kang hyewon mencari cinta | jilid 4 | patah hati terindah

1.9K 338 89
                                    

Sejak hari itu一hari dimana pertama kalinya seorang Kang Hyewon ngerasain patah hati, rasanya dia udah gak percaya cinta atau apapun itu yang menyangkut perasaan.

Dia pernah suka sama seseorang, cinta pertamanya dulu. Seseorang dengan wajah dan sikap yang menurut Hyewon sempurna untuk ukuran manusia. Mereka tetanggaan, bahkan orangtua mereka deket kayak sodara sendiri. Tapi anehnya Hyewon sama sekali gak tau nama anak itu, entah karena malu mau nanya atau gengsi.

“Kamu kenapa sendirian di sini?” Tanya gadis dengan rambut sepunggung yang tiba-tiba berjongkok di hadapan Hyewon.

“Ck, emang apa urusanya sama kamu kalau aku di sini? Minggir, aku mau lihat mereka.”

Gadis itu mengikuti arah pandangan calon temannya. Jauh di seberang sana banyak anak laki-laki yang bermain bola. Mata bulatnya mengerjap lucu memperhatikan mereka yang berebut bola.

‘Cih, kenapa harus berebut satu bola padahal mereka bisa membeli masing-masing satu? Melelahkan,’ –pikirnya polos.

“Ayo main denganku saja,” Pintanya bersemangat tapi lawan bicaranya sama sekali tidak tertarik.

“Gak mau, aku mau lihat mereka.”

Merasa ditolak, gadis itu tak hilang akal. Dia menarik-narik lengan gadis satunya hingga ia mendengus kesal. Hyewon bangkit dengan ekspresi wajah marah, sementara gadis kecil itu menunduk takut.

“Aku bilang gak mau ya gak mau. Kenapa harus aku sih? Kenapa gak anak lain aja? Aku sibuk tau!” Amuknya.

“Ma-maaf, tapi aku gak liat ada anak cewek lain selain kamu di sini. Aku cuma mau ajak kamu main, tapi kalau kamu gak suka gak apa-apa. Maaf mengganggu hiks,” Ucapnya dibarengi isakan kecil, kaki kecilnya berlari dari sana dan masuk ke dalam rumah yang ada di sebelah rumah Hyewon.

Hyewon terdiam, apa dia sudah terlalu kasar? Tapi salah anak itu juga yang mengganggunya. Tapi tetap saja dia menjadi pihak yang disalahkan. Ck, merepotkan.

Diantara kalian pasti pernah ngerasain rasanya suka sama orang tapi bahkan kalian gak tau siapa namanya. Semacam cinta pandangan pertama tanpa peduli latar belakangnya.

Hyewon ngerasain itu, kenapa harus tau namanya kalau gak tau pun masih bisa bahagia, pikirnya dulu. Dan sekarang dia ngerutukin pikiran bodohnya.

Gadis malang itu sedang duduk sendiri di ayunan taman. Setidaknya masih ada esmeralda-boneka kesayangannya yang menemani.

Pikirnya saat keluarganya pindah ia akan dapat banyak teman, tapi ternyata tidak.

Pandangannya teralihkan karena ada es krim coklat  dihadapannya, “Nih, makan. Dan maaf juga buat yang kemarin. Aku kelepasan.”

Dia mendongak menatap gadis yang kemarin memarahinya.

“Makasih dan ya aku maafkan,” Senyumnya, “Jadi?”

“Jadi?”

“Kamu mau jadi temanku kan?”

“Yah aku gak bilang gitu, tapi daripada kamu nangis lagi jadi aku iya kan aja.”

Gadis itu tiba-tiba bangkit.

“YEAYYYY, AKU PUNYA TEMEN SEKARANG. AKU SAYANG KAMU!” Katanya sambil memeluk Hyewon erat.

Deg.

Hyewon terbelalak lalu menggeleng pelan.

‘Ada-ada saja, dasar bocah.’

Walau pada akhirnya cinta itu gak tersampaikan karena anak itu yang tiba-tiba hilang. Tanpa pamit pergi gitu aja, tapi ternyata dia nitipin gelang yang menurut Hyewon bentuknya aneh. Gelang itu satu-satunya pengingat Hyewon sama anak cewek itu. Terkadang dia berpikir mau nyari anak itu tapi sama sekali gak ada petunjuk.

“Woy Kang mau join gak?”

“Kemana? Gue ogah ya kalo disuruh jagain anaknya Chaeyeon lagi,” Memorinya memutar saat dia yang ditipu Yujin minggu lalu katanya mau main ternyata malah disuruh ngasuh anaknya Chaeyeon yang jumlahnya selusin itu.

“Enggak-enggak kali ini serius, mau ngumpul sama anak-anak di taman kota. Ikutan gak?”

“Yaudah bentar, gue mandi dulu.”

----

“SAMLEKOM WOY DIEM DIEM BAE,” Tuh mulut ya kalau gak bacot sehari aja kayaknya ga bisa. Dasar hak miliknya Minjoo.

“Salam yang bener Syamsul,” Sahut Cahyo alias Chaeyeon yang udah lebih dulu dateng.

“Assalamualaikum teman-teman bangsatku? Sudahkah kalian menemui malaikat Izroil hari ini?”

“Yeu anjir, lo aja sana yang ketemu ntar gue nitip salam. Tolong temen gue yang namanya Yujin dimasukkin neraka jalur prestasi.” Sahut Yena yang sukses membuat mereka terbahak.

Hyewon cuma senyum tipis, entah kenapa hari ini rasanya dia mau jadi orang yang kalem aja.

“Eh Won? Itu bukannya cemceman lo ya? Siapa tuh namanya? Aduh lupa lagi,” Sian tiba-tiba heboh sendiri sambil nunjuk nunjuk seberang taman.

“Chaewon? Mana-mana?” Sahut Yujin lebih bersemangat.

“NAH! Itu-itu deket gerobak cilok!”

“Mana sih anjir? Gak keliatan.”

“Itu gede banget masa gak keliatan, katarak lo ah.”

“CHAEWONN!!” Panggil Yujin saat akhirnya ngeliat Chaewon sambil dadah dadah kayak orang gila.

Chaewon awalnya bingung, tapi abis dia ngeliat ada Hyewon dkk dia langsung nyamperin mereka.

“Hai! Lagi kumpul ya kalian? Istri-istrinya pada kemana?” Ekspresi Hyewon langsung asem.

“Lagi pada di rumah jadi kita bisa ngumpul ngumpul, Lo sendiri? Sendirian aja neng?”

“Enggak kok tadi-

Baby? Katanya nunggu di bawah pohon mangga? Aku nyariin tau,” Tiba-tiba ada seorang laki-laki tinggi yang nyamperin Chaewon pake acara manggil baby lagi.

Bisa ditebak ekspresi Hyewon udah gak bersahabat.

“Ah iya gue kesini bareng dia, namanya Felix. Tunangan gue.”





Haruskah








Hyewon







Patah







Hati






Lagi?




tbc

makin kesini makin gaje gak sih?

dilanjut gak enaknya?

after married ; izone [[oneshoot]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang