                    


Gak kerasa ya ges udah part 21 ajee🕺🏻
eittss sebelumnyaaa

IMPORTANT!
Sebelum di baca, boleh lah votenya💆🏻‍♀️
TAPI JANGAN LUPA, DIBACA JUGA SAMPAI HABIS.

___________

-Ini sangat membantu aku, untuk part selanjutnya☺️jangan vote doang tapi gak dibaca ya sayang:)

-----------

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 . Para siswa sudah mulai berdatangan di SMA PETERSON. Sekolah akan menutup gerbangnya tepat pada pukul 07.20 (tanggung banget kenapa gak sekalian jam setengah 8 aja ya gak guys:wkw).

"Ehhh ituu roknya turunin!" suruh seorang guru piket kepada salah satu siswi.

Yaa..Peraturan Peterson tetap berjalan seperti biasanya. Rok para siswi hanya diperbolehkan sampai lutut, kurang dari itu.. siap-siap akan di tegur oleh para guru ataupun akan dikenakan poin.

Salma sudah sampai di depan gerbang Sekolah lebih dari yang dibayangkan, Salma sampai 20 menit sebelum gerbang ditutup. Jarang sekali gadis ini sampai ke Sekolahnya lebih pagi. Biasanya, Salma akan menginjakkan kakinya di Peterson satu menit sebelum gerbang di tutup ataupun 5 menit. Ya.. Selain itu dia tidak pernah datang pagi, karena tergolong sangat dekat dengan rumahnya, rasa santuy pun menjalar di tubuhnya. Namun macet dipersimpangan selalu saja menghalangi jalannya. Tetapi sejauh ini, Salma belum pernah terlambat. Hebat bukan?

"Alhamdulillah udah sampai" ucap Reyhan memberhentikan motornya di depan gerbang Peterson.

   Tanpa aba-aba, Salma turun dan tidak lupa memberikan helm yang dipakainya kepada Reyhan.

"Aku masuk ya Rey.." pamit Salma kepada Reyhan dan meninggalkan lelaki yang masih duduk di atas jok motor milik nya.

"Eh Sall.." Reyhan turun dari motornya dan mencoba memberhentikan langkah Salma.

      Lagi-lagi tangan lelaki itu menggenggam erat tangan Salma. Menunjukkan bahwa masih ada yang ingin dibicarakan oleh lelaki manis ini.

     Dan kebiasaan sikap Salma pun keluar. Salma hanya menoleh, menaikkan satu alisnya tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Jaga diri kamu baik-baik. Hari ini aku balik ke Bali" ucap Reyhan dengan lirih.

"Emm" dehem Salma.

"Jangan lari dari masalah ya Sal. Hadapi aja, gak usah takut. Aku bakal selalu ada disamping kamu dimanapun kamu berada"

"Iya. Hati-hati. Salam buat kedua ortu kamu" jawab Salma, melepaskan genggaman sahabat laki-lakinya itu.

"Oke" sambil mencubit pipi Salma.

"Oih.. Reyy" mencoba melepaskan cubitan Reyhan.

     Reyhan tertawa kecil melihat raut muka Salma yang sedang menahan amarah. Bagi nya, aura muka Salma ketika sedang ingin marah sangatlah menggemaskan.

"Yaudah sana" perintah Reyhan.

       Tidak ada satupun kata yang keluar dari gadis itu, hanya tatapan sinis milik Salma Aurelia Frensisca.

I'm StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang