Seminar tak terduga

3.1K 248 11
                                    

"Sekarang?"ucap Najwa.

"Setelah seminar,"balas panitia.

Saat itu seperti Biasa Najwa sudah dipersilahkan maju untuk memberikan materi tentang pra nikah.

   Semuanya tak sabar menunggu materi dari Najwa, Najwa tersenyum ramah agar semuanya bisa merasakan kegembiraan yang dirasakan Najwa.

   Sementara Friska hanya duduk ditempat biasa karena Friska hanyalah sebagai penonton yang menghadiri acara tersebut.

   Najwa sudah diberikan mikrofon lalu memulai semuanya dengan bismillah..
 
   "Assalamu'alaikum semuanya," ucap Najwa.

    "Wa'alaikumsalam," balas semua anggota seminar yang hadir.

     "Masya Allah semangat sekali semuanya yah, sebelum kita kemateri ana mau bertanya, siapa yang belum menikah?"

    Kemudian banyak diantara mereka yang angkat tangan dan ada juga yang malu-malu.

    "Masya Allah, ternyata memang isinya banyak yang jomblo yah, berarti udah pada siap nikah yah?" Gerutu Najwa sambil tersenyum.

     Setelah sedikit bercanda dengan para penonton yang menghadiri acara seminar tersebut, Najwa pun kembali melanjutkan materi.

     "Jadi apasih point pentingnya sebelum menikah? Lalu sebelum itu, kita liat kriteria yang akan menjadi pasangan kita, udah yakin tipemu baik dan sesuai dengan yang Allah inginkan? Jadi bagaimana cara memilihnya? Tentu saja dengan memilih yang baik akhlak dan agamanya, kita harus memilih pasangan yang seiman, karena apa? Supaya Allah ridha dan bisa diajak kesurga bersama-sama,"

    Banyak diantara pasang mata yang menyimak ucapan Najwa. Beberapa ada yang menganggukan kepala tanda setuju dengan ucapan Najwa.

    Beberapa menit kemudian ada yang bertanya diluar materi mengenai laptop Najwa yang hilang, Najwa memang sengaja memberitahukannya agar semuanya mengerti jika tulisan Najwa belum bisa dilanjutkan.

    Banyak yang khawatir saat tahu laptop Najwa hilang, apalagi semua file tulisan ada disana, dan apabila tulisan itu disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan bahaya jadinya.

   Selesai seminar Najwa pun banyak yang menghampirinya untuk diminta tanda tangan dan ingin berfoto dengannya namun panitia melarangnya karena Najwa harus berhadapan dengan ketua seminar, belum lagi Najwa memang sedang tidak sehat karena semenjak tadi kepalanya pusing.

      Najwa pun sudah berhadapan dengan ketua seminar, alangkah terkejutnya Najwa karena yang didatanginya sekarang adalah orang yang sangat jahat dimata Najwa.

     Siapa lagi kalau bukan Farid, wajahnya nampak tersenyum sumringah, entah itu senyum dibuat-buat atau tulus namun Najwa benar-benar tak mau membalas senyuman itu.

   "Najwa, aku menyuruhmu kesini karena aku ingin minta maaf atas perlakuanku selama ini, lagian aku sudah berubah," balas Farid.

   "Mas Farid harusnya minta maaf pada Dea," balas Najwa kesal.

     "Iya, aku sudah minta maaf lewat telepon namun belum dibalas Dea, mungkin dia masih marah sama aku,"
    "Mm yasudah, kalau begitu ana pergi dulu yah, kepala ana lagi pusing, permisi," balas Najwa yang tergesa-gesa ingin keluar namun kepalanya semakin pusing.

    Semua benda nampaknya menjadi 2, Najwa tak kuat lagi, semuanya gelap dan ia pun terjatuh pingsan karena lemas.

    "Najwa," ucap Farid khawatir.

*****

     Perasaan Hildan tidak tenang, ia mendadak lemas dan saat itu ia sedang latihan fisik namun tiba-tiba dadanya sesak.

Insya Allah siap! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang