“Tak peduli apa yang sudah kamu lakukan, tak peduli apa yang telah terjadi. Bahkan saat kamu pergi tepat di depan mataku, aku akan selalu mencintaimu”
“Hei, Yena”
“Oh hey, Eunbi unnie”
“Kau mau kemana setelah ini?” Eunbi duduk di sofa yang terletak di ruangan kerja Yena. Mereka memang sangat dekat, bahkan sudah seperti seorang kakak adik.
Eunbi adalah seseorang yang membantu Yena melupakan Yuri, selain Hyewon tentunya. Dan Yena adalah seseorang yang membantu Eunbi untuk lepas dari suaminya yang seorang maniak judi. Lee Sian namanya. Dan sejak hari itu mereka sangat dekat, sampai-sampai banyak yang mengira mereka sudah berpacaran. Padahal mereka hanya adik-kakak zone.
“Aku akan ke kedai kopi di dekat sini, Hyewon menyarankannya untukku. Unnie mau ikut?”
“Sepertinya aku tidak bisa Yen, aku harus menjaga Sieun kau ingat..” Sieun sendiri adalah anak Eunbi dengan Sian. Umurnya baru 7 tahun sekarang. Dia gadis kecil yang cantik, sama seperti ibunya. Yena dan Sieun juga sudah lumayan dekat, bahkan Sieun sudah punya panggilan istimewa untu Yena.
“Ah, gadis kecil itu. Aku merindukannya unnie. Lain kali bawalah dia kesini, aku akan mengajaknya bermain”
“Kalau dia di sini, dia akan merepotkanmu, Yen. Dia sudah lebih besar sekarang, dia juga lebih banyak bertanya tentang hal baru”
“Tak apa unnie. Aku rindu gadis itu, besok bawalah dia. Akan kujagakan dia untukmu”
Eunbi tersenyum, bahkan rasa perhatian Yena pada Sieun lebih dari ayah kandungnya sendiri. “Baiklah, tapi besok jangan berani-berani mengeluh pada ku kalau badanmu pegal pegal karena Sieun, arra?”
Yena tersenyum “Arraso”
Mereka beranjak keluar ruangan Yena. Sekarang masih pukul setengah 7 malam, tapi suasana kantor sudah sangat sepi. Hanya ada beberapa karyawan tersisa yang harus melaksanakan lembur. Eunbi dan Yena berpisah di depan kantor. Saling membungkuk dan tersenyum, mereka mengambil arah yang berlawanan.
“Aku tidak percaya bisa melupakanmu, Yul. Bahkan dulu aku sama sekali tidak yakin bisa menghapus senyummu dari pikiranku” Monolognya sebelum kedua kaki itu membelokkan arah, masuk ke dalam kedai kopi yang baru buka di sana.
Mengambil tempat di pojok ruangan, Yena mendaratkan bokongnya setelah segelas americano sudah di dalam genggamannya.
Menatap sekeliling, restoran ini cukup ramai jika mengingat retoran ini baru buka. Tidak ada yang istimewa, namun ditinjau dari letaknya memang cukup strategis karena dikelilingi perusahaan perusahan besar. Artinya, mayoritas pelanggan disini adalah karyawan kantor.
Perhatian Yena sedikit terusik saat melihat gadis yang masuk dengan tergesa-gesa sehingga ia sempat menabrak beberapa pengunjung yang ada.
‘gadis yang ceroboh, tapi mengapa aku seperti pernah melihatnya’
KAMU SEDANG MEMBACA
after married ; izone [[oneshoot]]
Fanfiction"ternyata nikah gak semenakutkan itu" gxg ©2018 story by; moonversiont