Takdir

954 65 3
                                    

Awali bacaan dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah. Utamakan Al-Qur'an dalam segala hal.

****

    Rinduku selalu kulangitkan lewat
   doa-doa mengucap namamu dalam sujudku.
    Meskipun hati ini selalu khawatir
    Tak ada sedikitpun keinginan
   Untuk menyerah
   Aku akan selalu berjuang
   Berjuang untuk bertahan menunggu
   Karena sejatinya kamulah surgaku
   Kamulah yang akan menemaniku
   Nanti di surga Allah
  
   Sebuah surat untuk kamu
   - Najwa Nurina Jannah-

  Najwa kini ke rumah sakit ditemani Ibu Najwa, Ibu Hildan juga Afifah. Sungguh, perasaannya resah. Ia takut kenapa-kenapa.

   Kepalanya masih sangat pusing. Padahal Najwa merasa tidak melakukan aktivitas berat.

"Kira-kira ana kenapa yah?"tanya Najwa khawatir.

"Insya Allah. Semoga baik-baik saja, Najwa tau gak? Dulu pas lahirin Hildan mama juga sempat pusing, mama sempat putus asa tapi atas doa-doa kepada Allah. Allhamdulillah Hildan hadir di hidup mama,"ucap Ibu Hildan.

   Kata-kata tersebut membuat Najwa lebih semangat menjalani hidup, sesampai di rumah sakit perasaan cemas itu Najwa bisa atasi. Apapun nanti Najwa sudah ikhlas.

   Sesampai di ruang tersebut, Najwa diperiksa oleh dokter. Semuanya berdoa dan berharap keadaan Najwa baik-baik saja.

"Jadi bagaimana, Dok?"tanya Ibu Najwa.

"Jadi, Najwa harus istirahat full tidak boleh terlalu banyak bergerak walaupun misalnya hanya sekadar menyapu, memasak dan lain sebagainya. Ibu Najwa harus ekstra istirahat."

   Kata-kata tersebut membuat Najwa terpukul. Najwa tidak bisa jika hanya berdiam diri. Hari-harinya tidak akan produktif. Najwa sedih bukan main. Ia tidak bisa bebas beraktivitas sebagaimana ibu hamil lainnya.

"Kenapa bisa begitu, Dok?"tanya Najwa.

"Ini dikarenakan kandungan Ibu Najwa lemah. Jika ibu sering beraktivitas bisa dipastikan potensi keguguran akan jauh lebih besar,"ucap Dokter.

   Ucapan dokter tersebut membuat semuanya khawatir. Khawatir kalau Najwa akan kenapa-kenapa. Wajah mereka menjadi penuh khawatir akan keadaan Najwa.

"Tante Najwa yang sabar ya, ini pasti karena Fafa. Gara-gara Fafa ngakak Tante masak sama-sama,"ucap Fauziah yang merasa sangat bersalah.

"Sudah, Fafa gak boleh nyalahin diri sendiri. "

"Sepertinya kamu harus kasi tau Hildan,"ucap Ibu Hildan.

"Gak perlu, Mah. Ana takut dia gak fokus kerjanya."

"Mama jadi sedih sama kamu, maafin Hildan yah, seharusnya Hildan ada disini nemenin Najwa,"ucap Ibu Hildan merasa sedih.

   Namun Najwa tetap memilih tersenyum, baginya cobaan dari Allah bukan untuk melemahkan dirinya. Justru menguatkan  untuk terus bangkit.

***

    Kali ini Hildan tengah asik bercengkrama dengan anak-anak kecil yang ada di pedesaan. Ada juga anak-anak yang kembar. Hildan jadi teringat dengan Najwa yang kata dokter bayinya akan lahir kembar.

"Hai, nama kalian siapa?"ucap Hildan menggunakan bahasa Inggris.

"Namaku Zaher dan ini adik saya namanya Maher."

   Maya tak mau kehilangan kesempatan emas ini. Ia kini mendekati Hildan. Awalnya ia mendekati anak kecil tersebut lalu kemudian barulah mengajak ngobrol Hildan.

Insya Allah siap! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang