Rindu

1.2K 60 1
                                    

Awali bacaan dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah. Utamakan bacaan Al-Qur'an dalam segala hal.

****

 Selesai Najwa menelepon Hildan Najwa dan ibunya kini masih berkeliling untuk melihat kasur bayi yang kecil. Najwa sangat tertarik dengan warnanya. Najwa membeli dua. Yang satunya berwarna hijau untuk laki-laki dan yang satunya berwarna pink untuk bayi perempuannya.

"Bagus yah, Mah."

"Iya, kamu beli aja. Pasti bagus sekali untuk bayinya nanti."

    Selesai membelinya, barang-barangnya cukup banyak lalu di masukkan semuanya ke dalam mobil. Sedangkan kasur kecilnya dibantu oleh karyawannya untuk di kirim nanti ke alamat rumah Najwa.

     Baru saja Najwa sampai di mobilnya. Najwa sudah merasakan kesakitan luar biasa bagian perutnya. Ibu Najwa sangat khawatir.

"Mah, sakit."

"Sabar yah, Nak. Kita akan segera ke rumah sakit."

   Ibu Najwa segera mengantarkan Najwa ke rumah sakit. Ia berharap kondisi Najwa baik-baik saja. Inilah yang dikhawatirkan selama ini menjadi kenyataan.

  Najwa sangat kesakitan, Najwa segera beristighfar dalam hati. Ia berharap kondisinya baik-baik saja.

   Najwa hanya berserah diri kepada Allah. Najwa berharap ini hanya sakit normal untuk ibu hamil pada umumnya.

    Namun, dokter malah mengatakan karena kondisi Najwa lemah. Najwa harus istirahat di rumah. Masih sama seperti saat berkonsultasi ke dokter tersebut.

"Najwa, tolong kondisi kehamilan ini dijaga baik-baik. Reaksi ini dikarenakan ibu Najwa kurang istirahat. Ini akan mempengaruhi proses kelahiran ibu Najwa."

"Maksud Dokter bagaimana?"

"Kalau ibu gak bisa istirahat dengan baik. Maka ini akan berdampak saat kelahiran yang belum tentu dilahirkan secara normal. Maka diharapkan untuk terus istirahat di rumah. Bukan hanya istirahat soal tubuh tetap juga secara pikiran, tidak boleh terlalu stress."

   Ucapan tersebut membuat Najwa malah kepikiran. Bagaimana ia tidak sibuk akhir-akhir ini. Masalah peneroran, berita hoax sudah membuatnya harus kesana kemari.

    Namun, Najwa tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Yang terpenting sekarang Najwa harus banyak istirahat di rumah.

    Tidak terasa waktu sudah 3 bulan berlalu. Tersisa 3 bulan lagi menunggu kehadiran Hildan. Najwa berharap Hildan datang tepat waktu. Karena kehamilan Najwa sekarang adalah 6 bulan. Najwa khawatir saat kedatangan Hildan. Hildan tidak ada disisinya untuk menguatkan.

"Mah, afwan ana banyak pikiran akhir-akhir ini."

"Iya, Nak. Gak papa."

   
   Sesampai di rumah

   Najwa senang sekali saat melihat semua peralatan bayi-bayinya lengkap.  Iya jadi tidak sabar melihat kondisi bayinya nanti.

"Mah, ana gak sabar nimang anak ana, bagaimana yah rasanya menjadi seorang ibu?"tanya Najwa pada ibunya.

"Yang pasti menjadi seorang ibu itu sangat menyenangkan. Najwa harus istirahat full di rumah yah,"ucap Ibu Najwa.

"Iya, Mah. Ana akan jaga kali ini."

  Hari ini dan hari-hari berikutnya Najwa benar-benar menjaga kehamilannya. Setiap hari ia melantunkan ayat suci Al-Qur'an.

   Najwa berharap anak-anaknya kelak menjadi penghafal A-Qur'an kelak. Najwa sungguh rindu dengan suaminya. Entah ia harus setegar apa lagi. Rasanya berat ditinggalkan oleh suaminya.

Insya Allah siap! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang